memiliki tingkat pendidikan sedang dan tingkat ketergantungan finansial sedang sebanyak 7,5 persen. Responden nelayan yang memiliki karakteristik serta tingkat
ketergantungan finansial yang sedang sebanyak 7,5 persen. Sebanyak sepuluh persen responden nelayan memiliki tingkat pendidikan sedang dan tingkat
ketergantungan finansial yang rendah. Data penelitian menunjukkan tidak terdapat atau nol persen responden nelayan yang memiliki tingkat pendidikan tinggi dan
tingkat ketergantungan finansial tinggi. Demikian serupa dengan tidak terdapat atau nol persen responden nelayan yang memiliki tingkat pendidikan tinggi serta
tingkat ketergantungan finansial sedang dan rendah. Dari keterangan data di atas dapat dilihat bahwa semakin rendah tingkat pendidikan nelayan maka semakin
tinggi tingkat ketergantungan finansial nelayan. Kondisi tersebut menunjukkan terdapat hubungan pengaruh antara tingkat pendidikan nelayan dengan tingkat
ketergantungan finansial dalam ikatan patron-klien yang terjadi sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa cukup alasan untuk menerima hipotesis satu.
Tabel 12. Hubungan antara Tingkat Pendidikan Nelayan dengan Tingkat
Ketergantungan Finansial Nelayan.
Tingkat Pendidikan Nelayan Tingkat Ketergantungan Finansial Nelayan
terhadap Langgan
Tinggi Sedang Rendah
Tinggi
0 0
Sedang 2,5 7,5
10
Rendah 32,5 7,5
5.3.2 Hubungan antara Tingkat Pendapatan Nelayan dengan Tingkat Ketergantungan Nelayan
Hipotesis dua adalah terdapat hubungan antara tingkat pendapatan nelayan dengan tingkat ketergantungan finansial nelayan dalam ikatan patron-klien yang
terjadi Tabel 13. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa hasil yang telah
diperoleh adalah sebanyak 30 persen responden nelayan yang memiliki tingkat pendapatan rendah memiliki tingkat ketergantungan finansial yang tinggi.
Sebanyak 40 persen responden yang memiliki tingkat pendapatan sedang memiliki tingkat ketergantungan finansial yang rendah. Responden nelayan yang
memiliki tingkat pendapatan tinggi dan tingkat ketergantungan finansial rendah sebanyak 20 persen. Responden nelayan yang memiliki tingkat pendapatan serta
tingkat ketergantungan finansial yang sedang sebanyak lima persen. Sebanyak lima persen responden nelayan memiliki tingkat pendapatan sedang dan tingkat
ketergantungan finansial yang tinggi. Data penelitian menunjukkan tidak terdapat atau nol persen responden nelayan yang memiliki tingkat pendapatan tinggi dan
tingkat ketergantungan finansial tinggi. Demikian serupa dengan tidak terdapat atau nol persen responden nelayan yang memiliki tingkat pendapatan rendah dan
tingkat ketergantungan finansial rendah.
Tabel 13. Hubungan antara Tingkat Pendapatan dengan Tingkat Ketergantungan
Finansial Nelayan.
Tingkat Pendapatan Nelayan Tingkat Ketergantungan Finansial Nelayan
terhadap Langgan
Tinggi Sedang Rendah Tinggi
0 0 20
Sedang 5 5 40
Rendah
30 0 0
Dari keterangan data di atas dapat dilihat bahwa semakin rendah tingkat pendapatan nelayan maka semakin tinggi tingkat ketergantungan finansial
nelayan. Kondisi tersebut menunjukkan terdapat hubungan pengaruh antara tingkat pendapatan nelayan dengan tingkat ketergantungan finansial dalam ikatan
patron-klien yang terjadi sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa cukup alasan untuk menerima hipotesis dua.
5.3.3 Hubungan antara Jenis Alat Tangkap dengan Tingkat
Ketergantungan Finansial Hipotesis tiga adalah terdapat hubungan antara jenis alat tangkap dengan
tingkat ketergantungan finansial nelayan Tabel 14. Tabel tersebut menunjukkan
bahwa hasil yang telah diperoleh adalah sebanyak 25 persen responden nelayan yang menggunakan pancing sebagai alat tangkap memiliki tingkat ketergantungan
finansial yang tinggi. Sebanyak 10 persen responden nelayan yang menggunakan
jaring sebagai alat tangkap memiliki tingkat ketergantungan finansial yang tinggi. Responden nelayan yang menggunakan pancing sebagai alat tangkap serta tingkat
ketergantungan finansial yang sedang sebanyak lima persen, sedangkan responden nelayan yang menggunakan jaring sebagai alat tangkap serta tingkat
ketergantungan finansial yang sedang sebanyak 2,5 persen. Responden nelayan yang menggunakan pancing sebagai alat tangkap dan tingkat ketergantungan
finansial yang rendah adalah sebanyak 20 persen. Sebanyak 37,5 persen responden nelayan yang menggunakan jaring sebagai alat tangkap memiliki
tingkat ketergantungan finansial yang rendah.
Tabel 14. Hubungan antara Jenis Alat Tangkap dengan Tingkat Ketergantungan
Finansial Nelayan
Jenis Alat tangkap Tingkat Ketergantungan Finansial
Tinggi Sedang Rendah
Pancing 25 5
20 Jaring 10
2,5 37,5
Dari keterangan data di atas dapat dilihat bahwa responden nelayan yang menggunakan pancing sebagai alat tangkap cenderung memiliki tingkat
ketergantungan yang tinggi, sedangkan responden nelayan yang menggunakan jaring sebagai alat tangkap cenderung memiliki tingkat ketergantungan yang
rendah. Kondisi tersebut menunjukkan terdapat hubungan antara jenis alat tangkap dengan tingkat ketergantungan finansial sehingga dapat ditarik
kesimpulan bahwa cukup alasan untuk menerima hipotesis tiga.
5.3.4 Hubungan antara Tingkat Ketergantungan Finansial Nelayan dengan Perilaku Nelayan dalam Pemasaran Hasil Tangkapan
Hipotesis empat adalah terdapat hubungan antara tingkat ketergantungan finansial nelayan dalam ikatan patron-klien yang terjadi dengan perilaku nelayan
dalam pemasaran hasil tangkapan Tabel 15. Tingkat ketergantungan finansial
nelayan dihitung dengan menggunakan delapan pernyataan yang ditanyakan
kepada responden lampiran 3. Pada Tabel 10 dijelaskan bahwa sebanyak 17,5
persen responden nelayan yang memiliki tingkat ketergantungan finansial tinggi
akan memutuskan untuk memasarkan hasil tangkapannya kepada langgan. Responden nelayan yang memiliki tingkat ketergantungan rendah dan
memutuskan untuk memasarkan hasil tangkapannya kepada TPI adalah sebanyak 57,5 persen. Terdapat 15 persen responden nelayan yang memiliki tingkat
ketergantungan finansial tinggi dan memasarkan hasil tangkapannya kepada langgan dan TPI. Terdapat 2,5 persen responden nelayan yang memiliki tingkat
ketergantungan finansial sedang kemudian memasarkan hasil tangkapan kepada langgan dan TPI. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa nelayan yang memasarkan
hasil tangkapan kepada langgan dan TPI akan memilih salah satu tempat pemasaran sesuai dengan kondisi finansial dan hasil tangkapan. Semua responden
yang memasarkan hasil tangkapan kepada langgan dan TPI menyatakan bahwa apabila mereka memiliki hutang kepada langgan, mereka akan memasarkan hasil
tangkapan kepada langgan. Akan tetapi, apabila tidak memiliki hutang, maka mereka akan memilih untuk memasarkan hasil tangkapan melalui proses lelang di
TPI. Selain itu, dapat dilihat dari data bahwa tidak ada atau nol persen responden nelayan yang memiliki tingkat ketergantungan tinggi dan memasarkan hasil
tangkapan ikannya melalui proses lelang di TPI. Sebaliknya, tidak ada atau nol persen responden nelayan yang memiliki tingkat ketergantungan rendah dan
memasarkan hasil tangkapan ikannya kepada langgan.
Tabel 15. Hubungan antara Tingkat Ketergantungan Finansial Nelayan dengan
Perilaku Nelayan dalam Pemasaran Hasil Tangkapan.
Tingkat ketergantungan finansial nelayan terhadap
langgan Perilaku Nelayan dalam Pemasaran Hasil Tangkapan
Langgan TPI
Langgan dan TPI
Tinggi 17,5 15
Sedang 7,5 2,5
Rendah 0 57,5
Hasil survai yang diperoleh dari 40 responden menyebutkan bahwa tingkat ketergantungan finansial nelayan sangat berpengaruh terhadap perilaku nelayan
dalam pemasaran hasil tangkapan. Nelayan akan cenderung untuk memasarkan hasil tangkapan ikan kepada langgan apabila memiliki tingkat ketergantungan
tinggi Gambar 12. Sebaliknya, nelayan akan bebas menjual hasil tangkapan
ikannya melalui proses lelang di TPI apabila tingkat ketergantungan finansialnya
rendah Gambar 13.
Langgan TPI
TPI dan Langgan
T ingkat Ketergantungan
T inggi
Arah Pemasaran
Pancing Jaring
46,15 42,86
0 0 14,28
14,28
Gambar 12. Diagram Jumlah Responden yang Memiliki Tingkat
Ketergantungan Tinggi Berikut dengan Arah Pemasarannya. Sebanyak 42,86 persen responden yang memiliki tingkat ketergantungan
tinggi merupakan nelayan pancing dan akan memasarkan hasil tangkapan ikan kepada langgan. Sebanyak 14,28 persen responden yang memiliki tingkat
ketergantungan tinggi merupakan nelayan jaring dan akan memasarkan hasil tangkapan ikan kepada langgan. Sebaliknya, sebanyak 34,78 persen responden
yang memiliki tingkat ketergantungan rendah merupakan nelayan pancing dan akan memasarkan hasil tangkapan ikan kepada TPI. Sebanyak 65,22 persen
responden yang memiliki tingkat ketergantungan rendah merupakan nelayan jaring dan akan memasarkan hasil tangkapan ikan kepada TPI.
Dapat disimpulkan bahwa responden yang memiliki tingkat ketergantungan finansial tinggi akan memilih untuk memasarkan hasil tangkapan
ikannya kepada langgan. Hal tersebut disebabkan karena nelayan tidak memiliki modal awal untuk melakukan aktifitas melaut. Keterikatan terhadap hutang ini
yang membuat nelayan terpaksa memasarkan hasil tangkapannya kepada langgan tersebut, walaupun harga yang diberikan jauh dibawah harga pasar atau harga
lelang di TPI. Hal tersebut menunjukkan terdapat hubungan pengaruh antara tingkat ketergantungan finansial nelayan dalam ikatan patron-klien yang terjadi
dengan perilaku nelayan dalam pemasaran hasil tangkapan, maka hipotesis empat dapat diterima.
Langgan TPI
TPI dan Langgan
T ingkat Ketergantungan
Rendah
Arah Pemasaran
Pancing Jaring
0 34,78 65,22
0 0
Gambar 13. Diagram Jumlah Responden yang Memiliki Tingkat
Ketergantungan Rendah Berikut dengan Arah Pemasarannya.
5.4 Perilaku Nelayan dalam Pemasaran Hasil Tangkapan