36
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
pseudoplatis.Peningkatan pH yang terjadi berdasarkan Gambar 4.13 dan Tabel 4.9 menyebabkan viskositas dari kombinasi Na CMC- Na Alginat juga meningkat.
Peningkatan viskositas yang terjadi disebabkan karena terjadinya peningkatan ionisasi pada molekul Na CMC Mehmandoost et al., 2013
Penelitian serupa yang dilakukan oleh Mehmandoost et al. 2013 melaporkan kombinasi Na CMC- Na Alginat akan menyebabkan peningkatan sifat
reologi dan viskositasnya karena terjadi peningkatan interaksi hidrofobik pada larutan kombinasi polimer. Berdasarkan hasil statistik non parametrik, yaitu uji
Kruskal-Wallis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan secara bermakna antara pH dengan viskositas pada kombinasi Na CMC- Na Alginat
p ≤ 0,05.
Tabel 4.9 Perbandingan Viskositas Kombinasi Na CMC-Na Alginat Viskositas cPs
pH 4 pH 5
pH 6 pH 7
pH 8 1445 ± 1,47
1785 ± 5,15 2180 ± 5,19
2060 ± 4,12 2180 ± 1,30
Catatan : data rerata ± RSD dari dua data
4.5.8 Kurva Reologi dan Viskositas Kombinasi Na CMC - Xanthan Gum
Gambar 4.15 Kurva Pengaruh pH terhadap Viskositas Kombinasi Na CMC-Xanthan Gum
2000 4000
6000 8000
10000
20 40
60 80
100 120
140 160
180 200
Visk o
sit as
cPs
Laju Geser RPM
pH 4 pH 5
pH 6 pH 7
pH 8
37
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
a b
c d
e
Gambar 4.16 Kurva Reologi Kombinasi Na CMC-Xanthan Gum. a pH 4; b pH 5; c pH 6; d pH 7; e pH 8
Berdasarkan Gambar 4.14 kurva reologi yang dihasilkan pada kombinasi kombinasi Na CMC-xanthan gum menunjukkan sifat reologi pseudoplastis pada
pH 4-7. Kurva reologi pada pH rendah terlihat memiliki perubahan kemiringan yang lebih kecil dibandingkan dengan pH tinggi, namun tetap menujukkan sifat
reologi pseudoplastis karena pada laju geser yang rendah dan menunjukkan penurunan viskositas dengan meningkatnya laju geser Martin et al., 2008. Sifat
reologi kombinasi Na CMC-xanthan gum tiksotropik karena memiliki loop
20 40
60 80
100
50 100
150 200
Teg angan
G e
se r
To rque
Laju Geser RPM
pH 4 naik pH 4 turun
20 40
60 80
100
50 100
150 200
Teg angan
G e
se r
To rque
Laju Geser RPM
pH 5 naik pH 5 turun
20 40
60 80
100
50 100
150 200
Teg angan
G e
se r
To rque
Laju Geser RPM
pH 6 naik pH 6 turun
20 40
60 80
50 100
150 200
Te g
an g
an G
e se
r Tor
q u
e
Laju Geser RPM
pH 7 naik pH 7 turun
20 40
60 80
50 100
150 200
Teg angan
G e
se r
To rque
Laju Geser RPM
pH 8 naik pH 8 turun
38
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
hysteresis yang menandakan bahwa hanya pH 8 pada kombinasi ini yang dipengaruhi oleh waktu, hal ini menunjukkan bahwa sifat reologi kombinasi ini
dipengaruhi oleh pH. Sifat reologi yang dihasilkan kombinasi ini berbeda dengan sifat reologi
Na CMC maupun xanthan gum tunggal dimana kombinasi ini memiliki sifat reologi pseudoplaastis pada pH 4-7 dan tiksotropik pada pH 8. Na CMC tunggal
memiliki sifat reologi antitiksotropik dan xanthan gum memiliki sifat reologi tiksotropik.
Kombinasi ini berdasarkan Gambar 4.15 dan Tabel 4.10 menunjukkan adanya peningkatan viskositas seiring dengan penurunan pH, namun terjadinya
peningkatan dan penurunan viskositas pada pH 6-8. Peningkatan viskositas yang terjadi berbeda pada Na CMC tunggal karena terjadi peningkatan viskositas
seiring dengan peningkatan pH akibat proses ionisasi pada Na CMC Mehmandoost et al., 2013. Berdasarkan hasil statistik non parametrik, yaitu uji
Kruskal-Wallis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan secara bermakna antara pH dengan viskositas pada kombinasi Na CMC- xanthan gum
p ≤ 0,05. Tabel 4.10 Perbandingan Viskositas Kombinasi Na CMC-Xanthan Gum
Viskositas cPs pH 4
pH 5 pH 6
pH 7 pH 8
9181,5 ± 2,73 1766,5 ± 1,32
723 ± 4,69 1027,5 ± 4,61
572,5 ± 21,37
Catatan : data rerata ± RSD dari dua data
4.5.9 Kurva Reologi dan Viskositas Kombinasi Na CMC – Karbopol 940