Kurva Reologi dan Viskositas Kombinasi Na Alginat -Xanthan Gum

46 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Sifat reologi yang dihasilkan kombinasi ini mengikuti sifat reologi tragakan tunggal yaitu tiksotropik pada semua pH, sedangkan karbopol 940 tunggal memiliki sifat reologi pseudoplastis. Peningkatan pH pada kombinasi ini menyebabkan peningkatan viskositas seperti Gambar 4.24 dan Tabel 4.14. Hal ini disebabkan oleh karbopol 940 yang mengalami ionisasi seiring peningkatan pH sehingga viskositasnya pun meningkat Qiu dan Park, 2001. Berdasarkan hasil statistik non parametrik, yaitu uji Kruskal-Wallis menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan secara bermakna antara pH dengan viskositas pada kombinasi karbopol 940 –tragakan p ≥ 0,05. Tabel 4.14 Perbandingan Viskositas Kombinasi Karbopol 940 –Tragakan Viskositas cPs pH 4 pH 5 pH 6 pH 7 pH 8 5920 ± 16,26 1495 ± 6,65 1585 ± 0,42 1540 ± 7,58 1650 ± 5,20 Catatan : data rerata ± RSD dari dua data

4.5.13 Kurva Reologi dan Viskositas Kombinasi Na Alginat -Xanthan Gum

Gambar 4.26 Kurva Pengaruh pH terhadap Viskositas Kombinasi Na Alginat-Xanthan Gum 500 1000 1500 2000 2500 3000 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 Vi sko si tas c Ps Laju Geser RPM pH 4 pH 5 pH 6 pH 7 pH 8 47 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta a b c d e Gambar 4.27 Kurva Reologi Kombinasi Na Alginat-Xanthan Gum. a pH 4; b pH 5; c pH 6; d pH 7; e pH 8 Terlihat pada Gambar 4.27 sifat reologi pada variasi pH kombinasi Na Alginat-xanthan gum tiksotropik pada pH 4,6 dan 8, sedangkan pH 5 dan 7 menunjukkan sifat reologi pseudoplastis. Variasi pH menunjukkan terjadinya perubahan pada sifat reologi yang dihasilkan yang menandakan sifat reologi kombinasi ini dipengaruhi oleh pH. Sifat reologi yang dihasilkan juga menunjukkan hanya pada pH 4, 6 dan 8 yang dipengaruhi oleh waktu. Masih 20 40 60 80 100 50 100 150 200 Teg angan G e se r To rque Laju Geser RPM pH 4 naik pH 4 turun 20 40 60 80 100 50 100 150 200 Teg angan G e se r To rque Laju Geser RPM pH 5 naik pH 5 turun 20 40 60 80 100 50 100 150 200 Teg angan G e se r To rque Laju Geser RPM pH 6 naik pH 6 turun 20 40 60 80 100 50 100 150 200 Teg angan G e se r To rque Laju Geser RPM pH 7 naik pH 7 turun 20 40 60 80 100 50 100 150 200 Teg angan G e se r To rque Laju Geser RPM pH 8 naik pH 8 turun 48 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya perubahan sifat reologi terutama pada pH 4, 6 dan 8 Sifat reologi yang dihasilkan kombinasi ini berbeda dengan sifat reologi Na Alginat dan xanthan gum tunggal. Na Alginat tunggal memiliki sifat reologi pseudoplastis sedangkan xanthan gum tunggal memiliki sifat reologi tiksotropik padas semua rentang pH. Peningkatan viskositas yang besar terjadi pada pH 4 seperti pada Gambar 4.26 dan Tabel 4.15 Sedangkan pada pH lainnya tidak menunjukkan penurunan dan peningkatan viskositas yang besar. Hal ini dikarenakan pengaruh dari Na Alginat dimana terjadinya peningkatan viskositas yang spesifik pada rentang pH asam seperti pH 3 dan 4 Yang et al., 2009. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh King 1983 melaporkan ion COO - dalam rantai menjadi terprotonasi menjadi COOH, sehingga gaya tolak-menolak antar rantai berkurang, mereka mampu mendekat dan bentuk hidrogen ikatan, menghasilkan viskositas yang lebih tinggi. Berdasarkan hasil statistik non parametrik, yaitu uji Kruskal- Wallis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan secara bermakna antara pH dengan viskositas pada kombinasi Na Alginat- xanthan gum p ≤ 0,05. Tabel 4.15 Perbandingan Viskositas Kombinasi Na Alginat-Xanthan Gum Viskositas cPs pH 4 pH 5 pH 6 pH 7 pH 8 5920 ± 14,57 1495 ± 8,99 1585 ± 5,80 1540 ± 4,45 1650 ± 11,14 Catatan : data rerata ± RSD dari dua data

4.5.14 Kurva Reologi dan Viskositas Kombinasi Na Alginat -Karbopol 940