Selanjutnya, pada tahap ini dilakukan pengujian Total Variance Explained. Total Variance Explained. Untuk menentukan berapa banyak
faktor yang terbentuk dapat dilihat pada tabel Total Variance Explained, dan dilihat pada kolom eigenvalue. Nilai eigenvalue harus berada di atas
satu 1 jika dibawah satu 1 maka tidak bisa dijadikan faktor terbentuk. Jumlah eigenvalue susunannya selalu diurutkan dari nilai yang terbesar
sampai yang terkecil.
Tabel 4.12
Dapat dilihat bahwa dari ke-16 variabel yang dianalisis ternyata hasil ekstraksi kepatuhan wajib pajak menjadi 4 faktor yang terbentuk, hal ini
dikarenakan keempat faktor tersebut telah memenuhi syarat dengan nilai eigenvalue-nya lebih dari 1, tetapi untuk keduabelas faktor nilai
eigenvalue-nya kurang dari 1, yaitu 0,899 dan yang terkecil dengan nilai 0,093. Sehingga proses factoring hanya terbentuk pada 4 faktor saja.
Faktor 1 mampu menjelaskan 39,66 variasi, faktor 2 mampu menjelaskan 10,70 variasi, faktor 3 mampu menjelaskan 7,22 variasi,
dan faktor 4 hanya mampu menjelaskan 6,55 variasi, keempat faktor keseluruhan mampu menjelaskan 64,14 variasi.
Setelah mengetahui bahwa faktor yang terbentuk adalah 4 faktor,
selanjutnya adalah menentukaan masing-masing variabel yang akan masuk ke dalam faktor 1, faktor 2, faktor 3 atau faktor 4. Cara
menentukannya adalah dengan melihat tabel Component Matrix sebagai berikut :
Tabel 4.13
Setelah diketahui bahwa keempat faktor adalah jumlah yang paling optimal, tabel Component Matrix menunjukan distribusi ke enam belas
variabel tersebut pada empat faktor. Angka-angka yang ada pada tabel
tersebut adalah factor loading. Angka-angka tersebut menunjukan besar
korelasi antara suatu variabel dengan faktor 1, faktor 2, faktor 3 dan faktor 4.
Proses penentuan variabel mana yang akan masuk ke faktor yang mana dilakukan dengan melihat perbandingan besar korelasi tiap baris.
Pada variabel tingkat pendidikan, korelasi antara variabel dengan keempat faktor sama-sama memiliki nilai korelasi yang rendah, sulit
menentukan masuk ke dalam faktor yang mana variabel tingkat pendidikan, karena masih ada variabel yang belum jelas dimasukkan ke
dalam faktor 1, faktor 2, faktor 3 atau faktor 4 maka diperlukan proses rotasi.
Untuk memperjelas variabel mana saja yang masuk ke faktor mana, perlu dilihat pada tabel Rotated Component Matrix sebagai berikut :
Tabel 4.14
Rotated Component Matrix
a
Component 1
2 3
4 Hukum Perpajakan
.525 .326
.223 .435
Sanksi Perpajakan .219
.141 .749
.090 Tarif Perpajakan
.239 .291
.555 .128
Manfaat NPWP .655
.168 .178
.054 Pemahaman Wajib Pajak
.301 .323
.379 .535
Pengetahuan Dasar Perpajakan .764
.032 .167
-.085 Kesadaran Wajib Pajak
.271 .127
.777 -.021
Tingkat Pendidikan .196
.391 .146
-.753 Kualitas Pelayanan Pajak
.433 .199
.496 .114
Reformasi Administrasi Perpajakan
.610 .325
.267 .329
Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan
.226 .856
.188 .042
Penerapan e-filing .115
.944 .057
-.075 Pengawasan Account
Representative .238
.806 .274
-.020 Biaya Kepatuhan
.523 .204
.262 .128
Sosialisasi Perpajakan .714
.132 .205
-.137 TIngkat Pendapatan
.129 .044
.809 -.059
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
a
a. Rotation converged in 7 iterations.
Untuk mengatasi permasalahan pada tabel 4.13 maka dilakukan rotasi yang dapat dilihat pada tabel 4.14 di atas. Dalam penelitian ini
yang dipakai adalah rotasi varimax. Mekanisme rotasi varimax adalah dengan membuat korelasi variabel yang hanya dominan pada satu faktor.
Atau yang korelasinya besar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel-tabel berikut :
Tabel 4.15 Data Faktor Terbentuk 1
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak
No Faktor 1
Nilai 1
Hukum Perpajakan X1 .525
2 Manfaat NPWP X4
.655 3
Pengetahuan Dasar Perpajakan X6 .764
4 Reformasi Administrasi Perpajakan X10
.610 5
Biaya Kepatuhan X14 .523
6 Sosialisasi Perpajakan X15
.714
Dapat dilihat bahwa yang mengelompok pada faktor 1 adalah Hukum Perpajakan X1, Manfaat NPWP X4, Pengetahuan Dasar
Perpajakan X6, Reformasi Administrasi Perpajakan X10, Biaya Kepatuhan X14 dan Sosialisasi Perpajakan X15. Pada faktor 1 nilai
terbesar ada pada variabel Pengetahuan Dasar Perpajakan yaitu dengan nilai 0,764
Tabel 4.16 Data Faktor Terbentuk 2
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak
No Faktor 2
Nilai 1
Modernisasi Sistem Perpajakan X11 .856
2 Penerapan E-Filing X12
.944 3
Pengawasan Account Representative X13 .806
Pada faktor 2 adalah Modernisasi Sistem Perpajakan X11, Penerapan E-Filing X12 dan Pengawasan Account Representative
X13.Nilai terbesar pada fakor 2 ada pada variabel Penerapan E-Filing dengan nilai 0,944.
Tabel 4.17 Data Faktor Terbentuk 3
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak
No Faktor 3
Nilai 1
Sanksi Perpajakan X2 .749
2 Tarif Perpajakan X3
.555 3
Kesadaran Wajib Pajak X7 .777
4 Kualitas Pelayanan Pajak X9
.496 5
Tingkat Pendapatan .809
Yang termasuk dalam faktor 3 adalah Sanksi Perpajakan X2, Tarif Perpajakan X3, Kesadaran Wajib Pajak X7, Kualitas Pelayanan Pajak
X9, dan Tingkat Pendapatan X16. Nilai terbesar pada faktor ini ada pada variabel Tingkat Pendapatan yaitu 0,809.
Tabel 4.18 Data Faktor Terbentuk 4
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak
No Faktor 4
Nilai 1
Pemahaman Wajib Pajak X5 .535
2 Tingkat Pendidikan X8.
-.753
Selanjutnya pada faktor 4 adalah , Pemahaman Wajib Pajak X5 dan Tingkat Pendidikan X8.Nilai terbesar pada faktor ini adalah variabel
Tingkat Pendidikan. Dari tabel
–tabel faktor di atas, selanjutnya melakukan pemberian
nama baru untuk setiap faktor, biasanya pemberian nama baru untuk masing
– masing faktor bersifat subyektif, terkadang nilai factor loading tertinggi digunakan untuk memberi nama faktor. Dalam penelitian ini
memberikan nama untuk faktor baru dengan menggunakan nilai factor loading tertinggi. Berikut ini nama baru untuk setiap faktor :
1. Faktor 1 nilai tertinggi ada pada Pengetahuan Dasar Perpajakan dengan nilai 0,764 maka dari itu nama untuk faktor 1 adalah
“Pengetahuan Dasar Perpajakan”. 2. Faktor 2 nilai tertinggi ada pada Penerapan E-Filing dengan nilai
0,944 maka dari itu nama untuk faktor 2 adalah “Penerapan E-Filing
”. 3. Faktor 3 nilai tertinggi ada pada Tingkat Pendapatan dengan nilai
0,809 maka dari itu nama untuk faktor 3 ada lah “Tingkat
Pendapatan”. 4. Faktor 4 nilai tertinggi ada pada Tingkat Pendidikan dengan nilai
- 0,753 maka dari itu nama untuk faktor 4 adalah “Tingkat
Pendidikan”.
Tabel 4.19
Component Transformation Matrix
Component 1
2 3
4 1
.610 .535
.572 .118
2 -.244
.805 -.422
-.338 3
-.403 -.069
.630 -.660
4 .637
-.248 -.312
-.660 Extraction Method: Principal Component Analysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
Langkah terakhir dari penentuan faktor dapat dilihat pada tabel Component Transformer, untuk melihat keempat faktor tersebut memiliki
nilai di atas 0,5, lihat komponen 1 dengan 1 yang nilainya 0,610, komponen 2 dengan 2 yang nilainya 0,805, komponen 3 dengan 3 yang
nilainya 0,630 dan komponen 4 dengan 4 yang nilainya 0,660. Hal
tersebut membuktikan keempat faktor yang terbentuk sudah tepat, karena mempunyai korelasi yang cukup tinggi.
D. Pembahasan dan Interpretasi
Berdasarkan hasil analisis faktor yang dilakukan dengan bantuan statistik SPSS diketahui bahwa terbentuk empat faktor baru. Dari hasil analisis data pada
pengujian KMO dan Barletts test hasilnya sebesar 0,829 0,5 maka proses analisis dapat dilanjutkan. Hasil Measure of Sampling Adequacy MSA secara
keseluruhan telah memenuhi syarat yaitu di atas 0,5. Maka ke enam belas variabel dapat dianalisis lebih lanjut lagi. Dan dapat disimpulkan jika ke enam belas
variabel ini memiliki pengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Kalideres. Kepatuhan wajib pajak berkaitan erat
dengan perilaku. Hal ini juga didukung dengan teori atribusi yang mana keinginan wajib pajak untuk membayar pajak nya berkaitan dengan persepsi wajib pajak
dalam membuat penialaian pajak itu sendiri. Hasil pengujian Total Variance Explained diperoleh bahwa dari enam belas
variabel yang dianalisis terbentuk empat faktor. Faktor pertama mampu menjelaskan 39,66 variasi, faktor kedua mampu menjelaskan 10,70 variasi,
faktor ketiga mampu menjelaskan 7,22 variasi, dan faktor keempat hanya mampu menjelaskan 6,55 variasi. Akumulasi dari keempat faktor mampu
menjelaskan 64,14 variasi. Faktor pertama berisi variabel Hukum Perpajakan, hal ini juga ditunjukan
oleh peneliti sebelumnya yaitu Marvina Ramdhan 2015 bahwa Hukum perpajakan memberikan pengaruh besar terhadap kepatuhan wajib pajak.
130
Manfaat NPWP dalam penelitian Masruroh 2013 tidak memiliki pengaruh yang signifikan tetapi dalam penelitian ini menunjukan hasil yang berbeda dalam
penelitian ini manfaat NPWP cukup memberikan pengaruh yang signifikan.
131
Pengetahuan Dasar Perpajakan memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak hal ini didukung oleh peneliti sebelumnya yaitu
Nova Kristanty dkk 2014 dalam penelitiannya pengetahuan wajib pajak dan
130
Penelitian Marvina Ramdhan, 2015.
131
Penelitian Siti Masruroh, 2014.
Sosilasisai Perpajakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.
132
Reformasi Administrasi Perpajakan memiliki pengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak hal ini juga ditunjukkan pada penelitian sebelumnya yang
diteliti oleh Berly Angkoso 2010 dalam penelitiannya reformasi perpajakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.
133
Biaya Kepatuhan pada peneliti sebelumnya Anggadewi 2014 hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa secara parsial dan secara simultan biaya kepatuhan compliance cost berpengaruh signifikan terhadap tingkat kepatuhan Wajib
Pajak.
134
Faktor kedua berisi variabel Modernisasi Sistem Perpajakan pada penelitian sebelumnya yang diteliti oleh Sri Rahayu dkk 2009 sistem administrasi berbasis
modern tidak memiliki pengaruh yang signifikan.
135
Penerapan E-Filing dalam penelitian ini memberikan pengaruh yang sangat signifikan karena memiliki nilai
yang paling tinggi dan Pengawasan Account Representative memiliki pengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak hal ini juga ditunjukkan oleh peneliti sebelumnya
Sandi 2010 yang menyatakan bahwa pengawasan Account Representative memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.
136
Faktor ketiga Sanksi Perpajakan, Tarif Perpajakan, Kesadaran Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan Pajak, dan Tingkat Pendapatan memiliki pengaruh dalam
meningkatkan kepatuhan wajib pajak, hal ini juga ditunjukan oleh peneliti sebelumnya ernawati 2010 yang menyatakan bahwa kualitas pelayanan dan
tingkat pendapatan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak.
137
Faktor keempat berisi variabel Pemahaman Wajib Pajak dan Tingkat Pendidikan yang mana memiliki pengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak hal ini
didukung dengan penelitian sebelumnya oleh Masruroh dan Ernawati yang
132
Penelitian Nova Kristanty, Siti Khairani dan Icha Fajriana, 2014.
133
Penelitian Berly Angkoso, 2010.
134
Penelitian Anissa Anggadewi, 2014.
135
Penelitian Sri Rahayu, 2009.
136
Penelitian Sandi, 2010.
137
Penelitian Ernawati, 2010.
menyatakan pada penelitian mereka bahwa pemahaman wajib pajak dan tingkat pendidikan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.
138
Interpretasi Analisis Faktor
Dalam penelitian ini telah terbentuk empat faktor dikarenakan keempat faktor ini memiliki eigenvalue 1 lebih dari satu. Faktor pertama di dominasi dengan
variabel Pengetahuan dasar perpajakan dengan nilai loading 0,764. Sosialisasi Perpajakan memiliki nilai loading 0,714. Manfaat NPWP memiliki nilai loading
0,655, Reformasi Administrasi Perpajakan memiliki nilai loading 0,610, Hukum Perpajakan memiliki nilai loading 0,525 dan Biaya Kepatuhan memiliki nilai
loading0,523. Faktor kedua di dominasi dengan variabel Penerapan e-filing nilai loading 0,944. Modernisasi memiliki nilai loading 0,856.dan nilai loading
terendah pada faktor kedua terdapat pada variabel Pengawasan account representative yaitu 0,804.
Faktor ketiga didominasi dengan variabel Tingkat Pendidikan dengan nilai loading 0,809, Kesadaran Wajib Pajak dengan nilai loading 0,777, Sanksi
Perpajakan memiliki nilai loading 0,749, nilai loading variabel Tarif Perpajakan yaitu 0,555, dan nilai loading terendah pada faktor ketiga terdapat pada Kualitas
Pelayanan Pajak. Dan pada Faktor keempat hanya ada dua variabel yaitu Tingkat Pendidikan dan Pemahaman Wajib Pajak, dengan nilai loading tertinggi adalah
Tingkat Pendidikan dengan nilai 0,753, dan terendahnya adalah Pemahaman Wajib Pajak 0,535.
Nilai rata-rata Communalities dari semua variabel adalah 0,641 meskipun nilai ini lebih kecil daripada nilai KMO yaitu sebesar 0,829, faktor-faktor yang
dianalisis dalam penelitian ini dapat dipercaya dalam memprediksi kepatuhan wajib pajak orang pribadi.Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh
penulis, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak orang pribadi adalah Hukum Perpajakan, Sanksi Perpajakan, Tarif
Perpajakan, Manfaat NPWP, Pemahaman Wajib Pajak, Pengetahuan Dasar Perpajakan, Kesadaran Wajib Pajak, Tingkat Pendidikan, Kualitas Pelayanan,
Reformasi Administrasi Perpajakan, Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan,
138
Penelitian Siti Masruroh dan Ernawati.
Penerapan E-filing, Pengawasan Account Representative, Biaya Kepatuhan, Sosialisasi Perpajakan dan Tingkat Pendapatan. Dan faktor yang paling
dominan dalam mempengaruhi kepatuhan wajib pajak orang pribadi adalah Penerapan E-filing dengan nilai loading 0,944. Penerapan E-filing ini berisi
tentang kemudahan masyarakat dalam melaporkan pajaknya, karena pelaporan pajak bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja dengan menggunakan internet.
Penerapan E-filing ini merupakan sebuah pelayanan yang dibuat Direktorat Jenderal Pajak dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak orang pribadi.
98
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan data berupa kuesioner yang telah dikumpulkan dari 100 responden wajib pajak yang terdaftar di KPP Kecamatan Kalideres dan
pengujian yang dilakukan terhadap permasalahan yang menggunakan analisis faktor, maka dapat diambil kesimpulan faktor-faktor yang mempengaruhi
kepatuhan wajib pajak orang pribadi terdiri dari empat faktor terbentuk dengan menggunakan uji kelayakan dengan metode Rotated Component Matrix.
Faktor tersebut adalah Pertama, terdiri dari Hukum Perpajakan 0,525, Manfaat NPWP 0,655, Pengetahuan Dasar Perpajakan 0,764, Reformasi
Administrasi Perpajakan 0,610, Biaya Kepatuhan 0,523, dan Sosialisasi Perpajakan 0,714. Kedua, terdiri dari Modernisasi Sistem Perpajakan 0,856,
Penerapan E-Filing 0,944, dan Pengawasan Account Representative 0,806. Ketiga, terdiri dari Sanksi Perpajakan 0,794, Tarif Perpajakan 0,555, Kesadaran
Wajib Pajak 0,777, Kualitas Pelayanan Pajak 0,496, dan Tingkat Pendapatan 0,809. Keempat, terdiri dari Pemahaman Wajib Pajak 0,535 dan Tingkat
Pendidikan 0,753. Faktor-faktor ini muncul dengan nama baru yang ditentukan dengan nilai
tertinggi, yaitu faktor pertama pengetahuan dasar perpajakan dengan nilai 0,764, faktor kedua penerapan e-filing dengan nilai 0,944, faktor ketiga tingkat
pendapatan dengan nilai 0,809 dan faktor keempat tingkat pendidikan dengan nilai 0,753.
B. Implikasi
Implikasi dari penelitian ini adalah kesadaran bagi wajib pajak untuk mematuhi kepatuhan wajib pajaknya sangat erat dengan persepsi masyarakat itu
sendiri mengenai pajak. Kantor Pelayanan Pajak harus memperbaiki kinerjanya untu kedepannya agar masyarakat lebih percaya untuk membayar pajaknya.