Analisis Nilai Visual Objek Wisata Bahari Analisis Daya Dukung Kawasan

Gambar 5 Diagram Hierarki dari Analisis A’WOT arahan strategi dan kebijakan dalam pengembangan wisata bahari Pulau Sebesi. i j k l m n a b c d e f g h PENENTUAN PERIORITAS KEGIATAN PENGEMBANGAN WISATA BAHARI PULAU SEBESI Tingkat 1 Tujuan Utama Tingkat 2 Komponen SWOT Tingkat 3 Kriteria Tingkat 4 Alternatif Prioritas Kelemahan Weaknesses Peluang Opportunities Ancaman Threats Kekuatan Strength ALTERNATIF 1 ALTERNATIF 2 ALTERNATIF 3 ALTERNATIF 4 ALTERNATIF 5 ALTERNATIF 6 5 5 Keterangan : a. Kualitas perairan yang relatif baik b. Keanekaragaman karang dan ikan karang serta biota laut lainnya c. Aksesibilitas mudah d. Partisipasi dan keinginan dari masyarakat yang tinggi e. Kurangnya koordinasi dan implementasi dalam pengelolaan wisata bahari berbasis ekologi sesuai dengan aturan f. Kurang mendapat dukungan dari Pemerintah g. Lemahnya penegakan hukum h. Rendahnya SDM pengelolaan kawasan wisata bahari i. Target Pemda Lampung Selatan untuk mengembangkan kawasan wisata bahari berbasis ekologi j. Tingginya dukungan dari LSM setempat dan donator international k. Triger peningkatan pendapatan masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah PAD l. Degradasi sumberdaya akibat aktivitas wisata bahari yang tidak dikelola dengan baik m. Meningkatnya pencemaran lingkungan baik dari darat maupun laut kapal n. Umumnya spesies yang dilindungi mempunyai nilai ekonomis yang tinggi 5 6

4. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1. Letak Geografis dan Administrasi Pulau Sebesi

Pulau Sebesi terletak di Teluk Lampung dan dekat Gunung Krakatau tepatnya pada posisi 05 055’37.43-05 058’44.48 LS dan 105 027’30.50- 105 030’47.54 BT. Pulau Sebesi termasuk dalam wilayah administrasi Desa Tejang Pulau Sebesi Kecamatan Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan. Desa Tejang Pulau Sebesi terdiri dari empat dusun yaitu; Dusun I Bangunan, Dusun II Inpres, Dusun III Regahan Lada, dan Dusun IV Segenom. Luas wilayah Pulau Sebesi adalah 2620 ha dengan panjang pantai 19.55 km. Sebagian besar daratan Pulau Sebesi tersusun dari endapan gunung api muda dan merupakan daratan perbukitan. Bukit tertinggi di Pulau Sebesi mencapai 884 meter dari permukaan laut dengan bentuk kerucut yang mempunyai tiga puncak. Batas wilayah Pulau Sebesi berbatasan dengan; Sebelah Utara berbatasan Teluk Lampung dan Pulau Sebuku, Sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Hindia, Sebelah Selatan berbatasan dengan Pulau Krakatau, dan Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Sunda. Beberapa pulau kecil yang berada disekitar Pulau Sebesi yaitu Pulau Sebuku 1771 ha, Pulau Sebuku Lunik 18 ha, Pulau Rakata Kecil 287 ha, Pulau Rakata Tua 1343 ha, Pulau Sertung 1057 ha dan Pulau Panjang 423 ha BPS Lampung Selatan 2009. Penduduk Pulau Sebesi merupakan penduduk pendatang yang bekerja sebagai buruh di kebun kelapa yang dimiliki tuan tanah. Penduduk pendatang ini mulai ada di Pulau Sebesi sejak tahun 1913. Jenis suku yang ada di Pulau Sebesi yaitu Jawa Jawa Tengah dan Banten, Lampung, Sunda, Batak, Betawi, Padang, Palembang dan Bima. Budaya yang digunakan di Pulau Sebesi ini adalah budaya Jawa Serang Banten dan Lampung. Jumlah penduduk penduduk Pulau Sebesi sebanyak 3229 jiwa dengan 1069 kepala keluarga. Tingkat pendidikan penduduk di Pulau Sebesi tergolong rendah. Dimana persentase penduduk yang belum sekolah sebesar 3.19 103 jiwa, persentase berpendidikan Sekolah Dasar SD sebesar 73.12 2361 jiwa sedangkan yang pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas SLTA sebesar 1.36 44 jiwa dan penduduk yang berpendidikan Perguruan Tinggi berjumlah