Pengalokasian Dana BOS Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah BOS

11. Pengawasan Dana BOS

Kegiatan pengawasan yang dimaksud adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengurangi atau menghindari masalah yang berhubungan dengan penyalahgunaan wewenangm kebiciran dan pemborosan keuangan Negara, pungutan liar dan bentuk penyelewengan lainnya. Pengawasan program BOS meliputi pengawasan melekat , pengawasan fungsional dan pengawasan masyarakat. a Pengawasan melekat, adalah pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan masing-masing instansi kepada bawahanya, baik ditingkat pusat, provinsi,kabupatenkota maupun sekolah. b Pengawasan fungsional internal, oleh insoektorat jenderal kemendikbud serta inspektorat daerah provinsi dan kabuoatenkota dengan melkaukan audit sesuai dengan kebutuhan lembaga tersebut atau permintaan instansi yang akan diaudit, serta sesuai dengan wilayah kewenangan masing-masing. c Pengawasan oleh badan pengawas keuangan dan pembangunan BPKP dengan melakukan audit atas permintaan instansi yang akan diaudit. d Pemeriksaan oleh badanpemeriksa keuangan BPK sesuai dengan kewenangan. e Pengawasan masyarakat dalam rangka transparansi pelaksanaan program BOS ole unsur masyarakat yang terdapat disekolah, kabupatenkota, provinsi dan pusat mengacu pada kaedah keterbukaan informasi public yaitu: semua dokumen BOS dapat diakses public kecuali yang dirahasiakan. Apabila terdapat indikasi penyimpangan dalam pengelolaan BOS, agar segera dilaporkan kepada instansi pengawas fungsional atau lembaga berwenang lainnya. 23 Komponen utama yang di monitoring dalam pengawasan pengelolaan dana BOS antara lain: alokasi dana seolah penerima bantuan, penyaluran dan penggunaan dana, pelayanan dan penanganan pengaduan,administrasi 23 JUKNIS BOS TAHUN 2015, h. 55 keuangan dan pelaporan. Secara teknis perbedaan mendasar dari oengawasan dan monitoring terletak adalah pada fokusnya. Pengawasan memfokuskan pada orang-orang yang mengelola program atau melaksanakan kegiatan, sementara pada monitoring fokusnya adalah pada komponen-komponen programkegiatan. 24

B. Transparansi

1. Pengertian Transparansi

Menurut Sri Minarti, “Transparansi dalam manajemen keuangan lembaga pendidikan, yaitu keterbukaan sumber keuangan dan jumlahnya, rincian penggunaan, dan pertanggungjawabannya harus jelas sehingga bisa memudahkan pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetahuinya.” 25 Menurut Nico, “Transparansi adalah suatu keterbukaan secara sungguh- sungguh, menyeluruh, dan memberi tempat bagi partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat dalam proses pengelolaan sumber daya publik.” 26 Transparan berarti adanya keterbukaan. Transparan dibidang manajemen berarti adanya keterbukaan dalam mengelola suatu kegiatan. Di lembaga pendidikan, bidang manajemen keuangan lembaga pendidikan, yaitu keterbukaan sumber keuangan dan jumlahnya. Rincian penggunaan, dan pertanggungjawaban harus jelas sehingga bisa memudahkan pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetauinya. Transparansi keuangan dangat diperlukan dalam rangka meningkatkan dukungan orangtua masyarakat dan pemerintah dalam penyelenggaraan seluruh program pendidikan disekolah. Disamping itu transparansi dapat menciptakan kepercayaan timbal balik antara pemerintah, masyarakat, orang tua siswa dan warga sekoalah melalui 24 Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, Peningkatan Manajemen Melalui Penguatan Tata Kelola dan Akuntabilitas di SekolahMadrasah, Jakarta:Kemendikas,2011, h. 232 25 Sri Minarti, Manajemen Berbasis Sekolah: Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011, h. 224. 26 Nico Adrianto, Good e-Government: Transparansi dan Akuntabilitas Publik Melalui e-Government, Malang: Bayumedia Publishing, 2007, h. 20.