cukup berat Sanksi pajak yang
cukup berat merupakan sarana
untuk mendidik Wajib Pajak
6 1
4 Tarif Pajak X3
Tarif Pajak Proporsional dan adil
7,8 2
5 Manfaat NPWP X4
Kemudahan memiliki NPWP
9,10 1
6 Pemahaman Wajib Pajak X5
Memahami ketentuan umum dan tata cara
perpajakan 11.12
2
7 Pengetahuan Dasar Perpajakan
X6 Mengetahui apa itu
pajak 13
1 Mengetahui apa
fungsi pajak 14
1
8 Kesadaran Wajib Pajak X7
Karakteristik Wajib Pajak
15 1
Kondisi keuangan Wajib Pajak
16 1
9 Tingkat Pendidikan X8
Tinggi rendahnya pendidikan
17 1
10 Kualitas Pelayanan Pajak X9
Ketanggapan Responsiveness
18 1
Empati Empathy 19
1 11
Reformasi Administrasi Perpajakan X10
Manfaat adanya Reformasi
administrasi perpajakan
20,21 2
12 Modernisasi Sistem
Administrasi Perpajakan X11 Sistem Administrasi
22,23 2
13 Penerapan E-filing X12
Lebih hemat 24
1 Perhitungan lebih
cepat 25
1 14
Pengawasan Account Representative X13
Kegunaan Account Representative
26,27 2
15 Biaya Kepatuhan
Compliance Cost X14 Beratnya biaya
kepatuhan 28
1 16
Sosialisasi Pajak X15 Penyuluhan pajak
19 1
17 Tingkat Pendapatan X16
Besar kecilnya pendapatan
30 1
G. Teknik Analisis Data
1. Uji Instrumen Angket a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner, maka kesioner tersebut dikatakan valid.
109
Validitas bertujuan untuk mengukur apakahpertanyaan dalam kuesioner yang dibuat
betul-betul dapat mengukur apa yang hendak diukur. Pengukuran validitas dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu melakukan korelasi
antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variable, melakukan korelasi bivariate antara masing-masing skor indikator
dengan total skor konstruk. dan di uji dengan confirmatory factor analysis CFA
110
. Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan Pearson correlation perhitungan mengunakan SPSS versi 23.0, uji
validitas dikatakan valid jika tingkat signifikan dibawah 0.05 maka butir pernyataan tersebut dikatakan valid.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu, maka
kuesioner dikatakan reliabel atau handal.
111
Reliabilitas dapat diukur dengan dua cara yaitu repeated measuri atau pengukuran ulang yang
artinya pengukuran dilakukan 2 kali dengan pertanyaan yang sama diwaktu yang berbeda, kemudian dilihat apakah jawabannya tetap
109
Imam Gozali, Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23, Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2016, h.52.
110
Gozali, Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23, Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2016, h.52-55.
111
Gozali, Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23, Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2016, h.47.
konsisten. Sedangkan one shot atau pengukuran sekali saja, adalah pengukuran
hanya dilakukan
sekali dan
kemudian hasilnya
dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.Pengukuran reliabilitas dilakukan menggunakan uji
statistik Cronbach Alpha α. Jika suatu konstruk atau variabel memiliki
nilai Cronbach Alpha 0.70 maka dapat dikatakan bahwa konstruk atau variabel tersebut reliabel.
112
2. Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Uji Normalitas yang digunakan pada penelitian ini adalah uji normalitas Kolmogorov-smirnov. Uji Kolmogorov smirnov merupakan pengujian
normalitas yang sering dipakai setelah adanya program statistik yang beredar. Konsep dasar dari uji normalitas Kolmogorov smirnov adalah
dengan membandingkan distribusi data dengan distribusi normal baku.
b. Uji Homogenitas
Uji Homogenitas pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah data mempunya varians yang sama di antara anggota data tersebut. Jika
varians sama, dan ini yang seharusnya terjadi, maka dikatakan ada homogenitas. Sedangkan jika varians tidak sama, dikatakan terjadi
heteroskedastisitas.
113
Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis independent sampel t test dan ANOVA. Sebagai kriteria pengujian, Jika nilai
signifikan lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok populasi data adalah sama.
114
112
Gozali, Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23, Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2016, h.48.
113
Singgih Santoso, Statistik Multivariat, Jakarta : PT. Elex Media Komputindo, 2014, h.48.
114
Asep Saipul, “Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi dalam Pendidikan”, Yogyakarta : Deepublish, 2014, h.119
3. Analisis Faktor
Teknik analisis yang digunakan peneliti adalah analisis faktor.Analisis faktor pertama kali digunakan oleh Charles Spearmen untuk memecahkan
masalah psikologi, mengenai penetapan dan pengukuran intelektual. Analisis faktor pada dasarnya digunakan untuk mereduksi data. Mereduksi data
merupakan proses untuk meringkas faktor menjadi lebih sedikit dan menamakannya sebagai faktor.
115
Tujuan utama dari analisis faktor adalah mendefinisikan struktur suatu data matrik dan menganalisis struktur saling berhubungan korelasi antara
sejumlah besar variabel dengan cara mendefinisikan satu kesamaan variabel atau dimensi dan sering disebut dengan faktor atau komponen.
116
Analisis faktor menghendaki bahwa matrik data harus memiliki korelasi yang cukup agar dapat dilakukan analisis faktor.Jika berdasarkan data visual
tidak ada nilai korelasi yang diatas 0.30, maka analisis faktor tidak dapat dilakukan. Korelasi antar variabel dapat juga dianalisis dengan menghitung
partial correlation antar variabel yaitu korelasi antar variabel dengan asumsi variabel lain dianggap konstan.
117
Cara lain dalam menentukan dapat tidaknya analisis faktor dilakukan adalah melihat korelasi secara keseluruhan. Untuk menguji apakah terdapat
korelasi antar variabel digunakan uji Bartlett test of sphericity. Jika hasilnya signifikan berarti matrik korelasi memiliki korelasi signifikan dengan
sejumlah variabel. Uji lain yang digunakan untuk melihat interkorelasi antar variabel dan dapat tidaknya analisis faktor digunakan adalah Measure of
115
Paisal Amir Zaini, Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan wajib pajak orang pribadi, Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2010, h. 37
116
Zaini, Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan wajib pajak orang pribadi, Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010, h.
376.
117
Zaini, Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan wajib pajak orang pribadi, Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010, h.
378.