mencatat dengan baik dan benar sesuai dengan ketentuan dan mengikuti jalannnya lelang dengan cermat dan menutup buku bakul pedagang setiap hari setelah
selesai lelang. Juru tulis buku nelayan bertugas mencatat buku nelayan dengan baik dan benar sesuai ketentuan dan berkewajiban pula menutup buku nelayan
setiap hari.
2.2 Kerangka Pemikiran
Secara teoritis, ciri umum struktur sosial dalam masyarakat nelayan umumnya adalah kuatnya ikatan patron-klien. Dalam hal ini, nelayan bertindak
sebagai klien, sedangkan tengkulak bertindak sebagai patron. Bagi nelayan, menjalin ikatan dengan patron merupakan langkah yang penting untuk menjaga
kelangsungan kegiatannya karena patron-klien merupakan institusi jaminan sosial ekonomi Satria 2002. Pemikiran serupa oleh Kusnadi 2009 bahwa patron-klien
merupakan basis relasi sosial masyarakat nelayan atau pesisir. Hubungan demikian terpola dalam kegiatan organisasi produksi, aktivitas pemasaran, dan
kepemimpinan sosial. Menurut Scoot 1981, tipe-tipe hubungan patronase terkait dalam kegiatan produksi, kegiatan konsumsi, dan kegiatan tataniaga. Penelitian ini
akan memusatkan perhatian pada ikatan patron-klien yang terjadi di Desa Tanjung Pasir yang dapat mempengaruhi perilaku nelayan dalam pemasaran hasil
tangkapan. Ikatan patron-klien dalam penelitian ini diukur dari tingkat ketergantungan
finansial nelayan, dimana tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan akan berpengaruh terhadap tingkat ketergantungan finansial nelayan. Kondisi institusi
TPI diduga mempengaruhi perilaku nelayan dalam pemasaran hasil tangkapan. Kondisi institusi TPI akan diukur dari enam aspek yaitu waktu lelang, kebersihan,
retribusi, harga lelang, kinerja pengelola TPI, serta kondisi gedung dan peralatan TPI. Kerangka Penelitian disajikan pada Gambar 2.
Tingkat Ketergantungan
Finansial
Saluran Pemasaran
Keterangan: :
mempengaruhi :
lingkup : Fokus Penelitian
Kondisi Institusi TPI
- Kondisi Gedung dan Peralatan - Waktu Lelang
- Kebersihan - Retribusi
- Harga Lelang - Kinerja Pengelola
Tingkat Pendapatan
Perilaku Nelayan dalam Pemasaran Hasil Tangkapan
Tingkat Pendidikan Ikatan Patron-Klien
Gambar 2. Kerangka Pemikiran
2.3 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka dapat disusun hipotesis penelitian sebagai berikut:
1 Terdapat hubungan antara tingkat pendidikan nelayan dengan tingkat
ketergantungan finansial nelayan dalam ikatan patron-klien yang terjadi. 2
Terdapat hubungan antara tingkat pendapatan nelayan dengan tingkat ketergantungan finansial nelayan dalam ikatan patron-klien yang terjadi.
3 Terdapat hubungan antara jenis alat tangkap dengan tingkat
ketergantungan finansial nelayan. 4
Terdapat hubungan antara tingkat ketergantungan finansial nelayan dalam ikatan patron-klien yang terjadi dengan perilaku nelayan dalam pemasaran
hasil tangkapan. 5
Terdapat hubungan antara persepsi nelayan kondisi TPI dengan perilaku nelayan dalam pemasaran hasil tangkapan.
2.4 Definisi Operasional