Kurva Reologi dan Viskositas Kombinasi Na CMC – Tragakan

32 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tragakan menjadi tidak bermuatan dan membentuk daerah loop. Sedangkan pada pH tinggi terjadinya peningkatan proses ionisasi yang akan menyebabkan tertekannya daerah loop menjadi lebih sempit yang dipengaruhi oleh terjadinya ikatan intramolekul yang kuat. Perbandingan pH tidak mempengaruhi sifat reologi yang dihasilkan karena semua pH menunjukkan reologi tiksotropik. Hal ini menunjukkan bahwa sifat reologi tragakan tidak dipengaruhi oleh pH. Viskositas tragakan turun seiring dengan peningkatan pH pada Gambar 4.9 dan Tabel 4.7. Berdasarkan hasil statistik non parametrik, yaitu uji Kruskal-Wallis menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan secara bermakna antara pH dengan viskositas pada polimer tragakan tunggal p ≥ 0,05. Tabel 4.7 Perbandingan Viskositas Tragakan Tunggal Viskositas cPs pH 4 pH 5 pH 6 pH 7 pH 8 88040 ± 2,92 65755 ± 1,28 66340 ± 1,41 66575 ± 1,82 58520 ± 10,32 Catatan : data rerata ± RSD dari dua data

4.5.6 Kurva Reologi dan Viskositas Kombinasi Na CMC – Tragakan

Gambar 4.11 Kurva Pengaruh pH terhadap Viskositas Kombinasi Na CMC-Tragakan 2000 4000 6000 8000 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 Vi sko si tas c Ps Laju Geser RPM pH 4 pH 5 pH 6 pH 7 pH 8 33 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta a b c d e Gambar 4.12 Kurva Reologi Kombinasi Na CMC-Tragakan. a pH 4; b pH 5; c pH 6; d pH 7; e pH 8 Kombinasi Na CMC dan tragakan dapat dilihat pada Gambar 4.12 menghasilkan sifat reologi tiksotropik pada pH 4 dan pseudoplastis pada pH 5-8. Hal ini menunjukan pH mempengaruhi sifat reologi kombinasi Na CMC-tragakan. Kurva reologi baik pada Na CMC maupun tragakan tunggal keduanya memiliki loop hysteresis pada semua variasi pH yaitu pH 4-8. Sedangkan saat dikombinasikan hanya pH 4 yang memiliki loop hysteresis yang menandakan hanya pH 4 kombinasi Na CMC dan tragakan yang dipengaruhi oleh waktu. Penelitian Yokoyama et al. 1988 melaporkan adanya daerah loop pada tragakan 20 40 60 80 100 50 100 150 200 T e g a ng a n Ges e r T o rqu e Laju Geser RPM pH 4 naik pH 4 turun 20 40 60 80 100 50 100 150 200 T e g a ng a n Ges e r T o rqu e Laju Geser RPM pH 5 naik pH 5 turun 20 40 60 80 50 100 150 200 T e g a ng a n Ges e r T o rqu e Laju Geser RPM pH 6 naik pH 6 turun 20 40 60 80 50 100 150 200 Teg angan G e se r To rque Laju Geser RPM pH 7 naik pH 7 turun 20 40 60 80 50 100 150 200 Te g an g an G e se r Tor q u e Laju Geser RPM pH 8 naik pH 8 turun 34 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dipengaruhi oleh proses ionisasi tragakan. Pada pH rendah terjadi penghambatan proses ionisasi gugus karboksilat sehingga molekul polimer tragakan menjadi tidak bermuatan dan membentuk daerah loop. Sedangkan pada pH tinggi terjadinya peningkatan proses ionisasi yang akan menyebabkan tertekannya daerah loop menjadi lebih sempit yang dipengaruhi karena terjadinya ikatan intramolekul yang kuat. Sifat reologi yang dihasilkan kombinasi ini berbeda dengan sifat reologi Na CMC maupun tragakan tunggal dimana kombinasi ini memiliki sifat reologi tiksotropik pada pH 4 dan pseudoplastis pada pH 5-8. Na CMC tunggal memiliki sifat reologi antitiksotropik dan tragakan memiliki sifat reologi tiksotropik. Terlihat pada Gambar 4.11 dan Tabel 4.8 terjadinya peningkatan viskositas yang besar pada pH 4, namun pada pH 5-8 terjadinya penurunan dan peningkatan viskositas. Berdasarkan hasil statistik non parametrik, yaitu uji Kruskal-Wallis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan secara bermakna antara pH dengan viskositas pada kombinasi Na CMC- Tragakan p ≤ 0,05. Tabel 4.8 Perbandingan Viskositas Kombinasi Na CMC-Tragakan Viskositas cPs pH 4 pH 5 pH 6 pH 7 pH 8 21915 ± 3,71 3900 ± 11,60 2920 ± 25,18 4290 ± 6,92 3455 ± 10,44 Catatan : data rerata ± RSD dari dua data

4.5.7 Kurva Reologi dan Viskositas Kombinasi Na Alginat- Na CMC