Tingkat Kerusakan Terumbu Karang Terbentuknya Endosimbiosis

5 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tingkat Kerusakan Terumbu Karang

Ancaman terumbu karang saat ini diestimasi hampir mencapai 60 dari seluruh terumbu karang dunia adalah disebabkan oleh aktifitas manusia seperti pembangunan di wilayah pesisir, pencemaran dan praktek penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan Bryant et al. 1998. Menurut Nybakken 1988 sumber terbesar penyebab kerusakan terumbu karang adalah badai tropik yang hebat, contohnya topan atau angin puyuh yang kuat ketika melalui suatu wilayah terumbu sering merusak daerah yang luas di terumbu karang. Sumber kedua terbesar yang menyebabkan kematian terumbu karang adalah ledakan Acanthaster plancii bintang bulu seribu akibat adanya kegiatan pengerukan dan beberapa bahan kimia pestisida membuka ruang baru bagi Acanthaster plancii muda, ledakan populasi juga diakibatkan oleh kegiatan manusia yang memindahkan predator utama bulu seribu yaitu Charonia tritonis untuk diambil cangkangnya Nybakken 1988. Kegiatan manusia secara langsung dapat menyebabkan bencana kematian di terumbu melalui penggalian dan pencemaran Nybakken 1988. Terjadinya degradasi terumbu karang seperti pemutihan karang bleaching sudah disugesti sebagai respon fisiologi karang untuk menduga tekanan lingkungan Brown 1988 in Jones 1997. Karang mendapat keuntungan dari zooxanthellae berupa pewarnaan dari pigmen fotosintesis. Istilah bleaching digunakan untuk menjelaskan perubahan warna karang menjadi putih yang diikuti oleh penurunan zooxanthellae pada jaringan karang Yonge, Nicholls 1931 in Jones 1997, kemudian berdampak pada penurunan suplai nutrisi dan energi ke polip karang. Selain itu pada pemutihan karang ditemukan juga adanya perbedaan signifikan rasio klorofil dan relokasi zooxanthellae dalam jaringan karang sehingga akan berbeda pembelahan sel pada kondisi alamiah maupun tertekan Nganro 1992.

2.2 Terbentuknya Endosimbiosis

Proses terbentuknya simbiosis atau yang dikenal dengan endosimbiosis ini mengundang perdebatan sejak awal, yakni apakah terbentuknya endosimbiosis sejak anakan karang planula mulai dilepaskan oleh induknya atau melalui 6 infeksi dari lepasan planula yang keluar tanpa pembekalan Veron 1995. Apabila teori pertama yang terjadi maka bagaimanapun juga awal evolusinya akan mengalami proses infeksi yang kemudian secara turun temurun mengalami proses pembekalan sebagaimana teori pertama diterima kebenarannya. Di sini tidak memperdebatkan keduanya, namun lebih ditekankan bahwa pada kenyataannya terdapat endosimbiosis dengan perannya yang besar dalam mekanisme kehidupan fungsional binatang karang.

2.3 Hewan Karang sebagai