harus dilaksanakan sesuai aturan undang-undang perpajakan yang berlaku di Indonesia. Dalam hal ini wajib pajak harus mempunyai pemahaman yang
baik tentang aturan perpajakan yang berlaku untuk memenuhi kewajiban perpajakan.
Kesadaran dan kedisiplinan dari masyarakat sangat diperlukan untuk memahami dan mematuhi kewajiban perpajakan. Semua ketentuan
pemenuhan kewajiban perpajakan dapat dilakukan dengan baik oleh wajib pajak apabila wajib pajak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai
keempat hal berikut: a. Pengisian Surat Pemberitahuan SPT secara benar, sehingga wajib
pajak harus memiliki pemahaman yang cukup mengenai pengisian SPT.
b. Penghitungan pajak sesuai dengan pajak terutang yang ditanggung oleh wajib pajak, sehingga wajib pajak harus memiliki pemahaman
yang cukup dalam menghitung pajak terutang yang ditanggung oleh wajib pajak.
c. Penyetoran pajak pembayaran secara tepat waktu sesuai yang ditentukan, sehingga wajib pajak harus mempunyai pengetahuan
yang cukup mengenai hal-hal yang berhubungan dengan penyetoran pajak.
d. Pelaporan atas pajaknya ke kantor pajak setempat oleh wajib pajak. Pemenuhan kewajiban perpajakan akan terlaksana dengan baik jika
didukung dengan pemahaman wajib pajak yang baik mengenai peraturan perpajakan.
32
Pemahaman tersebut
akan memudahkan
wajib pajak
dalam melaksanakan kewajiban perpajakan. Wajib pajak yang tidak memahami
peraturan perpajakan secara jelas akan cenderung menjadi wajib pajak yang tidak patuh. Demikian pula sebaliknya, semakin wajib pajak paham mengenai
32
Masruroh , “Pengaruh Kemanfaatan NPWP, Pemahaman Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan,
dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Studi Empiris WP OP di Kabupaten Tegal”, Skripsi S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro, 2013, h.23.
peraturan perpajakan, maka wajib pajak akan cenderung menjadi wajib pajak yang patuh. Dapat disimpulkan bahwa pemahaman dapat dijadikan dugaan
sebagai pengaruh dalam kepatuhan wajib pajak.
4. Pengetahuan Dasar Perpajakan
Pengetahuan adalah hasil dari tahu yang terjadi melalui proses sensoris khususnya mata dan telinga terhadap objek tertentu. Pengetahuan merupakan
domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku terbuka. Perilaku yang didasari pengetahuan bersifat lama.
33
Pengetahuan Pajak yaitu langkah pendewasaan pemikiran seorang wajib pajak melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Melalui pendidikan formal dan non formal dapat meningkatkan pengetahuan wajib pajak, karena pengetahuan perpajakan merupakan hal
yang paling mendasar harus dimiliki wajib pajak.
34
Pengetahuan dasar perpajakan adalah pemahaman wajib pajak mengenai hukum Undang-undang, tata cara perpajakan yang benar. Pengetahuan akan
peraturan perpajakan masyarakat melalui pendidikan formal maupun non formal akan berdampak positif terhadap kesadaran wajib pajak untuk
membayar pajak. Pengetahuan perpajakan dalam sistem perpajakan yang baru, wajib pajak diberi kepercayaan untuk menghitung, membayar dan
melaporkan sendiri pajak terutangnya.
35
5. Kesadaran Wajib Pajak
Menurut Suyatmin dalam tesis Jatmiko, kesadaran adalah keadaan mengetahui atau mengerti, sedangkan perpajakan adalah perihal pajak.
Sehingga kesadaranperpajakan adalah keadaan mengetahui atau mengerti perihal pajak. Penilaian positif masyarakat wajib pajak terhadap
pelaksanaan fungsi negara oleh pemerintah akan menggerakkan
33
Sunaryo, Psikologi Untuk Keperawatan, Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2002, h.5.
34
Evi Susilawati dan Ketut Budiarthi, “Pengaruh kesadaran wajib pajak, pengetahuan pajak, sanksi perpajakan dan akuntabilitas pelayanan publik pada kepatuhan wajib
pajak dalam membayar pajak kendaraan bermotor”, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 4.2 2013, h.349.
35
Nova Kristanty dkk, Pengaruh Pengetahuan Wajib Pajak, Tarif Pajak, dan Penyuluhan Pajak terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan di Kantor Pelayanan Pajak Madya
Palembang, Jurnal Akuntansi STIE MDP Palembang, h.3.
masyarakat untuk mematuhi kewajibannya untuk membayar pajak.
36
Indonesia telah menerapkan Self Assessment System, yang mana dalam sistem tersebut wajib pajak diberikan kepercayaan penuh untuk menghitung,
memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri pajak terutangnya. Dengan telah diterapkannya seperti itu diharapkan adanya kesadaran sendiri
dari wajib pajak untuk melaksanakan tanggung jawabnya secara penuh. Kesadaran perpajakan masyarakat yang rendah seringkali menjadi salah
satu sebab banyaknya potensi pajak tidak dapat dijaring.
37
Artinya jika kesadaran masyarakat masih rendah, maka tingkat kepatuhan wajib pajak
juga masih dikatakan rendah. Kesadaran wajib pajak atas perpajakan sangat diperlukan dengan tujuan
meningkatkan kepatuhan wajib pajak. Secara empiris juga telah dibuktikan bahwa makin tinggi kesadaran perpajakan wajib pajak maka makin tinggi
tingkat kepatuhan wajib pajak.
38
6. Tingkat Pendidikan
Tujuan pendidikan nasional menurut GBHN adalah pendidikan yang bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa diselenggarakan secara terpadu
dan diarahkan pada peningkatan kualitas serta pemerataan pendidikan terutama peningkatan kualitas pendidikan dasar serta jumlah dan kualitas
kejuruan. Pendidikan yang diselenggarakan di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat harus mampu meningkatkan kualitas manusia dan
menumbutuhkan kesadaran, serta sikap budaya bangsa untuk selalu berupaya menambah pengetahuan dan keterampilan, serta mengamalkannya sehingga
terwujud manusia-manusia masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa
36
Jatmiko, “Pengaruh Sikap Pajak Pada Pelaksanaan Sanksi Denda, Pelayanan Fiskus dan Kesadaran Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Studi Empiris WP OP di Kota Semarang”, Tesis S2 Program Pascasarjana, Universitas Diponegoro, 2013, h. 21.
37
Jatmiko, “Pengaruh Sikap Pajak Pada Pelaksanaan Sanksi Denda, Pelayanan Fiskus dan Kesadaran Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Studi Empiris
WP OP di Kota Semarang”, Tesis S2 Program Pascasarjana, Universitas Diponegoro, 2013, h.23.
38
Jatmiko, “Pengaruh Sikap Pajak Pada Pelaksanaan Sanksi Denda, Pelayanan Fiskus dan Kesadaran Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Studi Empiris WP OP di Kota S
emarang”, Tesis S2 Program Pascasarjana, Universitas Diponegoro, 2013, h.23.
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, lebih maju, mandiri, berkualitas dan menghargai setiap jenis pekerjaan yang memiliki harkat dan martabat filsafah
Pancasila.
39
Tingkat Pendidikan yang semakin tinggi akan meyebabkan masyarakat lebih mudah memahami ketentuan dan peraturan perundang-undangan di
bidang perpajakan yang berlaku. Tingkat Pendidikan yang rendah akan berpeluang wajib pajak malas melaksanakan kewajiban perpajakan karena
kurangnya pemahaman mereka terhadap sistem perpajakan yang telah diterapkan.
40
Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang akan menjadikan seseorang tersebut lebih mudah untuk memahami dan mengerti segala hal,
dalam hal perpajakan seseorang akan mampu memahami tata cara ketentuan perpajakan dan Undang-Undang yang berlaku. Sedangkan rendahnya tingkat
pendidikan seseorang kemungkinan besar akan mempersulit orang tersebut memahami sesuatu dan memungkinkan wajib pajak tidak melaksanakan
kewajibannya sebagai wajib pajak karena kurangnya pemahaman terhadap sistem perpajakan yang diterapkan, dan kurangnya pemahaman cara
membayar pajak.
7. Kualitas Pelayanan Pajak
Pelayanan adalah suatu proses bantuan kepada orang lain dengan cara-cara tertentu yang memerlukan kepekaan dan hubungan interpersonal
agar tercipta kepuasan dan keberhasilan.
41
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik Pasal 1,
“Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan
sesuai dengan
peraturan perundangundangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,
39
Ernawati, Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pendapatan, dan Kualitas Pelayanan Fiskus terhdapa Kepatuhan Wajib Pajak, Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Hasanuddin Makasar, 2014, h.17.
40
Rolalita Lukmana Putri, Pengaruh Motivasi Membayar Pajak dan Tingkat Pendidikan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi, Skripsi S1 Fakultas Ekonomi, Universitas
Negeri Yogyakarta, 2016, h.20.
41
Masruroh , “Pengaruh Kemanfaatan NPWP, Pemahaman Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan,