Pertumbuhan Penjualan Tingkat Pengembalian Penjualan Return on Sales

91

b. Nilai Perusahaan

Berdasarkan tabel 36 diperoleh informasi terkait nilai rataan nilai perusahaan usaha komoditas unggulan Pijar yaitu komoditas peternakan sapi dan industri pengolahannya, budidaya jagung dan industri pengolahannya dan budidaya rumput laut dan industri pengolahannya di Lombok NTB. Tabel 36 Nilai Rataan Nilai Perusahaan Item Komoditas Nilai Nilai Perusahaan tahun 2012 LN Total Aktiva Ternak Sapi 19,99 Jagung 18,82 Rumput Laut 19,90 Pijar 19,57 Sumber : Data Primer Hasil Penelitian diolah, 2016 Rataan nilai perusahaan usaha komoditas unggulan Pijar yaitu komoditas peternakan sapi dan industri pengolahannya, budidaya jagung dan industri pengolahannya dan budidaya rumput laut dan industri pengolahannya di Lombok NTB sebesar 19,57. Untuk ternak sapi dan industri pengoahannya di Lombok NTB nilai rataan nilai perusahaan sebesar 19,99 Usaha budidaya Jagung dan industri pengolahannya di Lombok NTB mempunyai nilai rataan nilai perusahaan sebesar 18,82. Untuk usaha budidaya rumput laut dan industri pengolahannya di Lombok NTB nilai rataan nilai perusahaan sebesar 19,90.

c. Pertumbuhan Penjualan

Berdasarkan tabel 37 diperoleh informasi terkait nilai rataan pertumbuhan penjualan usaha komoditas unggulan Pijar yaitu komoditas peternakan sapi dan industri pengolahannya, budidaya jagung dan industri pengolahannya dan budidaya rumput laut dan industri pengolahannya di Lombok NTB. Tabel 37 Nilai Rataan Pertumbuhan Penjualan Item Komoditas Nilai Pertumbuhan Penjualan Ternak Sapi 0,10 Jagung 0,09 Rumput Laut 0,11 Pijar 0,10 Sumber : Data Primer Hasil Penelitian diolah, 2016 Rataan pertumbuhan penjualan usaha komoditas unggulan Pijar yaitu komoditas peternakan sapi dan industri pengolahannya, budidaya jagung dan industri pengolahannya dan budidaya rumput laut dan industri pengolahannya di Lombok NTB sebesar 10 persen. Untuk ternak sapi dan industri pengoahannya di Lombok NTB nilai rataan pertumbuhan penjualan sebesar 10 persen. Usaha budidaya Jagung dan industri pengolahannya di Lombok NTB mempunyai nilai rataan pertumbuhan penjualan sebesar 9 persen. Untuk usaha budidaya rumput laut dan industri pengolahannya di Lombok NTB nilai rataan pertumbuhan penjualan sebesar 11 persen. 92

d. Tingkat Pengembalian Penjualan Return on Sales

Berdasarkan tabel 38 diperoleh informasi terkait nilai rataan tingkat pengembalian penjualan usaha komoditas unggulan Pijar yaitu komoditas peternakan sapi dan industri pengolahannya, budidaya jagung dan industri pengolahannya dan budidaya rumput laut dan industri pengolahannya di Lombok NTB. Tabel 38 Nilai Rataan Tingkat Pengembalian Penjualan Return on Sales Item Komoditas Nilai Tingkat Pengembalian Penjualan Ternak Sapi 0,27 Jagung 0,28 Rumput Laut 0,26 Pijar 0,27 Sumber : Data Primer Hasil Penelitian diolah, 2016 Rataan tingkat pengembalian penjualan usaha komoditas unggulan Pijar yaitu komoditas peternakan sapi dan industri pengolahannya, budidaya jagung dan industri pengolahannya dan budidaya rumput laut dan industri pengolahannya di Lombok NTB sebesar 27,00 persen. Untuk ternak sapi dan industri pengoahannya di Lombok NTB nilai rataan tingkat pengembalian penjualan sebesar 27,00. Usaha budidaya Jagung dan industri pengolahannya di Lombok NTB mempunyai nilai rataan tingkat pengembalian penjualan sebesar 28 persen. Untuk usaha budidaya rumput laut dan industri pengolahannya di Lombok NTB nilai rataan tingkat pengembalian penjualan sebesar 26 persen. Pengujian Hipotesis Setelah dilakukan analisis deskriptif terhadap peubah laten dan peubah teramati, maka selanjutnya dilakukan analisis untuk menguji hipotesis berdasarkan struktur model antar peubah dalam penelitian ini. Dengan memperhatikan paradigama penelitian yang disajikan pada bab 2 sebelumnya maka dijelaskan hubungan struktural antar peubah yang diteliti. Pengujian hipotesis yang akan dilakukan dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik Partial Least Square PLS. Adapun hipotesis yang akan diuji dengan PLS adalah sebagai berikut. 1. Menguji hipotesis 2, yaitu pengaruh sumber daya finansial dan aset tidak berwujud terhadap strategi bersaing usaha komoditas unggulan Pijar yaitu komoditas industri pengolahan rumput laut di Lombok NTB. 2. Menguji hipotesis 3, yaitu, pengaruh sumber daya finansial dan aset tidak berwujud terhadap kinerja keuangan usaha komoditas unggulan Pijar yaitu komoditas industri pengolahan rumput laut di Lombok NTB. 3. Menguji hipotesis 4, yaitu pengaruh strategi bersaing terhadap kinerja keuangan usaha komoditas industri pengolahan rumput laut di Lombok NTB. 4. Menguji hipotesis 5, yaitu pengaruh Sumber Daya Finansial dan Aset tida k berwujud terhadap Kinerja Keuangan baik secara langsung maupun melalui strategi bersaing komoditas industri pengolahan rumput laut di Lombok NTB. 93 Hasil Uji Model Pengukuran Outer Model Model Pengukuran outer model pada dasarnya adalah uji validitas dan reliabilitas yang tujuannya adalah untuk mengukur hubungan antara indikator dengan konstruknya, dengan kata lain model ini menggambarkan seberapa besar indikator-indikator dalam model menjelaskan konstruk atau peubah latennya. Dalam penelitian ini, uji model pengukuran dilakukan terhadap 27 peubah manifes atau peubah yang diamati observe variable yang membentuk 4 faktor atau peubah laten unobserve variable yang digunakan dalam penelitian. Berdasarkan tabel 39 diketahui nilai loading factor untuk masing-masing dimensi, sumber daya finansial SF1 merupakan dimensi dari kapasitas untuk memperoleh informasi keuangan signifikan dalam membentuk peubah sumber daya finansial karena nilai estimasi lebih dari 0,5 atau nilai critical ratio lebih besar dari nilai t-tabel yaitu 1,6440 atau dilihat dari nilai peluang jauh di bawah dari level signifikasi sebesar 0,05. Sumber daya finansial SF1 yaitu kapasitas atau kemampuan dalam memahami instrument pasar keuangan, Sumber daya finansial SF2 yaitu kapasitas atau kemampuan untuk meningkatkan modal, Sumber daya finansial SF3 yaitu akses sumber pembiayaan dan Sumber daya finansial SF4 yaitu kemampuan untuk memperoleh sumber pembiayaan dengan biaya rendah mempunyai nilai estimasi lebih daripada 0,5 atau nilai nilai critical ratio lebih besar dari nilai t-tabel yaitu 1,6440. Sehingga semua peubah observed tersebut valid dalam membentuk konstruk latennya. Aset tidak berwujud dengan peubah modal inovasi, modal manusia dan modal pelanggan merupakan second order dari dimensi modal inovasi, modal manusia dan modal pelanggan mempunyai nilai nilai critical ratio lebih besar dari nilai t-tabel yaitu 1,6440 sehingga peubah observed tersebut valid dalam membentuk konstruk latennya. Untuk indikator dari masing-masing dimensi juga diperoleh hasil yang sama nilai estimasi lebih dari 0,5 atau nilai critical ratio lebih besar dari nilai t-tabel yaitu 1,6440 sehingga indikator tersebut valid dalam membentuk dimensinya. Nilai loading factor untuk semua dimensi strategi bersaing mempunyai nilai lebih dari 0,5 atau nilai critical ratio lebih besar dari nilai t-tabel yaitu 1,6440 sehingga peubah observed tersebut valid dalam membentuk konstruk latennya. Kecuali dimensi strategi bersaing SB2 mempunyai nilai kurang dari 0,5 atau nilai critical ratio lebih kecil dari nilai t-tabel yaitu 1,6440 sehingga peubah observed tersebut tidak valid dalam membentuk konstruk latennya sehingga dibuang dari model. Nilai loading factor untuk dimensi strategi bersaing Z1 dan Z2 mempunyai nilai lebih dari 0,5 atau nilai critical ratio lebih besar dari nilai t-tabel yaitu 1,6440 sehingga peubah observed tersebut valid dalam membentuk konstruk latennya. Sedangkan dimensi strategi bersaing Z3 dan Z4 mempunyai nilai kurang dari dari 0,5 atau nilai critical ratio lebih kecil dari nilai t-tabel yaitu 1,6440 sehingga peubah observed tersebut tidak valid dalam membentuk konstruk latennya. 94 Tabel 39 Model Pengukuran Outer Model Peubah Indikator Koefisien Peluang Modal Inovasi MI 1. Manajerial 0.534 0.072 2. Peroses 0.956 0.005 3. Produk 0.875 0.001 4. Sumber Internal 0.908 0.001 5. Sumber Eksternal 0.590 0.070 6. Implementasi 0.088 0.052 Modal Manusia MM 1. Pengalaman Kemampuan 0.843 0.009 2. Kepercayaan 0.305 0.239 3. Keahlian Manajerial 0.939 0.000 4. Kegiatan Prosedur 0.309 0.163 5. Integrasi dalam Perusahaan 0.427 0.175 Modal Pelanggan MP 1. Hubungan Pelanggan 0.517 0.138 2. Brand image 0.519 0.235 3. Loyalitas 0.613 0.072 4. Jaringan 0.713 0.015 5. Pengetahuan Pasar 0.314 0.140 Sumber daya Finansial SDF 1. Informasi Pasar Keuangan 0.029 0.136 2. Meningkatkan Modal -0.401 0.008 3. Dimensi Akses Pembiayaan -0.605 0.009 4. Pembiayaan Biaya Murah -0.499 0.007 Strategi Bersaing SB 1. Wilayah Penawaran Produk 0.697 0.008 2. Efisiensi Opersi -0.098 0.408 3. Penawaran Harga Bersaing 0.431 0.083 4. Meramalkan Permintaan 0.488 0.024 5. Pertumbuhan Pasar 0.732 0.012 Kinerja Keuangan KK 1. Return on Asset -0.034 0.508 2. Nilai Perusahaan 0.583 0.002 3. Pertumbuhan Penjualan -0.014 0.939 4. Return on Sales -0.145 0.017 Sumber : Data Primer Hasil Penelitian diolah, 2016 Hasil perhitungan reliabilitas dapat dilihat dalam tabel 40. Peubah sumber daya finansial dilihat dari nilai composite reliability mempunyai nilai lebih besar daripada 0,7. Sehingga semua dimensi sumber daya manusia tersebut reliabel dalam mengukur konstruk latennya. Hasil perhitungan reliabilitas untuk peubah aset tidak berwujud yang terdiri dari modal inovasi, manusia manusia dan modal pelanggan dilihat dari nilai composite reliability secara berturut-turut sebesar 26.361, 6.153 dan 4.242 lebih besar daripada 0,7. Sehingga semua dimensi dari aset tidak berwujud tersebut reliabel dalam mengukur konstruk latennya. Hasil perhitungan reliabilitas untuk peubah strategi bersaing keunggulan biaya dilihat dari nilai composite reliability sebesar 7.770 lebih besar daripada 0,7. Sehingga semua dimensi dari strategi bersaing keunggulan biaya reliabel dalam mengukur konstruk latennya. Hasil perhitungan reliabilitas untuk peubah kinerja keuangan dilihat dari nilai composite reliability sebesar 1.982 lebih besar daripada 0,7. Nilai average variance extracted AVE sebesar 0,450 mendekati 0,5 Sehingga semua dimensi dari kinerja keuangan reliabel dalam mengukur konstruk latennya. 95 Tabel 40 Composite Reliability Peubah Koefisien Peluang Kinerja Keuangan 0.040 0.754 Modal Inovasi 0.845 0.000 Modal Manusia 0.724 0.002 Modal Pelanggan 0.673 0.002 Strategi Bersaing 0.588 0.008 Sumber Daya Finansial 0.403 0.065 Model Struktural Model Analisis model struktural adalah analisis yang menjelaskan hubungan antara peubah penelitian. Hasil olah data memberikan model struktural secara lengkap hubungan antar peubah berdasarkan nilai critical ratio. Modal inovasi berpengaruh terhadap kinerja keuangan dan strategi bersaing, modal manusia berpengaruh terhadap kinerja keuangan namun tidak berkengaruh terhadap strategi bersaing, modal pelanggan tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan dan strategi bersaing sumber daya finansial tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan namun berpengaruh terhadap strategi bersaing dan strategi bersaing berpengaruh terhadap kinerja keuangan sebagaimana terlihat dalam gambar 10. Gambar 10 Hasil Model Struktural Pengaruh Antar Peubah 96 Pengaruh Sumber Daya Finansial dan Aset tidak berwujud terhadap Strategi Bersaing Usaha Komoditas Olahan Rumput Laut Diagram jalur hubungan kausalitas antara dimensi dan peubah laten sumber daya finansial dan aset tidak berwujud terhadap strategi bersaing, dilakukan melalui hipotesis statistik sebagai berikut. H : 11 ≤ 0 : Tidak terdapat pengaruh positif antara sumber daya finansial ξ 1 terhadap strategi bersaing η 1 usaha komoditas industri pengolahan rumput laut di Lombok NTB. H 1 : 11 0 : Terdapat pengaruh positif antara sumber daya finansial ξ 1 terhadap strategi bersaing η 1 usaha komoditas industri pengolahan rumput laut di Lombok NTB. H : 12 ≤ 0 : Tidak terdapat pengaruh positif antara aset tidak berwujud ξ 2 terhadap strategi bersaing η 1 usaha komoditas industri pengolahan rumput laut di Lombok NTB. H 1 : 12 0 : Terdapat pengaruh positif antara aset tidak berwujud ξ 2 terhadap strategi bersaing η 1 usaha komoditas industri pengolahan rumput laut di Lombok NTB. Berdasarkan tabel 41 diperoleh informasi terkait pengaruh peubah sumber daya finansial dan aset tidak berwujud terhadap strategi bersaing usaha komoditas unggulan Pijar yaitu komoditas peternakan sapi dan industri pengolahannya, budidaya jagung dan industri pengolahannya dan budidaya rumput laut dan industri pengolahannya di Lombok NTB. Nilai koefisien jalur untuk pengaruh sumber daya finansial SDF terhadap strategi bersaing keunggulan biaya SB sebesar 0,136. Dilihat dari nilai kritis critical ratio diperoleh nilai sebesar 0.136. Untuk uji pihak kanan nilai kritis tersebut lebih besar daripada nilai t-tabel yaitu sebesar 1,644 3,4371,644. Dengan demikian tolak hipotesis nol, sehingga dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh positif yang signifikan sumber daya keuangan terhadap strategi bersaing usaha komoditas PIJAR di Lombok NTB. Tabel 41 Path Coeficients Peubah Indikator Koefisien Peluang Modal Inovasi Kinerja Keuangan 0.370 0.026 Strategi Bersaing 0.060 0.085 Modal Manusia Kinerja Keuangan -0.546 0.124 Strategi Bersaing 0.022 0.858 Modal Pelanggan Kinerja Keuangan 0.168 0.350 Strategi Bersaing 0.004 0.984 Sumber Daya Finansial Kinerja Keuangan 0.270 0.623 Strategi Bersaing -0.482 0.135 Strategi Bersaing Kinerja Keuangan 0.614 0.272 Sumber : Data Primer Hasil Penelitian diolah, 2016 97 Nilai koefisien jalur untuk pengaruh aset tidak berwujud ATB yang terdiri dari Modal Inovasi MI, Modal Manusia MM dan Modal Pelanggn MP terhadap strategi bersaing keunggulan biaya SB secara beurutan sebesar 0.449, 0.063, 0.006 . Dilihat dari nilai kritis critical ratio diperoleh nilai sebesar 0.772, 1.973, 3.079. Untuk uji pihak kanan nilai kritis tersebut lebih besar dari pada nilai t-tabel yaitu sebesar 1,644. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa modal inovasi tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing namun modal manusia dan modal pelanggan berpengaruh terhadap strategi bersaing pada usaha komoditas industri pengolahan rumput laut di Lombok NTB. Berikut disajikan model persamaan struktural pengaruh sumber daya finansial dan aset tidak berwujud terhadap strategi bersaing keunggulan biaya. SB = 0,300 SDF + 0,133 ATB Dilihat dari nilai determinasi untuk pengaruh peubah sumber daya finansial dan aset tidak berwujud terhadap strategi keunggulan biaya diperoleh nilai sebesar 0,125. Ini menunjukkan bahwa peubah strategi bersaing keunggulan biaya dapat dijelaskan oleh peubah sumber daya finansial dan aset tidak berwujud sebesar 12,5 persen sedangkan sisanya sebesar 87,7 persen dijelaskan oleh faktor lain. Sumber daya finansial tidak berpengaruh positif secara signifikan terhadap strategi bersaing usaha komoditas industri pengolahan rumput laut di Lombok NTB. Hal ini identik dengan hasil penelitian Cater dan Cater 2009 yang menemukan bahwa sumber daya keuangan berpengaruh terhadap strategi bersaing keunggulan biaya. Penelitian Camison dan Lopez 2010 menunjukkan perusahaan kecil dan menengah yang mengoptimalkan sumber daya finansial mampu meningkatkan kemampuan bersaing. Sumber daya keuangan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap strategi bersaing. UKM yang ingin berkesinambungan menjalankan strategi bersaing harus memiliki kapasitas sumber daya keuangan yang memungkinkan mereka untuk membuat investasi yang diperlukan untuk memberikan karakteristik pada produk mereka. Sebuah perusahaan tanpa sumber daya keuangan mungkin tidak mampu memenuhi investasi tinggi terus menerus yang diperlukan untuk memberikan nilai produk atau mempertahankan posisi di pasar, dan dengan demikian mungkin terpaksa bersaing dengan harga rendah. Ketika UMKM mempunyai kapasitas sumber daya keuangan yang baik tentu menjadi modal yang penting dalam menghasilkan produk atau jasa yang juga berkualitas dan UMKM dapat memperbaiki kapasitas strategi bersaingnya dengan menghasilkan produk atau jasa yang efisien melalui proses pembelajaran dan pengalaman yang dimilikinya. Menurut Barney 1997 perusahaan dapat kompetitif jika sumber daya finansial dapat diperoleh sampai batas yang cukup, atau diperoleh dengan cara yang menguntungkan Clarke 1988. Nachum 2003 mengklasifikasikan kekuatan finansial sebagai firm spesific advantage. Dilihat dari pengaruh aset tidak berwujud terhadap strategi bersaing, Camison dan Lopez 2010 menyatakan perusahaan kecil dan menengah yang mengelola aset tidak berwujud secara optimal akan memperoleh keunggulan bersaing. Aset tidak berwujud mempunyai pengaruh langsung yang kuat terhadap strategi bersaing. Piercy et al. 1998 dan Morgan et al. 2004, berpendapat bahwa sumber daya termasuk fisik dan keuangan dan kemampuan seperti informasi, membangun hubungan, keterampilan pengembangan produk dan rantai 98 pasokan positif mempengaruhi keuggulan posisional keunggulan biaya, keunggulan produk dan keunggulan pelayanan. Demikian pula , ČaterPučko 2006 menyatakan bahwa aset berwujud dan tidak berwujud positif mempengaruhi strategi bersaing. Namun Cater 2009 menemukan aset tidak berwujud khususnya dilihat dari sumber daya manusia tidak berpengaruh terhadap strategi bersaing keunggulan biaya. Pengaruh Sumber Daya Finansial dan Aset tidak berwujud terhadap Kinerja Keuangan Usaha Komoditas Olahan Rumput Laut Diagram jalur hubungan kausalitas antara dimensi dan peubah laten sumber daya finansial dan aset tidak berwujud yang terdiri dari Modal Inovasi MI, Modal Manusia MM dan Modal Pelanggn MP terhadap kinerja keuangan, dilakukan melalui hipotesis statistik sebagai berikut: H : 21 ≤ 0 : Tidak terdapat pengaruh positif antara sumber daya finansial ξ 1 terhadap kinerja keuangan η 2 usaha komoditas industri pengolahan rumput laut di Lombok NTB H 1 : 21 0 : Terdapat pengaruh positif antara sumber daya finansial ξ 1 terhadap terhadap kinerja keuangan η 2 usaha komoditas industri pengolahan rumput laut di Lombok NTB H : 22 ≤ 0 : Tidak terdapat pengaruh positif antara aset tidak berwujud ξ 2 terhadap kinerja keuangan η 2 usaha komoditas industri pengolahan rumput laut di Lombok NTB. H 1 : 22 0 : Terdapat pengaruh positif aset tidak berwujud ξ 2 terhadap kinerja keuangan η 2 usaha komoditas industri pengolahan rumput laut di Lombok NTB. Berdasarkan tabel 41 diperoleh informasi terkait pengaruh peubah sumber daya finansial dan aset tidak berwujud terhadap kinerja keuangan usaha komoditas industri pengolahan rumput laut di Lombok NTB. Nilai koefisien jalur untuk pengaruh sumber daya finansial terhadap kinerja keuangan sebesar 0,264. Dilihat dari nilai kritis critical ratio diperoleh nilai sebesar 0,795. Untuk uji pihak kanan nilai kritis tersebut lebih kecil daripada nilai t-tabel yaitu sebesar 1,644 0,7951,644. Dengan demikian hipotesis nol tidak dapat ditolak, sehingga dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh positif yang signifikan antara sumber daya finansial terhadap kinerja keuangan usaha komoditas industri pengolahan rumput laut di Lombok NTB. Nilai koefisien jalur untuk pengaruh aset tidak berwujud yang terdiri dari Modal Inovasi MI, Modal Manusia MM dan Modal Pelanggn MP terhadap kinerja keuangan secara berurutan sebesar 0.027, 0.057, 0.006. Dilihat dari nilai kritis critical ratio diperoleh nilai sebesar 2.379, 2.017 1.335. Untuk uji pihak kanan nilai kritis tersebut lebih besar daripada nilai t-tabel yaitu sebesar 1,644. Dengan demikian hipotesis nol tidak ditolak sehingga, dapat dinyatakan bahwa modal inovasi dan modal manusia berpengaruh terhadap kinerja keuangan namun modal pelanggan tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Berikut disajikan model persamaan struktural pengaruh sumber daya finansial dan aset tidak berwujud terhadap kinerja keuangan. KK = 0,099 SDF - 0,108 ATB 99 Dilihat dari nilai determinasi untuk pengaruh peubah sumber daya finansial dan aset tidak berwujud terhadap kinerja keuangan diperoleh nilai sebesar 0,017. Ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan dapat dijelaskan oleh peubah sumber daya finansial dan aset tidak berwujud sebesar 1,70 persen sedangkan sisanya sebesar 98,30 persen dipengaruhi oleh faktor lain. Sumber daya finansial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja keuangan usaha komoditas unggulan Pijar komoditas peternakan sapi dan industri pengolahannya, budidaya jagung dan industri pengolahannya dan budidaya rumput laut dan industri pengolahannya di Lombok NTB. Hal ini identik dengan hasil penelitian Berge, Bjorvatn, Tungodden 2011 dalam penelitiannya menemukan bahwa sumber daya finansial tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja bisnis. Hal yang berbeda terlihat dari hasil penelitian C.Lee, K Lee dan Pennings 2001 telah menguji sumber daya finansial berpengaruh positif terhadap kinerja, akan tetapi jika berinteraksi dengan perusahaan lain; lembaga finansial; dan pemerintah berpengaruh negatif terhadap kinerja. Ini berarti, lingkungan eksternal sebagai faktor yang memoderasi sumber daya finansial dan berdampak negatif terhadap kinerja. Temtime and Pansiri 2004 menyatakan kinerja UKM dipengaruhi oleh kemampuan dokumentasi dan laporan keuangan, investasi yang besar pada aset tetap khususnya saat UKM pada masa pertumbuhan, kemampuan memperkirakan kebutuhan dana, kemampuan menganalisa laporan keuangan dan menilai perputaran profit dan pemanfaatan aset. Alasadi dan Abdelrahim 2007 menyatakan kemampuan sumber daya finansial merupakan salah satu faktor keberhasilan yang berperan terhadap kinerja UKM tersebut. El-Hamidi 2011 menyatakan bahwa aset tidak berwujud mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif terhadap kinerja. Peubah sumber daya finansial mempunyai pengaruh postif terhadap kinerja keuangan pemilik usaha wanita maupun pria. Dalam pengukuran sumber daya finansial kemampuan memperoleh pinjaman eksternal yang aman menjadi faktor penentu dalam menjalankan bisnis yang efisien baik untuk usaha yang dijalankan perempuan dan laki-laki, tetapi memiliki dampak yang lebih kuat bagi usaha yang dimiliki perempuan. Hasil penelitian Ahmad dan Mushraf 2011 menunjukkan aset tidak berwujud berpengaruh postif terhadap kinerja bisnis. Berge, Bjorvatn, Tungodden 2011 aset tidak berwujud mempunyai pengaruh yang kuat terhadap kinerja bisnis usaha mikro yang mengalami kesulitan. Penelitian Chiao dan Yang 2011 menunjukkan bahwa UKM sebaiknya melakukan investasi aset tidak berwujud khususnya modal inovasi yang lebih besar dalam bentuk riset dan pengembangan untuk memperoleh keuntungan yang lebih tinggi. Modal inovasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja, sedangkan modal pelanggan tidak berpengaruh terhadap kinerja. St-Pierre dan Audet 2010 menunjukkan bahwa aset tidak berwujud tidak berpengaruh terhadap kinerja. Clarke, Seng dan Whiting 2010, hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan langsung aset tidak berwujud terhadap kinerja. Terdapat hubungan yang positif aset tidak berwujud dengan kinerja tahun berjalan. Terdapat bukti hubungan moderasi antara aset tidak berwujud dengan modal fisik dan modal finansial dan dampaknya terhadap kinerja perusahaan. 100 Pengaruh Strategi Keunggulan Biaya terhadap Kinerja Keuangan UMKM Diagram jalur hubungan kausalitas antara indikator dan peubah laten startegi bersaing terhadap kinerja keuangan, dilakukan melalui hipotesis statistik sebagai berikut: H : 21 ≤ 0 : Tidak terdapat pengaruh positif strategi bersaing η 1 terhadap kinerja keuangan η 2 . usaha komoditas industri pengolahan rumput laut di Lombok NTB. H 1 : 21 0: Terdapat pengaruh positif strategi bersaing η 1 terhadap kinerja keuangan η 2 usaha komoditas industri pengolahan rumput laut di Lombok NTB. Kelayakan Usaha Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak bisnis di bangun, tetapi juga saat dioperasikan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan. Studi kelayakan bisnis merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah menerima atau menolak dari suatu gagasan usaha atau proyek yang direncanakan. Studi kelayakan bisnis merupakan penelaahan atau analisis tentang apakah suatu kegiatan investasi memberikan manfaat atau hasil bila dilaksanakan. Berikut ini akan dipaparkan kelayakan usaha dari produk unggulan di Lombok NTB yaitu komoditas peternakan sapi, budidaya jagung dan rumput laut.

a. Cash Flow