indikator tersebut menjadi titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.
91
Untuk mengukur data yang telah didapatkan digunakan skala Likert. Skala Likert yang akan digunakan adalah
sebagai berikut:
a. Sangat Setuju SS b.
Setuju S c. Tidak Setuju TS
d. Sangat Tidak Setuju STS
Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu diberi skor sebagai berikut:
92
a. Sangat Setuju SS diberi skor 4 b.
Setuju S diberi skor 3 c. Tidak Setuju TS diberi skor 2
d. Sangat Tidak Setuju STS diberi skor 1
F. Variabel Penelitian 1. Definisi Konseptual
Menurut teori – teori yang di uraikan tersebut diatas dapat disimpulkan
bahwa yang dimaksud dengan :
a. Kepatuhan Wajib Pajak
Menurut Siti Kurnia Rahayu, “Kepatuhan perpajakan dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana Wajib Pajak memenuhi
semua kewajiban perpajakan dan melaksanakan hak perpajakannya”. Dalam Skripsi Yogatama, “Kepatuhan pajak adalah kesediaan wajib
pajak untuk memenuhi kewajiban pajaknya sesuai dengan aturan yang berlaku tanpa perlu diadakannya pemeriksaan, investigasi seksama,
91
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RD, Bandung : ALFABET, 2014, Cet. Ke-21, h.93.
92
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RD, Bandung : ALFABET, 2014, Cet. Ke-21, h.94.
peringatan ataupun ancaman, dalam penerapan sanksi baik hukum maupun administrasi”.
93
b. Hukum Pajak
Rachmat Soemitro berpendapat bahwa hukum pajak adalah suatu kumpulan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antara
pemerintah sebagai penerima pajak dan rakyat sebagai pembayar pajak.
94
c. Sanksi Pajak
Menurut Mardiasmo, Sanksi perpajakan merupakan jaminan bahwa ketentuan perundang undangan perpajakan norma perpajakan akan
dipatuhi atau bisa dengan kata lain sanksi perpajakan merupakan alat
pencegahan agar wajib pajak tidak melanggar norma perpajakan. d. Tarif Pajak
Supramono dan Theresia Woro Damayanti mengungkapkan, Tarif pajak merupakan tarif yang digunakan untuk menentukan besarnya pajak
yang harus dibayar. Secara umum, tarif pajak dinyatakan dalam bentuk persentase.
95
e. Manfaat NPWP
Menurut Yustinus Prastowo, Manfaat NPWP adalah sebagai tanda pengenal diri dan untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak
dan pengawasan administrasi perpajakan. Terdapat beberapa manfaat
yang diperoleh Wajib Pajak jika memiliki NPWP yaitu :
1 Wajib pajak dapat menghitung sendiri pajak yang wajib dibayarkan dan wajib pajak dapat meminta restitusi atau
pembayaran kembali jika wajib pajak kelebihan dalam membayar pajak.
93
Arya Yogatama, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi, S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro, 2014, h.27.
94
Mardiasmo, Perpajakan Edisi Revisi, Yogyakarta : ANDI OFSET, 2008, h. 4
95
Supramono dan Theresia Woro Damayanti, Perpajakan Indonesia Mekanisme dan Perhitungan, Yogyakarta : ANDI Offset, 2010, h.7