13
Dalam tempo 24 jam saja populasi alga bisa berkembang dua kali lipat dengan jumlah ketersediaan fosfor yang berlebihan akibat limbah fosfat di atas.
Keberadaan fosfor di perairan adalah sangat penting terutama berfungsi dalam pembentukan protein dan metabolisme bagi organisme. Fosfor juga
berperan dalam transfer energi di dalam sel misalnya adenosine triphosfate ATP dan adenosine diphosphate ADP. Ortofosfat yang merupakan produk ionisasi
dari asam ortofosfat yang merupakan bentuk yang paling sederhana di perairan Boyd, 1982. Fosfor dalam perairan tawar ataupun air limbah pada umumnya
bentuk fosfat berupa ortofosfat, yang dapat dimanfaatkan secara langsung oleh tumbuhan akuatik, sedangkan polifosfat harus mengalami hidrolisis membentuk
ortofosfat terlebih dahulu sebelum dapat dimanfaatkan sebagai sumber fosfor. Menurut Perkins 1974 in Erna 2008, kandungan fosfat yang terdapat di
perairan umumnya tidak lebih dari 0,1 mgl, kecuali pada perairan yang menerima limbah dari rumah tangga dan industri tertentu, serta dari daerah pertanian yang
mendapat pemupukan fosfat. Sedangkan menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup tentang baku mutu air laut tertuang dalam tabel dibawah ini.
Tabel 2 Baku Mutu Air Laut untuk biota laut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Tahun 2004.
Fluktuasi asupan nutrien ke perairan pesisir di pengaruhi oleh musim, dimana pada musim hujan asupan nutrien lebih tinggi dibandingkan pada saat
musim kemarau selain itu asupan nutrien bisa juga berasal dari perairan laut disekitarnya Damar 2003.
2.12 Nutrien dan kehidupan karang
Peningkatan nutrien telah diusulkan sebagai penyebab utama terumbu karang lokal degradasi. Meskipun respon karang untuk nutrien seperti amonium
dan atau nitrat terdokumentasi baik dalam studi laboratorium. Dampak jangka
NO Parameter
Satuan Baku Mutu
1 Kecerahan
meter Coral 5
2 Padatan tersuspensi total
mgliter • Coral;20
• Mangrove;80 • Lamun;20
3 Ortofosfat PO4-P
mgliter 0.015
4 Nitrat NO3-N
mgliter 0.008
14
panjang dari tingginya konsentrasi nitrogen anorganik terus menerus pada fisiologi karang susah diprediksi. Sebuah penelitian untuk melihat dampak jangka
panjang tersebut, dicobakan pada koloni karang Stylophora pistillata dan Acropora spp yang terkena 40 µM dari NH4
+
dan 30 µM NO
3 -
2.13 Eutrofikasi dan terumbu karang
. Kedua karang ini dipelihara selama 12 bulan dalam aquarium. Hasilnya menunjukkan respons
berbeda terhadap peningkatan nutrien dalam kepadatan zooxanthellae. Walaupun S. pistillata dan Acropora spp. dapat beradaptasi pada tingkat nitrogen anorganik
tinggi, tetapi dalam jangka panjang menunjukkan bahwa peningkatan nutrien bukan hanya menyebabkan degradasi terumbu karang, tetapi dapat menghasilkan
dampak sinergis ketika karang terkena faktor tekanan lingkungan lainnya Yuen et al 2008.
Eutrofikasi adalah peningkatan bahan organik ke dalam sebuah ekosistem Nixon 1995, di mana peningkatan bahan organik ini sangat mendorong
peningkatan masukan nutrien yang diikuti oleh meningkatnya produksi primer dan sekunder. Eutrofikasi ini juga dikenal sebagai satu dari ancaman besar
terhadap ekosistem pesisir pada skala global Nixon 1990; Gray 1992; Pearl 1995 in Bonsdorff 1997.
Walaupun unsur hara nutrien sangat penting dalam suatu ekosistem terutama sebagai sumber penyusunan bahan organik oleh produsen primer, akan
tetapi peningkatan unsur hara pada ekosistem terumbu karang dinilai justru dapat berpengaruh negatif terhadap perkembangan ekosistem ini. Hal ini bisa dilihat
dari kenyataan bahwa terumbu karang justru berkembang dengan baik pada daerah yang relatif jauh dari sumber unsur hara oligotrofik dan sebaliknya tidak
berkembang pada daerah yang mendapat suplai unsur hara yang tinggi. Peningkatan unsur hara yang berlebihan menyebabkan berbagai dampak.
Menurut Wouthuyzen 2006 in Indrawan et al. 1998 salah satu adalah turunnya kecerahan perairan akibat meledaknya populasi fitoplankton, kematian massal
ikan, menurunnya konsentrasi oksigen terlarut dan merugikan biota perairan pada lapisan permukaan dan yang paling banyak adalah maraknya fitoplankton beracun
yang terdapat pada makanan laut seperti kerang-kerangan. Makanan laut yang telah mengandung racun tersebut sangat membahayakan kesehatan manusia.