90
13. Kinerja Keuangan Di Lombok NTB
Kinerja sebagai sarana untuk mengevaluasi kemajuan yang dibuat selama periode  waktu  tertentu  dan  sebagai  informasi  untuk  perencanaan  masa  depan
dan  pengambilan  keputusan  untuk  perbaikan  dan  mengidentifikasi  kekuatan dan  kelemahan  Garengo  et  al.  2005.  Thorpe  2004  berpendapat  bahwa
sistem  manajemen  kinerja  adalah  tentang  prestasi  masa  lalu,  dan  dapat dianggap  sebagai  indikator  dari  kemampuan  melaksanakan  kegiatan  yang
berhasil  di  masa  depan  yang  membantu  perusahaan  dalam  mencapai  tujuan bisnis  dan  sasaran  yang  telah  diatur.  Chen  1999  menyatakan  bahwa
manajemen kinerja yang baik adalah ketika bisnis memperoleh tujuannya, dan sebagai  bukti  bahwa  perusahaan  memenuhi  keinginan  pelanggannya  secara
efisien dan efektif dibandingkan pesaing mereka.
Kriteria  dalam  mengukur  kinerja  meliputi  kinerja  finansial  maupun  non finansial.  Kriteria  yang  berbeda  dalam  mengukur  kinerja  perusahaan  tersebut
sebenarnya bergantung pada pengukuran kinerja itu sendiri. Tolak ukur bersifat unik,  karena  adanya  kekhususan  pada  setiap  badan  usaha,  antara  lain  bidang
usaha, latar belakang, status hukum, tingkat permodalan, tingkat pertumbuhan dan  tingkat  teknologi.  Perbedaan  tersebut  akan  berpengaruh  kepada  prilaku
badan  usaha,  dan  dengan  sendirinya  juga  berpengaruh  terhadap  kinerja  dan tolak ukur yang digunakan Hatmoko 2000.
a. Profitabilitas
Berdasarkan  tabel  35  diperoleh  informasi  terkait  nilai  rataan  tingkat pengembalian  aset  return  on  asset  komoditas  unggulan  Pijar  yaitu
komoditas  peternakan  sapi  dan  industri  pengolahannya,  budidaya  jagung dan  industri  pengolahannya  dan  budidaya  rumput  laut  dan  industri
pengolahannya di Lombok NTB.
Rataan  tingkat  pengembalian  aset  usaha  komoditas  unggulan  Pijar yaitu  komoditas  peternakan  sapi  dan  industri  pengolahannya,  budidaya
jagung  dan  industri  pengolahannya  dan  budidaya  rumput  laut  dan  industri pengolahannya  di  Lombok  NTB  sebesar  0,40.  Untuk  ternak  sapi  dan
industri pengoahannya di Lombok NTB nilai rataan return on asset sebesar 0,37. Usaha budidaya Jagung dan industri pengolahannya  di  Lombok NTB
mempunyai nilai rataan return on asset sebesar 0,58. Untuk usaha budidaya rumput laut dan industri pengolahannya di Lombok NTB nilai rataan return
on asset
sebesar 0,25. Tabel 35 Nilai Rataan Tingkat Pengembalian Aset Return on Asset
Item Komoditas
Nilai
Rataan  Laba  terhadap  Aset tahun 2012 Return on Asset
Ternak Sapi 0,37
Jagung 0,58
Rumput Laut 0,25
Pijar
0,40
Sumber : Data Primer Hasil Penelitian diolah, 2016
91
b. Nilai Perusahaan
Berdasarkan  tabel  36  diperoleh  informasi  terkait  nilai  rataan  nilai perusahaan usaha komoditas unggulan Pijar yaitu komoditas peternakan sapi
dan  industri  pengolahannya,  budidaya  jagung  dan  industri  pengolahannya dan budidaya rumput laut dan industri pengolahannya di Lombok NTB.
Tabel 36 Nilai Rataan Nilai Perusahaan
Item Komoditas
Nilai
Nilai  Perusahaan  tahun  2012 LN Total Aktiva
Ternak Sapi 19,99
Jagung 18,82
Rumput Laut 19,90
Pijar
19,57
Sumber : Data Primer Hasil Penelitian diolah, 2016 Rataan  nilai  perusahaan  usaha  komoditas  unggulan  Pijar  yaitu
komoditas  peternakan  sapi  dan  industri  pengolahannya,  budidaya  jagung dan  industri  pengolahannya  dan  budidaya  rumput  laut  dan  industri
pengolahannya  di  Lombok  NTB  sebesar  19,57.  Untuk  ternak  sapi  dan industri pengoahannya di Lombok NTB nilai rataan nilai perusahaan sebesar
19,99 Usaha budidaya Jagung dan industri pengolahannya di Lombok NTB mempunyai  nilai  rataan  nilai  perusahaan  sebesar  18,82.  Untuk  usaha
budidaya  rumput  laut  dan  industri  pengolahannya  di  Lombok  NTB  nilai rataan nilai perusahaan sebesar 19,90.
c. Pertumbuhan Penjualan