23
4. Analisis Sifat Fisik Produk
Tahap pendahuluan melibatkan analisis fisik berupa viskositas bumbu serta warna dan tekstur kekerasan daging dari produk acuan dan sampel percobaan. Sedangkan pada
penelitian utama, dilakukan analisis fisik berupa warna bumbu, warna bumbu, dan kekerasan daging.
a. Viskositas Faridah et al. 2009
Pengukuran viskositas dilakukan dengan menggunakan Brookfield Viscometer. Digunakan spindle nomor 4 dengan kecepatan putaran 3 rpm. Sebanyak 100 ml sampel
ditempatkan dalam gelas ukur 100 ml, kemudian spindle yang telah terpasang pada viscometer
dicelupkan ke dalam sampel sampai tanda garis tercelup. Pengukuran dilakukan dengan menekan tombol ON dan membiarkan spindle berputar sampai detik
ke-30, kemudian dihentikan dengan menekan tuas penjepit sehingga jarum penunjuk tidak berubah posisi. Nilai yang terbaca berupa persen torque, yaitu persentase dari
kecepatan maksimum rotasi spindle. Nilai ini dikalikan dengan faktor konversi pada Tabel 1 untuk menghasilkan nilai viskositas dalam satuan cP atau mPa.s.
Tabel 1. Faktor Konversi Penetapan Viskositas
Speed rpm Spindle
1 2
3 4
0.3 200
1000 4000
20000 0.6
100 500
2000 10000
1.5 40
200 800
4000 3.0
20 100
400 2000
6.0 10
50 200
1000 12.0
5 25
100 500
30.0 2
10 40
200 60.0
1 5
20 100
b. Warna Faridah et al. 2009
Pengujian sifat fisik warna dilakukan dengan menggunakan alat Minolta Chroma Meters
CR310. Sebelum digunakan, terlebih dahulu dilakukan kalibrasi alat menggunakan standar warna putih, dengan nilai Y = 92,89; x = 0,3178; serta y =
0,3338. Nilai-nilai tersebut terdapat pada penutup bagian dalam pelat kalibrasi. Data kalibrasi tersebut dima
sukkan setelah menekan tombol “calibrate”. Dilakukan pengukuran terhadap pelat kalibrasi dengan menekan tombol “measure” atau tombol
yang terletak pada measuring head saat measuring head sudah diletakkan pada pelat kalibrasi. Alat secara otomatis melakukan 3 kali pengukuran, kemudian akan
menyimpan data kalibrasi dalam memorinya.
Pengukuran contoh dilakukan dengan meletakkan measuring head pada contoh yang akan diukur, kemudian menekan tombol “measure” atau tombol yang terletak pada
measuring head. Pengukuran dilakukan pada 3 titik di permukaan contoh. Nilai pengukuran ditampilkan dalam skala Lab CIE 1976, karena skala ini yang paling
24
mudah diinterpretasikan dan paling banyak digunakan. Konversi nilai Yxy ke dalam skala Lab dilakukan secara otomatis oleh alat dengan persamaan 15, 16, dan 17.
L = 10 Y
18 a = 17,5
1,02X −Y
Y
19 b = 7
Y −0,847 Z
Y
20 Nilai L menunjukkan tingkat kecerahan yang memiliki nilai antara 0 hitam
sampai 100 putih. Nilai a menunjukkan warna kromatik merah sampai hijau. Nilai + a positif mempunyai kisaran 0 sampai 100 untuk warna merah dan nilai
– a negatif dari 0 sampai -80 untuk warna hijau. Nilai b menunjukkan warna kromatik biru sampai
kuning dengan kisaran 0 sampais +70 untuk warna kuning dan nilai 0 sampai -70 untuk warna biru.
c. Tekstur Faridah et al., 2009