Kurva Reologi dan Viskositas Na Alginat Tunggal

28 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Terlihat pada Gambar 4.6 Na CMC memiliki sifat reologi antitiksotropik. Menurut Samyn dan Jung 1967, antitiksotropik terjadi karena meningkatnya frekuensi tumbukan dari partikel-partikel yang terdispersi, kemudian membentuk gumpalan-gumpalan akibat adanya laju geser sehingga terjadi peningkatan viskositas. Kurva reologi yang dihasilkan pada pH 4-8 terlihat adanya loop hysteresis yang menandakan bahwa sifat reologi Na CMC bergantung waktu. Perbandingan pengkondisian pH yang dilakukan tidak menunjukkan adanya peerubahan terhadap sifat reologi yang dihasilkan . Hal ini menandakan sifat reologi Na CMC tidak dipengaruhi oleh pH. Peningkatan pH yang terjadi menyebabkan peningkatan pada viskositas Na CMC. Hal ini terlihat pada Gambar 4.5 dan Tabel 4.5 Hal ini dikarenakan pada pH tinggi Na CMC memiliki gugus ionisasi yang tinggi dan memiliki gaya tolak menolak antarmolekul yang besar sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan viskositas Mehmandoost et al., 2013. Berdasarkan hasil statistik non parametrik, yaitu uji Kruskal-Wallis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan secara bermakna antara pH dengan viskositas pada polimer Na CMC tunggal p ≤ 0,05. Tabel 4.5 Perbandingan Viskositas Na CMC Tunggal Viskositas cPs pH 4 pH 5 pH 6 pH 7 pH 8 2450 ± 13,28 4370 ± 2,91 5555 ± 19,98 5175 ± 1,23 6570 ± 1,08 Catatan : data rerata ± RSD dari dua data

4.5.4 Kurva Reologi dan Viskositas Na Alginat Tunggal

Gambar 4.7 Kurva Pengaruh pH terhadap Viskositas Na Alginat Tunggal 1000 2000 3000 4000 5000 6000 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Vi sko si tas c Ps Laju Geser RPM pH 4 pH 5 pH 6 pH 7 pH 8 29 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta a b c d e Gambar 4.8 Kurva Reologi Na Alginat Tunggal. a pH 4; b pH 5; c pH 6; d pH 7; e pH 8 Sifat reologi yang dihasilkan Na Alginat berdasarkan Gambar 4.8 menunjukkan sifat alir pseudoplastis namun cenderung newton. Hal ini disebabkan karena perubahan kemiringan yang kurang terlihat seperti polimer lainnya. Kurva reologi yang dihasilkan juga tidak terdapatnya loop hysteresis. Hal ini menandakan bahwa sifat reologi Na Alginat tidak dipengaruhi oleh waktu. Perbandingan pengkondisian pH yang dilakukan tidak menunjukkan adanya perbedaan terhadap sifat reologi yang dihasilkan. Hal ini menandakan sifat 20 40 60 80 100 20 40 60 80 100 T e g a ng a n Ges e r T o rqu e Laju Geser RPM pH 4 naik pH 4 turun 20 40 60 80 100 20 40 60 80 100 T e g a ng a n Ges e r T o rqu e Laju Geser RPM pH 5 naik pH 5 turun 20 40 60 80 100 20 40 60 80 100 Teg angan G e se r To rque Laju Geser RPM pH 6 naik pH 6 turun 20 40 60 80 100 20 40 60 80 100 T e g a ng a n Ges e r T o rqu e Laju Geser RPM pH 7 naik pH 7 turun 20 40 60 80 100 20 40 60 80 100 T e g a ng a n Ges e r T o rqu e Laju Geser RPM pH 8 naik pH 8 turun 30 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta reologi Na Alginat tidak dipengaruhi oleh pH. Berdasarkan Gambar 4.7 dan Tabel 4.6 menunjukkan peningkatan viskositas yang tinggi terjadi pada pH 4, namun pada pH 5-8 peningkatan yang terjadi tidak terlalu besar. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh King 1983 yang melaporkan bahwa viskositas Alginat tidak terpengaruh selama rentang pH 5-11. Viskositas di bawah 5, ion COO - dalam rantai menjadi terprotonasi menjadi COOH, sehingga gaya tolak-menolak antar rantai berkurang, mereka mampu mendekat membentuk ikatan hidrogen, sehingga menghasilkan viskositas yang lebih tinggi McHUgh. Viskositas Na Alginat meningkat dengan penurunan pH dan terjadinya perubahan bentuk menjadi gel pada pH asam. Hasil tersebut menandakan bahwa reologi Na Alginat sangat sensitif pada rentang pH asam Bu et al., 2005. Penurunan viskositas pada pH 5 menurut Yang et al. 2008 mengindikasikan tidak terdapatnya interaksi intermolekular pada Na Alginat. Berdasarkan hasil statistik non parametrik, yaitu uji Kruskal-Wallis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan secara bermakna antara pH dengan viskositas pada polimer Na Alginat tunggal p ≤ 0,05. Tabel 4.6 Perbandingan Viskositas Na Alginat Tunggal Viskositas cPs pH 4 pH 5 pH 6 pH 7 pH 8 13170 ± 0,92 890 ±7,53 1040 ± 6,49 1060 ± 6,37 1060 ± 6,37 Catatan : data rerata ± RSD dari dua data

4.5.5 Kurva Reologi dan Viskositas Tragakan Tunggal