Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
3 With Holding System Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi
wewenang kepada pihak ketiga untuk memotong atau memungut besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak.
13
d.
Hukum Perpajakan
Hukum pajak adalah suatu kumpulan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antara pemerintah sebagai penerima pajak dan rakyat
sebagai pembayar pajak.
14
Jika memperhatikan materinya, Hukum Pajak dibedakan menjadi hukum pajak materiil dan hukum pajak formil, yaitu :
1 Hukum pajak materill, memuat norma-norma yang menerangkan keadaan, perbuatan, peristiwa hukum yang dikenakan pajak
objek pajak, siapa yang dikenakan pajak subjek pajak, berapa besar pajak yang dikenakan, segala sesuatu yang timbul dan
dihapusnya utang pajak, dan hubungan hukum antara pemerintah da wajib pajak.
2 Hukum pajak formil, memuat bentuk tata cara untuk mewujudkan hukum materiil menjadi kenyataan, hukum pajak
formil ini memuat, antara lain : a Tata cara penetapan pajak
b Hak-hak aparat pajak untuk mengawasi wajib pajak mengenai keadaan, perbuatan, dan peristiwa yang dapat
menimbulkan utang pajak c Kewajiban wajib pajak sebagai contoh penyelenggaraan
pembukuan, pencatatan, dan hak-hak wajib pajak mengajukan keberatan dan banding.
15
e.
Sanksi Perpajakan
Menurut Mardiasmo, Sanksi perpajakan merupakan jaminan bahwa ketentuan Undang-Undang perpajakan dipatuhi atau bisa dengan kata
13
Sumarsan, Perpajakan Indonesia Edisi 2 : Pedoman Perpajakan yang Lengkap Berdasarkan Undang-Undang Terbaru, Jakarta : PT. Indeks, cetakan kesatu 2012, h. 14.
14
Mardiasmo, Perpajakan Edisi Revisi, Yogyakarta : ANDI OFSET, 2008, h. 4
15
Mardiasmo, Perpajakan Edisi Revisi, Yogyakarta : ANDI OFSET, 2008, h. 5.
lain sanksi perpajakan merupakan alat pencegahan agar wajib pajak tidak melanggar norma perpajakan.
16
Dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan disebutkan bahwa ada dua macam
sanksi, yaitu : 1 Sanksi administrasi yang terdiri dari :
a Sanksi administrasi berupa denda. b Sanksi administrasi berupa bunga.
c Sanksi administrasi berupa kenaikan. 2 Sanksi pidana yang terdiri dari :
a Pidana kurungan. b Pidana penjara.
17
Terdapat empat hal yang diharapkan atau dituntut dari wajib pajak apabila dikaitkan dengan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku,
yaitu: 1. Dituntut kepatuhan compliance wajib pajak dalam membayar
pajak yang dilaksanakan dengan kesadaran penuh. 2. Dituntut tanggung jawab responsibility wajib pajak dalam
menyampaikan atau memasukan Surat Pemberitahuan tepat waktu sesuai Pasal 3 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983.
3. Dituntut kejujuran honesty wajib pajak dalam mengisi Surat Pemberitahuan sesuai dengan keadaan sebenarnya.
4. Memberikan sanksi law enforcement yang lebih berat kepada wajib pajak yang tidak taat pada ketentuan yang berlaku.
18
Pemberian sanksi law enforcement tanpa memandang golongan
16
Mardiasmo, Perpajakan Edisi Revisi, Yogyakarta : ANDI OFSET, 2008, h. 57.
17
Mardiasmo, Perpajakan Edisi Revisi, Yogyakarta : ANDI OFSET, 2008, h. 57.,
18
Arum, “Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Kegiatan Usaha dan Pekerjaan Bebas
Studi di Wilayah KPP Pratama Cilacap”, Skripsi S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro, 2012, h.23.
dan dilaksanakan secara konsekuen merupakan cara yang paling efektif dari keempat hal di atas.
19
Wajib pajak akan patuh membayar pajak bila memandang sanksi perpajakan akan lebih banyak merugikannya.
20
Namun, pada saat ini tidak sedikit wajib pajak yang menganggap remeh dan menyepelekan sanksi perpajakan.
Wajib pajak berpikir bahwa sanksi perpajakan yang diberlakukan tidak menakutkan. Di masa sekarang ini bahkan wajib pajak tidak segan
untuk menyuap aparat pajak agar dapat terbebas dari sanksi. Padahal pengenaan sanksi perpajakan bertujuan untuk menciptakan kepatuhan
wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya.
f.
Pengertian Wajib Pajak
Wajib pajak atau disebut juga subjek pajak adalah orang pribadi atau badan
yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan, termasuk pemungut pajak dan pemotong pajak tertentu.
21
Menurut Pasal 1 UU No.28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan,
meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang –undangan perpajakan. Jadi dapat disimpulkan
bahwa wajib pajak dapat terbagi menjadi dua, yaitu wajib pajak orang pribadi dan wajib pajak badan.
22
g.
Pengertian Objek Pajak
19
Arum, “Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Kegiatan Usaha dan Pekerjaan Bebas
Studi di Wilayah KPP Pratama Cilacap”, Skripsi S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro, 2012, h.23.
20
Jatmiko, “Pengaruh Sikap Pajak Pada Pelaksanaan Sanksi Denda, Pelayanan Fiskus dan Kesadaran Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Studi Empiris WP OP di Kota Semarang”,
Tesis S2 Program Pascasarjana, Universitas Diponegoro, 2013, h. 20.
21
Resmi, Perpajakan : Teori dan Kasus Edisi 6, Jakarta : Penerbit Salemba Empat, 2011, h.75.
22
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan.