Teori Pertukaran Teori Modal Sosial Perilaku Pemasaran

Menurut Samsulbahri 1995, stratifikasi sosial masyarakat nelayan dapat digolongkan berdasarkan tingkat ekonomi dan pekerjaan. Tingkat ekonomi masyarakat nelayan dapat dilihat dari peningkatan faktor-faktor produksi, sedangkan dalam aspek pekerjaan dilihat bedasarkan jenis pekerjaan dalam kegiatan penangkapan ikan dan kegiatan perikanan lain. Sebagaimana telah dikemukakan Hermanto 1986 dalam Widiastuti 1999, di dalam kalangan masyarakat nelayan telah dikenal penggolongan juragan darat, juragan laut, dan buruh atau pandega. Dalam hal ini secara struktur, juragan berada pada “lapisan atas” dan buruh atau pandega berada pada “lapisan bawah” masyarakat nelayan.

2.1.4 Teori Pertukaran

Wrihatnolo dan Dwidjowijoto 2007 menjelaskan teori pertukaran exchange theory yaitu didasarkan pada norma resiprositas yaitu ada posisi sejajar di antara dua pihak, tempat dipertukarkannya sumberdaya, dan materi. Nilai dan norma merujuk pada aturan-aturan yang kemudian disepakati bersama. Struktur merujuk pada pola-pola tindakan yang telah disetujui bersama, dan materi merujuk pada pertukaran benda di antara mereka.

2.1.5 Teori Modal Sosial

Menurut Coleman 1993, modal sosial 8 bukanlah entitas tunggal, tetapi entitas majemuk yang mengandung dua elemen: 1 modal sosial mencakup beberapa aspek dari struktur sosial, 2 modal sosial memfasilitasi tindakan tertentu dari pelaku baik individu maupun perusahaan di dalam struktur tersebut. Riddell, Baron, dan Wilson 2001 mengungkapkan terdapat tiga parameter modal sosial yaitu: 1 Kepercayaan. Kepercayaan adalah sebuah harapan yang tumbuh di dalam sebuah masyarakat yang ditunjukkan dengan adanya perilaku yang jujur, teratur, dan kerjasama berdasarkan norma-norma yang dianut bersama. 8 Dikutip dalam American Journal of Sociology yang berjudul ”Social Capital in the Creation of Human Capital” 2 Norma. Norma-norma terdiri dari pemahaman-pemahaman, nilai-nilai, harapan-harapan, dan tujuan-tujuan yang diyakini dan dijalani bersama oleh sekelompok orang. 3 Jaringan. Jaringan merupakan infrastruktur dinamis dalam modal sosial. Jaringan memfasilitasi terjadinya interaksi, komunikasi, memungkinkan tubuhnya kepercayaan dan memperkuat kerjasama.

2.1.6 Perilaku

Menurut Hickerson dan Middleton 1975 dalam Mugniesyah 2006, perilaku merupakan segala sesuatu yang mencakup tiga komponen, yaitu pengetahuan, sikap, dan tindakan. Selain itu, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI disebutkan bahwa perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan.

2.1.7 Pemasaran

Menurut Kotler 2002, pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan diinginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Rangkuti 2005 menyebutkan bahwa pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi dan manajerial.

2.1.8 Institusi