Keterkaitan kepadatan zooxanthellae dan kelimpahan fitoplankton

4.6 Keterkaitan kepadatan zooxanthellae dan kelimpahan fitoplankton

Secara umum kita ketahui bahwa zooxanthellae dan fitoplankton adalah sebagai produsen primer diperairan karena memiliki klorofil sehingga mereka dapat mensintesa makanan sendiri lewat bantuan sinar matahari atau fotosintesis, yaitu mengubah nutrien anorganik utamanya nitrat dan fosfat menjadi organik. Dalam penelitian ini, kepadatan zooxanthellae dan kelimpahan fitoplankton menunjukkan peningkatan yang sama. Keduanya meningkat seiring dengan jarak atau letak pulau yang semakin jauh dari daratan utama semakin meningkat kepadatan dan kelimpahan mereka. Hal ini dapat dilihat dari gambar dibawah ini; Gambar 10. Kepadatan zooxanthellae dan kelimpahan fitoplankton di Pulau Laelae, Pulau Barrang Lompo dan Pulau Lanyukang. Sebagaimana dijelaskan di atas, bahwa keduanya fitoplankton dan zooxanthellae merupakan alga yang memiliki peran sama dalam ekosistem perairan sebagai produktifitas primer perairan. Pengaruh kondisi perairan tempat di mana mereka sama-sama hadir tentunya akan berdampak relatif sama pada mereka berdua. Hal ini juga dapat dikaitkan dengan pendekatan sebagai berikut; 1 Bahwa berdasarkan definisi fitoplankton yaitu tumbuhan laut melayang layang diperairan terbawa arus dan dapat berfotosintesis, dengan berbagai ukuran. Jenis yang biasa tertangkap dengan plankton net umumnya adalah Diatom dan Dinoflagellata Nybakken 1988. 2 Peranan fitoplankton dalam ekosistem perairan laut sangat penting sebagai penyedia energi dan beberapa jenis diantaranya Gymnodinium mikroadriaticum Dinoflagellata membentuk simbion 5 10 15 20 25 30 Laelae Barrang Lompo Lanyukang K e p ad at an Pulau zooxanthellae selcm2 fitoplankton selml sebagai zooxanthellae yang mampu bersimbiosis dengan hewan karang Wibisono 2005. Berdasarkan kedua pendekatan ini, menunjukkan bahwa zooxanthellae merupakan fitoplankton juga yang berukuran lebih kecil, bahkan tidak bisa ditangkap dengan plankton net. Oleh karena keduanya adalah termasuk kelompok tumbuhan renik maka secara umum apa yang berlaku pada fitoplankton juga akan berlaku pada zooxanthelllae seperti kebutuhan nutrien dan cahaya sebagai faktor pembatas.Sebagaimana penjelasan sebelumnya bahwa zoozanthellae adalah alga tentunya memerlukan nutrien dan cahaya untuk pembelahan diri. Selanjutnya kaitan antara kepadatan zooxanthellae dengan nutrien, menunjukan pola yang tidak linear. Nutrien di Pulau Barrang lompo lebih rendah dari nutrien perairan Pulau Laelae dan Pulau Lanyukang, sedangkan kepadatan zooxanthellae meningkat berdasarkan jarak. ini menggambarkan kompleksnya faktor yang mempengaruhi kepadatan zooxanthellae, tidak hanya nutrien saja tetapi faktor lain seperti cahaya, suhu, musim dan tingkat pencemaran pollutan di perairan. Adapun gambaran kondisi kepadatan zooxanthellae dengan nutrien dan TSS dapat dilihat dari Gambar 11 di bawah ini. Gambar 11. Kepadatan zooxanthellae dan kandungan nutrient perairan.