2.3 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka dapat disusun hipotesis penelitian sebagai berikut:
1 Terdapat hubungan antara tingkat pendidikan nelayan dengan tingkat
ketergantungan finansial nelayan dalam ikatan patron-klien yang terjadi. 2
Terdapat hubungan antara tingkat pendapatan nelayan dengan tingkat ketergantungan finansial nelayan dalam ikatan patron-klien yang terjadi.
3 Terdapat hubungan antara jenis alat tangkap dengan tingkat
ketergantungan finansial nelayan. 4
Terdapat hubungan antara tingkat ketergantungan finansial nelayan dalam ikatan patron-klien yang terjadi dengan perilaku nelayan dalam pemasaran
hasil tangkapan. 5
Terdapat hubungan antara persepsi nelayan kondisi TPI dengan perilaku nelayan dalam pemasaran hasil tangkapan.
2.4 Definisi Operasional
Penelitian ini menggunakan beberapa istilah operasional yang berfungsi untuk menjelaskan sesuatu yang abstrak seperti konsep dan variabel agar menjadi
kongrit untuk diukur. Sejumlah variabel dalam penelitian ini merujuk pada hasil perhitungan yang didasarkan pada nilai skor minimal dan maksimal serta rata-
rata untuk setiap variabel. Di bawah ini telah disusun definisi operasional sebagai berikut:
A. Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan adalah jenjang terakhir sekolah formal yang pernah diikuti responden. Diukur berdasarkan jenjang pendidikan formal terakhir.
a. Tamat SMA, Perguruan Tinggi = skor 3 = tinggi
b. Tamat SMP, Tidak tamat SMP = skor 2 = sedang
c. Tamat SD, Tidak tamat SD, Tidak bersekolah = skor 1 = rendah
B. Tingkat Pendapatan
Tingkat pendapatan adalah jumlah pendapatan bersih nelayan secara keseluruhan yang diperoleh dari kegiatan menangkap ikan sekali melaut satu
hari. Skala tingkat pendapatan ditentukan dari rata-rata pendapatan nelayan. a. Lebih dari dari Rp.1.000.000,-
= skor 3 = tinggi b. Rp.500.000,- sampai Rp.1.000.000,-
= skor 2 = sedang c. Kurang dari Rp.500.000,-
= skor 1 = rendah
C. Ikatan Patron-Klien
Patron-klien merupakan basis relasi sosial masyarakat nelayan atau pesisir. Batasan ikatan patron-klien dalam penelitian ini adalah tingkat ketergantungan
finansial. Tingkat ketergantungan finansial yang terjadi yaitu antara nelayan terhadap tengkulak. Tengkulak adalah pembeli hasil tangkapan nelayan.
Tengkulak di Desa Tanjung Pasir disebut Langgan. Tingkat ketergantungan finansial ini diukur dengan menggunakan delapan pernyataan dengan pemberian
skor bertingkat pada masing-masing pernyataan. Pernyataan mengenai tingkat ketergantungan finansial diukur sebagai berikut.
a. Setuju = skor 2 = tinggi
b. Ragu-ragu = skor 1 = sedang c. Tidak setuju = skor 0 = rendah
D. Persepsi Nelayan mengenai Kondisi Institusi TPI
Kondisi TPI adalah keadaan fisik maupun non-fisik TPI. Keadaan fisik meliputi kondisi gedung dan peralatan. Indikator keadaan non-fisik diukur dari
waktu lelang, kebersihan, retribusi, harga lelang, dan kinerja pengelola TPI. i
Kondisi gedung dan peralatan adalah kondisi tempat dan peralatan kegiatan pelelangan ikan di TPI.
ii Waktu lelang adalah waktu pelaksanaan lelang di TPI.
iii Kebersihan adalah kondisi lingkungan TPI yang bersih dan nyaman untuk pelaksanaan lelang.
iv Harga lelang adalah harga ikan yang ditetapkan dalam proses
pelelangan. v
Retribusi adalah uang yang dibayarkan oleh nelayan pada saat melakukan lelang di TPI.
vi Kinerja Pengelola TPI adalah kesesuaian antara status dan peran
pengelola TPI dalam pelaksanaan lelang. Pengukuran kondisi institusi TPI menggunakan enam pernyataan dari
indikator yang telah disebutkan di atas dengan pemberian skor bertingkat pada masing-masing pernyataan. Berikut adalah penentuan skor dari masing-masing
jawaban: a. Setuju
= skor 2 = tinggi c. Ragu-ragu = skor 1 = sedang
b. Tidak setuju = skor 0 = rendah
3. PENDEKATAN LAPANGAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Penentuan lokasi penelitian ini dilakukan
secara purposive sengaja dengan pertimbangan terdapat tengkulaklanggan di Desa Tanjung Pasir dan terdapat Tempat Pelelangan Ikan TPI yang masih aktif
berjalan. Waktu penelitian dilaksanakan dalam waktu empat bulan Tabel 6 yang
dimulai sejak bulan Maret 2011 hingga Juni 2011. Penelitian yang dimaksud mencakup waktu sejak peneliti intensif di daerah penelitian, pengumpulan,
pengolahan data, dan hingga pembuatan draft skripsi.
Tabel 6 . Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tahun 2011
Kegiatan Februari Maret April
Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penyusunan proposal skripsi
Kolokium Pengambilan data
lapangan Pengolahan dan
analisis data Penulisan draft
skripsi Sidang skripsi
Perbaikan laporan penelitian
3.2 Teknik Pengumpulan Data dan Jenis Data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan
kuantitatif yang digunakan adalah metode survai dengan instrumen kuesioner. Metode survai yaitu mengumpulkan informasi dari suatu sampel dengan