91
b. Nilai Perusahaan
Berdasarkan  tabel  36  diperoleh  informasi  terkait  nilai  rataan  nilai perusahaan usaha komoditas unggulan Pijar yaitu komoditas peternakan sapi
dan  industri  pengolahannya,  budidaya  jagung  dan  industri  pengolahannya dan budidaya rumput laut dan industri pengolahannya di Lombok NTB.
Tabel 36 Nilai Rataan Nilai Perusahaan
Item Komoditas
Nilai
Nilai  Perusahaan  tahun  2012 LN Total Aktiva
Ternak Sapi 19,99
Jagung 18,82
Rumput Laut 19,90
Pijar
19,57
Sumber : Data Primer Hasil Penelitian diolah, 2016 Rataan  nilai  perusahaan  usaha  komoditas  unggulan  Pijar  yaitu
komoditas  peternakan  sapi  dan  industri  pengolahannya,  budidaya  jagung dan  industri  pengolahannya  dan  budidaya  rumput  laut  dan  industri
pengolahannya  di  Lombok  NTB  sebesar  19,57.  Untuk  ternak  sapi  dan industri pengoahannya di Lombok NTB nilai rataan nilai perusahaan sebesar
19,99 Usaha budidaya Jagung dan industri pengolahannya di Lombok NTB mempunyai  nilai  rataan  nilai  perusahaan  sebesar  18,82.  Untuk  usaha
budidaya  rumput  laut  dan  industri  pengolahannya  di  Lombok  NTB  nilai rataan nilai perusahaan sebesar 19,90.
c. Pertumbuhan Penjualan
Berdasarkan  tabel  37  diperoleh  informasi  terkait  nilai  rataan pertumbuhan  penjualan  usaha  komoditas  unggulan  Pijar  yaitu  komoditas
peternakan  sapi  dan  industri  pengolahannya,  budidaya  jagung  dan  industri pengolahannya  dan  budidaya  rumput  laut  dan  industri  pengolahannya  di
Lombok NTB.
Tabel 37 Nilai Rataan Pertumbuhan Penjualan
Item Komoditas
Nilai
Pertumbuhan Penjualan Ternak Sapi
0,10 Jagung
0,09 Rumput Laut
0,11
Pijar
0,10
Sumber : Data Primer Hasil Penelitian diolah, 2016 Rataan pertumbuhan penjualan usaha komoditas unggulan Pijar  yaitu
komoditas  peternakan  sapi  dan  industri  pengolahannya,  budidaya  jagung dan  industri  pengolahannya  dan  budidaya  rumput  laut  dan  industri
pengolahannya  di  Lombok  NTB  sebesar  10  persen.  Untuk  ternak  sapi  dan industri pengoahannya di Lombok NTB nilai rataan pertumbuhan penjualan
sebesar  10  persen.  Usaha  budidaya  Jagung  dan  industri  pengolahannya  di Lombok  NTB  mempunyai  nilai  rataan  pertumbuhan  penjualan  sebesar  9
persen.  Untuk  usaha  budidaya  rumput  laut  dan  industri  pengolahannya  di Lombok NTB nilai rataan pertumbuhan penjualan sebesar 11 persen.
92
d. Tingkat Pengembalian Penjualan Return on Sales
Berdasarkan  tabel  38  diperoleh  informasi  terkait  nilai  rataan  tingkat pengembalian  penjualan  usaha  komoditas  unggulan  Pijar  yaitu  komoditas
peternakan  sapi  dan  industri  pengolahannya,  budidaya  jagung  dan  industri pengolahannya  dan  budidaya  rumput  laut  dan  industri  pengolahannya  di
Lombok NTB.
Tabel 38 Nilai Rataan Tingkat Pengembalian Penjualan Return on Sales
Item Komoditas
Nilai
Tingkat Pengembalian
Penjualan Ternak Sapi
0,27 Jagung
0,28 Rumput Laut
0,26
Pijar
0,27
Sumber : Data Primer Hasil Penelitian diolah, 2016 Rataan  tingkat  pengembalian  penjualan  usaha  komoditas  unggulan
Pijar yaitu komoditas peternakan sapi dan industri pengolahannya, budidaya jagung  dan  industri  pengolahannya  dan  budidaya  rumput  laut  dan  industri
pengolahannya  di  Lombok  NTB  sebesar  27,00  persen.  Untuk  ternak  sapi dan  industri  pengoahannya  di  Lombok  NTB  nilai  rataan  tingkat
pengembalian penjualan sebesar 27,00. Usaha budidaya Jagung dan industri pengolahannya  di  Lombok  NTB  mempunyai  nilai  rataan  tingkat
pengembalian  penjualan  sebesar  28  persen.  Untuk  usaha  budidaya  rumput laut  dan  industri  pengolahannya  di  Lombok  NTB  nilai  rataan  tingkat
pengembalian penjualan sebesar 26 persen.
Pengujian Hipotesis
Setelah  dilakukan  analisis  deskriptif  terhadap  peubah  laten  dan  peubah teramati,  maka  selanjutnya  dilakukan  analisis  untuk  menguji  hipotesis
berdasarkan  struktur  model  antar  peubah  dalam  penelitian  ini.  Dengan memperhatikan  paradigama  penelitian  yang  disajikan  pada  bab  2  sebelumnya
maka  dijelaskan  hubungan  struktural  antar  peubah  yang  diteliti.  Pengujian hipotesis yang akan dilakukan dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik
Partial Least Square
PLS. Adapun hipotesis yang akan diuji dengan PLS adalah sebagai berikut.
1. Menguji  hipotesis  2,  yaitu  pengaruh  sumber  daya  finansial  dan  aset  tidak
berwujud  terhadap  strategi  bersaing  usaha  komoditas  unggulan  Pijar  yaitu komoditas industri pengolahan rumput laut di Lombok NTB.
2. Menguji  hipotesis  3,  yaitu,  pengaruh  sumber  daya  finansial  dan  aset  tidak
berwujud  terhadap  kinerja  keuangan  usaha  komoditas  unggulan  Pijar  yaitu komoditas industri pengolahan rumput laut di Lombok NTB.
3. Menguji
hipotesis  4,  yaitu  pengaruh  strategi  bersaing  terhadap  kinerja keuangan usaha komoditas industri pengolahan rumput laut di Lombok NTB.
4. Menguji  hipotesis  5,  yaitu  pengaruh  Sumber  Daya  Finansial  dan  Aset  tida k
berwujud  terhadap  Kinerja  Keuangan  baik  secara  langsung  maupun  melalui strategi bersaing komoditas industri pengolahan rumput laut di Lombok NTB.
93
Hasil Uji Model Pengukuran Outer Model
Model  Pengukuran  outer  model  pada  dasarnya  adalah  uji  validitas  dan reliabilitas  yang  tujuannya  adalah  untuk  mengukur  hubungan  antara  indikator
dengan  konstruknya,  dengan  kata  lain  model  ini  menggambarkan  seberapa  besar indikator-indikator  dalam  model  menjelaskan  konstruk  atau  peubah  latennya.
Dalam  penelitian  ini,  uji  model  pengukuran  dilakukan  terhadap  27  peubah manifes  atau  peubah  yang  diamati  observe  variable  yang  membentuk  4  faktor
atau peubah laten unobserve variable yang digunakan dalam penelitian.
Berdasarkan  tabel  39  diketahui  nilai  loading  factor  untuk  masing-masing dimensi,  sumber  daya  finansial  SF1  merupakan  dimensi  dari  kapasitas  untuk
memperoleh  informasi  keuangan  signifikan  dalam  membentuk  peubah  sumber daya  finansial  karena  nilai  estimasi  lebih  dari  0,5  atau  nilai  critical  ratio  lebih
besar  dari  nilai  t-tabel  yaitu  1,6440  atau dilihat  dari  nilai  peluang  jauh  di  bawah dari  level  signifikasi  sebesar  0,05.  Sumber  daya  finansial  SF1  yaitu  kapasitas
atau  kemampuan  dalam  memahami  instrument  pasar  keuangan,  Sumber  daya finansial  SF2  yaitu  kapasitas  atau  kemampuan  untuk  meningkatkan  modal,
Sumber  daya  finansial  SF3  yaitu  akses  sumber  pembiayaan  dan  Sumber  daya finansial SF4 yaitu kemampuan untuk memperoleh sumber pembiayaan dengan
biaya rendah mempunyai nilai estimasi lebih daripada 0,5 atau nilai nilai critical ratio
lebih besar dari nilai t-tabel yaitu 1,6440. Sehingga semua peubah observed tersebut valid dalam membentuk konstruk latennya.
Aset  tidak  berwujud  dengan  peubah  modal  inovasi,  modal  manusia  dan modal  pelanggan  merupakan  second  order  dari  dimensi  modal  inovasi,  modal
manusia dan modal pelanggan mempunyai nilai nilai critical ratio lebih besar dari nilai  t-tabel  yaitu  1,6440  sehingga  peubah  observed  tersebut  valid  dalam
membentuk konstruk latennya. Untuk indikator dari masing-masing dimensi juga diperoleh hasil yang sama nilai estimasi lebih dari 0,5 atau nilai critical ratio lebih
besar  dari  nilai  t-tabel  yaitu  1,6440  sehingga  indikator  tersebut  valid  dalam membentuk dimensinya.
Nilai loading factor untuk semua dimensi strategi bersaing mempunyai nilai lebih  dari  0,5  atau  nilai  critical  ratio  lebih  besar  dari  nilai  t-tabel  yaitu  1,6440
sehingga  peubah  observed  tersebut  valid  dalam  membentuk  konstruk  latennya. Kecuali  dimensi  strategi  bersaing  SB2  mempunyai  nilai  kurang  dari  0,5  atau
nilai  critical  ratio  lebih  kecil  dari  nilai  t-tabel  yaitu  1,6440  sehingga  peubah observed
tersebut  tidak  valid  dalam  membentuk  konstruk  latennya  sehingga dibuang dari model.
Nilai  loading  factor  untuk  dimensi  strategi  bersaing  Z1  dan  Z2 mempunyai nilai lebih dari 0,5 atau nilai critical ratio lebih besar dari nilai t-tabel
yaitu 1,6440 sehingga peubah observed tersebut valid dalam membentuk konstruk latennya.  Sedangkan  dimensi  strategi  bersaing  Z3  dan  Z4  mempunyai  nilai
kurang  dari  dari  0,5  atau  nilai  critical  ratio  lebih  kecil  dari  nilai  t-tabel  yaitu 1,6440 sehingga peubah observed tersebut tidak valid dalam membentuk konstruk
latennya.
94
Tabel 39 Model Pengukuran Outer Model
Peubah Indikator
Koefisien Peluang
Modal Inovasi MI
1. Manajerial 0.534
0.072 2. Peroses
0.956 0.005
3. Produk 0.875
0.001 4. Sumber Internal
0.908 0.001
5. Sumber Eksternal 0.590
0.070 6. Implementasi
0.088 0.052
Modal Manusia MM
1. Pengalaman  Kemampuan 0.843
0.009 2. Kepercayaan
0.305 0.239
3. Keahlian Manajerial 0.939
0.000 4. Kegiatan  Prosedur
0.309 0.163
5. Integrasi dalam Perusahaan 0.427
0.175 Modal Pelanggan
MP 1. Hubungan Pelanggan
0.517 0.138
2. Brand image 0.519
0.235 3. Loyalitas
0.613 0.072
4. Jaringan 0.713
0.015 5. Pengetahuan Pasar
0.314 0.140
Sumber daya Finansial SDF
1. Informasi Pasar Keuangan 0.029
0.136 2. Meningkatkan Modal
-0.401 0.008
3. Dimensi Akses Pembiayaan -0.605
0.009 4. Pembiayaan Biaya Murah
-0.499 0.007
Strategi Bersaing SB
1. Wilayah Penawaran Produk 0.697
0.008 2. Efisiensi Opersi
-0.098 0.408
3. Penawaran Harga Bersaing 0.431
0.083 4. Meramalkan Permintaan
0.488 0.024
5. Pertumbuhan Pasar 0.732
0.012 Kinerja Keuangan
KK 1. Return on Asset
-0.034 0.508
2. Nilai Perusahaan 0.583
0.002 3. Pertumbuhan Penjualan
-0.014 0.939
4. Return on Sales -0.145
0.017
Sumber : Data Primer Hasil Penelitian diolah, 2016 Hasil  perhitungan  reliabilitas  dapat  dilihat  dalam  tabel  40.  Peubah  sumber
daya finansial dilihat dari nilai composite reliability mempunyai nilai lebih besar daripada  0,7.  Sehingga  semua  dimensi  sumber  daya  manusia  tersebut  reliabel
dalam mengukur konstruk latennya.
Hasil perhitungan reliabilitas untuk peubah aset tidak berwujud yang terdiri dari  modal  inovasi,  manusia  manusia  dan  modal  pelanggan  dilihat  dari  nilai
composite  reliability secara  berturut-turut  sebesar  26.361,  6.153  dan  4.242  lebih
besar  daripada  0,7.  Sehingga  semua  dimensi  dari  aset  tidak  berwujud  tersebut reliabel  dalam  mengukur  konstruk  latennya.  Hasil  perhitungan  reliabilitas  untuk
peubah  strategi  bersaing  keunggulan  biaya  dilihat  dari  nilai  composite  reliability sebesar  7.770  lebih  besar  daripada  0,7.  Sehingga  semua  dimensi  dari  strategi
bersaing  keunggulan  biaya  reliabel  dalam  mengukur  konstruk  latennya.  Hasil perhitungan reliabilitas untuk peubah kinerja keuangan dilihat dari nilai composite
reliability
sebesar  1.982  lebih  besar  daripada  0,7.  Nilai  average  variance extracted
AVE  sebesar  0,450  mendekati  0,5  Sehingga  semua  dimensi  dari kinerja keuangan reliabel dalam mengukur konstruk latennya.
95
Tabel 40 Composite Reliability
Peubah
Koefisien Peluang
Kinerja Keuangan 0.040
0.754 Modal Inovasi
0.845 0.000
Modal Manusia 0.724
0.002 Modal Pelanggan
0.673 0.002
Strategi Bersaing 0.588
0.008 Sumber Daya Finansial
0.403 0.065
Model Struktural Model
Analisis  model  struktural  adalah  analisis  yang  menjelaskan  hubungan antara  peubah  penelitian.  Hasil  olah  data  memberikan  model  struktural  secara
lengkap  hubungan  antar  peubah  berdasarkan  nilai  critical  ratio.  Modal  inovasi berpengaruh  terhadap  kinerja  keuangan  dan  strategi  bersaing,  modal  manusia
berpengaruh  terhadap  kinerja  keuangan  namun  tidak  berkengaruh  terhadap strategi  bersaing,  modal  pelanggan  tidak  berpengaruh  terhadap  kinerja  keuangan
dan  strategi  bersaing  sumber  daya  finansial  tidak  berpengaruh  terhadap  kinerja keuangan  namun  berpengaruh  terhadap  strategi  bersaing  dan  strategi  bersaing
berpengaruh terhadap kinerja keuangan sebagaimana terlihat dalam gambar 10.
Gambar 10 Hasil Model Struktural Pengaruh Antar Peubah
96
Pengaruh Sumber Daya Finansial dan Aset tidak berwujud terhadap Strategi Bersaing Usaha Komoditas Olahan Rumput Laut
Diagram jalur hubungan kausalitas antara dimensi dan peubah laten sumber daya  finansial  dan  aset  tidak  berwujud  terhadap  strategi  bersaing,  dilakukan
melalui hipotesis statistik sebagai berikut. H
:
11
≤ 0   : Tidak terdapat pengaruh positif antara sumber daya finansial ξ
1
terhadap  strategi  bersaing  η
1
usaha  komoditas  industri pengolahan rumput laut di Lombok NTB.
H
1
:
11
0  :  Terdapat  pengaruh  positif  antara  sumber  daya  finansial  ξ
1
terhadap  strategi  bersaing  η
1
usaha  komoditas  industri pengolahan rumput laut di Lombok NTB.
H :
12
≤ 0 : Tidak terdapat pengaruh positif antara aset tidak berwujud ξ
2
terhadap  strategi  bersaing  η
1
usaha  komoditas  industri pengolahan rumput laut di Lombok NTB.
H
1
:
12
0 : Terdapat pengaruh positif antara aset tidak berwujud ξ
2
terhadap strategi  bersaing
η
1
usaha  komoditas  industri  pengolahan rumput laut di Lombok NTB.
Berdasarkan  tabel  41  diperoleh  informasi  terkait  pengaruh  peubah  sumber daya finansial dan aset tidak berwujud terhadap strategi bersaing usaha komoditas
unggulan  Pijar  yaitu  komoditas  peternakan  sapi  dan  industri  pengolahannya, budidaya  jagung  dan  industri  pengolahannya  dan  budidaya  rumput  laut  dan
industri  pengolahannya  di  Lombok  NTB.  Nilai  koefisien  jalur  untuk  pengaruh sumber  daya  finansial  SDF  terhadap  strategi  bersaing  keunggulan  biaya  SB
sebesar 0,136. Dilihat dari nilai kritis critical ratio diperoleh nilai sebesar 0.136. Untuk uji pihak kanan nilai kritis tersebut lebih besar daripada nilai t-tabel yaitu
sebesar 1,644 3,4371,644. Dengan demikian tolak hipotesis nol, sehingga dapat dinyatakan  bahwa  tidak  terdapat  pengaruh  positif  yang  signifikan  sumber  daya
keuangan terhadap strategi bersaing usaha komoditas PIJAR di Lombok NTB. Tabel 41 Path Coeficients
Peubah Indikator
Koefisien Peluang
Modal Inovasi Kinerja Keuangan
0.370 0.026
Strategi Bersaing 0.060
0.085 Modal Manusia
Kinerja Keuangan -0.546
0.124 Strategi Bersaing
0.022 0.858
Modal Pelanggan Kinerja Keuangan
0.168 0.350
Strategi Bersaing 0.004
0.984 Sumber Daya Finansial
Kinerja Keuangan 0.270
0.623 Strategi Bersaing
-0.482 0.135
Strategi Bersaing Kinerja Keuangan
0.614 0.272
Sumber : Data Primer Hasil Penelitian diolah, 2016
97
Nilai koefisien jalur untuk pengaruh aset tidak berwujud ATB yang terdiri dari  Modal  Inovasi  MI,  Modal  Manusia  MM  dan  Modal  Pelanggn  MP
terhadap  strategi  bersaing  keunggulan  biaya  SB  secara  beurutan  sebesar  0.449, 0.063, 0.006 . Dilihat dari nilai kritis critical ratio diperoleh nilai sebesar 0.772,
1.973, 3.079. Untuk uji pihak kanan nilai kritis tersebut lebih besar dari pada nilai t-tabel  yaitu  sebesar  1,644.  Dengan  demikian  dapat  dinyatakan  bahwa  modal
inovasi  tidak  berpengaruh  terhadap  strategi  bersaing  namun  modal  manusia  dan modal  pelanggan  berpengaruh  terhadap  strategi  bersaing  pada  usaha  komoditas
industri pengolahan rumput laut di Lombok NTB.
Berikut  disajikan  model  persamaan  struktural  pengaruh  sumber  daya finansial dan aset tidak berwujud terhadap strategi bersaing keunggulan biaya.
SB = 0,300 SDF + 0,133 ATB Dilihat dari nilai determinasi untuk pengaruh peubah sumber daya finansial
dan aset tidak berwujud terhadap strategi keunggulan biaya diperoleh nilai sebesar 0,125.  Ini  menunjukkan  bahwa  peubah  strategi  bersaing  keunggulan  biaya  dapat
dijelaskan  oleh  peubah  sumber  daya  finansial  dan  aset  tidak  berwujud  sebesar 12,5 persen sedangkan sisanya sebesar 87,7 persen dijelaskan oleh faktor lain.
Sumber  daya  finansial  tidak  berpengaruh  positif  secara  signifikan terhadap strategi  bersaing  usaha  komoditas  industri  pengolahan  rumput  laut  di  Lombok
NTB.  Hal  ini  identik  dengan  hasil  penelitian  Cater  dan  Cater  2009  yang menemukan bahwa sumber daya keuangan berpengaruh terhadap strategi bersaing
keunggulan  biaya.  Penelitian  Camison  dan  Lopez  2010  menunjukkan perusahaan  kecil  dan  menengah  yang  mengoptimalkan  sumber  daya  finansial
mampu meningkatkan kemampuan bersaing. Sumber daya keuangan mempunyai pengaruh  yang  signifikan  terhadap  strategi  bersaing.  UKM  yang  ingin
berkesinambungan  menjalankan  strategi  bersaing  harus  memiliki  kapasitas sumber  daya  keuangan  yang  memungkinkan  mereka  untuk  membuat  investasi
yang  diperlukan  untuk  memberikan  karakteristik  pada  produk  mereka.  Sebuah perusahaan  tanpa  sumber  daya  keuangan  mungkin  tidak  mampu  memenuhi
investasi  tinggi  terus  menerus  yang  diperlukan  untuk  memberikan  nilai  produk atau  mempertahankan  posisi  di  pasar,  dan  dengan  demikian  mungkin  terpaksa
bersaing dengan harga rendah.
Ketika  UMKM  mempunyai  kapasitas  sumber  daya  keuangan  yang  baik tentu  menjadi  modal  yang  penting  dalam  menghasilkan  produk  atau  jasa  yang
juga  berkualitas  dan  UMKM  dapat  memperbaiki  kapasitas  strategi  bersaingnya dengan menghasilkan produk atau jasa yang efisien melalui proses pembelajaran
dan  pengalaman  yang  dimilikinya.  Menurut  Barney  1997  perusahaan  dapat kompetitif  jika  sumber  daya  finansial  dapat  diperoleh  sampai  batas  yang  cukup,
atau diperoleh dengan cara yang menguntungkan Clarke 1988. Nachum 2003 mengklasifikasikan kekuatan finansial sebagai firm spesific advantage.
Dilihat  dari  pengaruh  aset  tidak  berwujud  terhadap  strategi  bersaing, Camison  dan  Lopez  2010  menyatakan  perusahaan  kecil  dan  menengah  yang
mengelola  aset  tidak  berwujud  secara  optimal  akan  memperoleh  keunggulan bersaing. Aset tidak berwujud mempunyai pengaruh langsung yang kuat terhadap
strategi  bersaing.  Piercy  et  al.  1998  dan  Morgan  et  al.  2004,  berpendapat bahwa  sumber  daya  termasuk  fisik  dan  keuangan  dan  kemampuan  seperti
informasi, membangun hubungan, keterampilan pengembangan produk dan rantai
98
pasokan  positif  mempengaruhi  keuggulan  posisional  keunggulan  biaya, keunggulan  produk  dan  keunggulan  pelayanan.  Demikian  pula
,  ČaterPučko 2006  menyatakan  bahwa  aset  berwujud  dan  tidak  berwujud  positif
mempengaruhi  strategi  bersaing.  Namun  Cater  2009  menemukan  aset  tidak berwujud khususnya dilihat dari sumber daya manusia tidak berpengaruh terhadap
strategi bersaing keunggulan biaya.
Pengaruh Sumber Daya Finansial dan Aset tidak berwujud terhadap Kinerja Keuangan Usaha Komoditas Olahan Rumput Laut
Diagram jalur hubungan kausalitas antara dimensi dan peubah laten sumber daya  finansial  dan  aset  tidak  berwujud  yang  terdiri  dari  Modal  Inovasi  MI,
Modal  Manusia  MM  dan  Modal  Pelanggn  MP  terhadap  kinerja  keuangan, dilakukan melalui hipotesis statistik sebagai berikut:
H :
21
≤ 0 : Tidak terdapat pengaruh positif antara sumber daya finansial ξ
1
terhadap  kinerja  keuangan  η
2
usaha  komoditas  industri pengolahan rumput laut di Lombok NTB
H
1
:
21
0 : Terdapat pengaruh positif antara sumber daya finansial ξ
1
terhadap terhadap  kinerja  keuangan  η
2
usaha  komoditas  industri pengolahan rumput laut di Lombok NTB
H :
22
≤  0  :  Tidak  terdapat  pengaruh  positif  antara  aset  tidak  berwujud  ξ
2
terhadap  kinerja  keuangan  η
2
usaha  komoditas  industri pengolahan rumput laut di Lombok NTB.
H
1
:
22
0 : Terdapat pengaruh positif aset tidak berwujud ξ
2
terhadap kinerja keuangan η
2
usaha komoditas industri pengolahan rumput laut di Lombok NTB.
Berdasarkan  tabel  41  diperoleh  informasi  terkait  pengaruh  peubah  sumber daya  finansial  dan  aset  tidak  berwujud  terhadap  kinerja  keuangan  usaha
komoditas industri pengolahan rumput laut di Lombok NTB. Nilai koefisien jalur untuk  pengaruh  sumber  daya  finansial  terhadap  kinerja  keuangan  sebesar  0,264.
Dilihat  dari  nilai  kritis  critical  ratio  diperoleh  nilai  sebesar  0,795.  Untuk  uji pihak  kanan  nilai  kritis  tersebut  lebih  kecil  daripada  nilai  t-tabel  yaitu  sebesar
1,644 0,7951,644. Dengan demikian hipotesis nol tidak dapat ditolak, sehingga dapat  dinyatakan  bahwa  tidak  terdapat  pengaruh  positif  yang  signifikan  antara
sumber  daya  finansial  terhadap  kinerja  keuangan  usaha  komoditas  industri pengolahan rumput laut di Lombok NTB.
Nilai  koefisien  jalur  untuk  pengaruh  aset  tidak  berwujud  yang  terdiri  dari Modal  Inovasi  MI,  Modal  Manusia  MM  dan  Modal  Pelanggn  MP  terhadap
kinerja  keuangan  secara  berurutan  sebesar  0.027,  0.057,  0.006.  Dilihat  dari  nilai kritis  critical  ratio  diperoleh  nilai  sebesar  2.379,  2.017  1.335.  Untuk  uji  pihak
kanan  nilai  kritis  tersebut  lebih  besar  daripada  nilai  t-tabel  yaitu  sebesar  1,644. Dengan  demikian  hipotesis  nol  tidak  ditolak  sehingga,  dapat  dinyatakan  bahwa
modal inovasi dan modal manusia berpengaruh terhadap kinerja keuangan namun modal pelanggan tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan.
Berikut  disajikan  model  persamaan  struktural  pengaruh  sumber  daya finansial dan aset tidak berwujud terhadap kinerja keuangan.
KK = 0,099 SDF - 0,108 ATB
99
Dilihat dari nilai determinasi untuk pengaruh peubah sumber daya finansial dan aset tidak berwujud terhadap kinerja keuangan diperoleh nilai sebesar 0,017.
Ini  menunjukkan  bahwa  kinerja  keuangan  dapat  dijelaskan  oleh  peubah  sumber daya  finansial  dan  aset  tidak  berwujud  sebesar  1,70  persen  sedangkan  sisanya
sebesar 98,30 persen dipengaruhi oleh faktor lain.
Sumber daya finansial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja keuangan  usaha  komoditas  unggulan  Pijar  komoditas  peternakan  sapi  dan
industri  pengolahannya,  budidaya  jagung  dan  industri  pengolahannya  dan budidaya  rumput  laut  dan  industri  pengolahannya  di  Lombok  NTB.  Hal  ini
identik  dengan  hasil  penelitian  Berge,  Bjorvatn,  Tungodden  2011  dalam penelitiannya  menemukan  bahwa  sumber  daya  finansial  tidak  mempunyai
pengaruh terhadap kinerja bisnis.
Hal  yang  berbeda  terlihat  dari  hasil  penelitian  C.Lee,  K  Lee  dan  Pennings 2001 telah menguji sumber daya finansial berpengaruh positif terhadap kinerja,
akan  tetapi  jika  berinteraksi  dengan  perusahaan  lain;  lembaga  finansial;  dan pemerintah berpengaruh negatif terhadap kinerja. Ini berarti, lingkungan eksternal
sebagai  faktor  yang  memoderasi  sumber  daya  finansial  dan  berdampak  negatif terhadap kinerja.
Temtime  and  Pansiri  2004  menyatakan  kinerja  UKM  dipengaruhi  oleh kemampuan  dokumentasi  dan  laporan  keuangan,  investasi  yang  besar  pada  aset
tetap khususnya saat UKM pada masa pertumbuhan, kemampuan memperkirakan kebutuhan  dana,  kemampuan  menganalisa  laporan  keuangan  dan  menilai
perputaran  profit  dan  pemanfaatan  aset.  Alasadi  dan  Abdelrahim  2007 menyatakan  kemampuan  sumber  daya  finansial  merupakan  salah  satu  faktor
keberhasilan yang berperan terhadap kinerja UKM tersebut.
El-Hamidi  2011  menyatakan  bahwa  aset  tidak  berwujud  mempunyai pengaruh  yang  signifikan  dan  positif  terhadap  kinerja.  Peubah  sumber  daya
finansial  mempunyai  pengaruh  postif  terhadap  kinerja  keuangan  pemilik  usaha wanita  maupun  pria.  Dalam  pengukuran  sumber  daya  finansial  kemampuan
memperoleh  pinjaman  eksternal  yang  aman  menjadi  faktor  penentu  dalam menjalankan bisnis yang efisien baik untuk usaha yang dijalankan perempuan dan
laki-laki,  tetapi  memiliki  dampak  yang  lebih  kuat  bagi  usaha  yang  dimiliki perempuan.
Hasil  penelitian  Ahmad  dan  Mushraf  2011  menunjukkan  aset  tidak berwujud berpengaruh postif terhadap kinerja bisnis. Berge, Bjorvatn, Tungodden
2011  aset  tidak  berwujud  mempunyai  pengaruh  yang  kuat  terhadap  kinerja bisnis usaha mikro yang mengalami kesulitan. Penelitian Chiao dan Yang 2011
menunjukkan  bahwa  UKM  sebaiknya  melakukan  investasi  aset  tidak  berwujud khususnya modal inovasi yang lebih besar dalam bentuk riset dan pengembangan
untuk  memperoleh  keuntungan  yang  lebih  tinggi.  Modal  inovasi  mempunyai pengaruh  yang  signifikan  terhadap  kinerja,  sedangkan  modal  pelanggan  tidak
berpengaruh terhadap kinerja.
St-Pierre  dan  Audet  2010  menunjukkan  bahwa  aset  tidak  berwujud  tidak berpengaruh  terhadap  kinerja.  Clarke,  Seng  dan  Whiting  2010,  hasil  penelitian
menunjukkan  terdapat  hubungan  langsung  aset  tidak  berwujud  terhadap  kinerja. Terdapat  hubungan  yang  positif  aset  tidak  berwujud  dengan  kinerja  tahun
berjalan.  Terdapat  bukti  hubungan  moderasi  antara  aset  tidak  berwujud  dengan modal fisik dan modal finansial dan dampaknya terhadap kinerja perusahaan.
100
Pengaruh Strategi Keunggulan Biaya terhadap Kinerja Keuangan UMKM
Diagram  jalur  hubungan  kausalitas  antara  indikator  dan  peubah  laten startegi  bersaing  terhadap  kinerja  keuangan,  dilakukan  melalui  hipotesis  statistik
sebagai berikut: H
:
21
≤
0  :  Tidak  terdapat  pengaruh positif strategi bersaing η
1
terhadap kinerja  keuangan  η
2
.  usaha  komoditas  industri  pengolahan rumput laut di Lombok NTB.
H
1
:
21
0: Terdapat pengaruh positif strategi bersaing η
1
terhadap  kinerja keuangan η
2
usaha komoditas industri pengolahan rumput laut di Lombok NTB.
Kelayakan Usaha
Studi  kelayakan  bisnis  merupakan  penelitian  terhadap  rencana  bisnis yang  tidak  hanya  menganalisis  layak  atau  tidak layak  bisnis  di  bangun,  tetapi
juga saat dioperasikan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal  untuk  waktu  yang  tidak  ditentukan.  Studi  kelayakan  bisnis
merupakan  bahan  pertimbangan  dalam  mengambil  suatu  keputusan,  apakah menerima  atau  menolak  dari  suatu  gagasan  usaha  atau  proyek  yang
direncanakan.
Studi  kelayakan  bisnis  merupakan  penelaahan  atau  analisis  tentang apakah  suatu  kegiatan  investasi  memberikan  manfaat  atau  hasil  bila
dilaksanakan.  Berikut  ini  akan  dipaparkan  kelayakan  usaha  dari  produk unggulan  di  Lombok  NTB  yaitu  komoditas  peternakan  sapi,  budidaya  jagung
dan rumput laut.
a. Cash Flow