Hasil analisis ini diperoleh gambar model pengembangan wisata bahari berbasis ekologi seseuai keinginan para stakeholder yang akhirnya merupakan
rekomendasi kebijakan pengembangan. Dalam penentuan prioritas pengembangan wisata bahari berbasis ekologi Pulau Sebesi para stakeholder dapat dilihat dalam
bentuk rekomendasi kebijakan pengembangan yang diperoleh dari pendapat gabungan persepsi masyarakat, pendapat gabungan persepsi pemerintah, pendapat
gabungan persepsi swasta dan pendapat gabungan persepsi seluruh stakeholder masyarakat, pemerintah dan swasta. Pendapat gabungan tersebut dijelaskan satu
persatu sebagai berikut yaitu;
5.5.1. Pendapat Gabungan Masyarakat
Hasil analisis gabungan pendapat dari masyarakat berdasarkan matrik hierarki kebijakan pengembangan wisata bahari lihat Gambar 25 diperoleh
bahwa kriteria kekuatan nilai bobot 0.489 merupakan kriteria yang paling penting dan sebaiknya menjadi perhatian dalam menentukan kebijakan
pengembangan wisata bahari berbasis ekologi di Pulau Sebesi Provinsi Lampung. Kriteria berikutnya yang perlu mendapat perhatian yaitu peluang nilai bobot
0.333. Kriteria selanjutnya secara berurutan yang menjadi prioritas adalah kriteria kelemahan nilai bobot 0.109 dan terakhir kriteria ancaman nilai bobot 0.069.
Nilai matrik prioritas empat kriteria komponen SWOT yang dijadikan sebagai pertimbangan dalam penentuan kebijakan pengembangan wisata bahari
berbasis ekologi di Pulau Sebesi pendapat gabungan dari masyarakat dapat dilihat pada Lampiran 10.
Hasil analisis matrik hierarki kebijakan yang dapat dilihat pada Lampiran 10 menjelaskan perbandingan masing-masing keinginan keempat kriteria
komponen SWOT dari gabungan pendapat masyarakat Pulau Sebesi. Kriteria tersebut terdiri dari kriteria kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.
Kecenderungan dari gabungan pendapat masyarakat adalah kriteria kekuatan lebih dominan jika dibandingkan dengan kriteria-kriteria lainnya. Perbandingan kriteria
kekuatan dengan kriteria lainya adalah sebagai berikut kriteria kekuatan 3 lebih bila dibandingkan dengan kriteria kelemahan, kriteria kekuatan 2 lebih tinggi
bila dibandingkan dengan kriteria peluang serta kriteria kekuatan 8 lebih tinggi bila dibandingkan dengan kriteria ancaman.
Gambar 25 Nilai keseluruhan pembobotan struktur hierarki penentuan kebijakan pengembangan dari gabungan pendapat masyarakat.
102
Tingkat 4 Kegiatan
PEMANFATAN DAN
PENGELOLAAN TERUMBU
KARANG 0.123
UPAYA PENCEGAHAN
KERUSAKAN TERUMBU
KARANG 0.076
PENINGKATAN SDM
0.238 PENGELOLAAN
WISATA TERPADU
0.226 PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
0.161 PENGUATAN
PERATURAN DAN KELEMBAGAAN
0.175
Tingkat 1 Tujuan Utama
Penentuan Prioritas Kegiatan PENGEMBANGAN WISATA BAHARI PULAU SEBESI
Tingkat 2 Komponen
SWOT
KEKUATAN 0.489
KELEMAHAN 0.109
PELUANG 0.333
ANCAMAN 0.069
Tingkat 3 Kriteria
KUALIT AS
PERAIR AN
0.088 KEANE
KARAG AMAN
KARAN G DAN
IKAN 0.079
AKSESI BILITAS
0.284 PARTISI
PASI MASYA
RAKAT 0.549
KOORDI NASI
DAN IMPLEM
ENTASI 0.057
DUKUN GAN
PEMERI NTAH
0.114 PENEGA
KAN HUKUM
0.199 SUMBE
RDAYA MANUSI
0.630 TARGET
PEMDA
0.500 DUKUN
GAN DARI
LSM 0.073
TRIGER PAD
LAMPU NG
SELATA N
0.427 DEGRA
DASI SDA
0.082 PENCE
MARAN
0.550 SPESIES
EKONO MI
TINGGI 0.368
106