12 Menurut Bengen 2001 peranan dan potensi hutan mangrove sangat besar,
baik berupa manfaat langsung maupun tidak langsung yang sangat penting artinya bagi ekosistem kehidupan mahluk di lautan dan eksosistem lain, antara lain:
sebagai peredam gelombong dan angin badai, pelindung pantai dari abrasi, penahan lumpur dan perangkap sedimen yang diangkat oleh aliran air permukaan,
sebagai penghasil sejumlah besar detritus, terutama berasal dari daun dan dahan pohon mangrove yang rontok. Sebagian dari detritus ini dapat dimanfaatkan
sebagai bahan makanan bagi para pemakan detritus dan sebagian lagi diuraikan secara bakterial menjadi mineral-mineral hara yang berperan dalam penyuburan
perairan, sebagai daerah asuhan nursery ground, daerah mencari makanan feeding ground dan daerah pemijahan spawning ground bagi bermacam-
macam biota perairan ikan, udang, dan kerang-kerangan baik yang hidup di perairan pantai maupun lepas pantai.
2.2.2 Habitat
Menurut Soemodihardjo 1977 habitat yang ditumbuhi tumbuhan mangrove dapat bersifat padat dan keras, misalnya batu-batuan atau formasi
karang, tetapi dapat pula bersifat sangat lembek, misalnya endapan lumpur di estuaria muara sungai. Sistem perakaran yang lebar dan luas menjadikan
tumbuhan ini dapat tumbuh tegak. Habitat hutan mangrove bersifat khusus tetapi setiap jenis biota di dalamnya mempunyai kisaran ekologi tersendiri dan masing-
masing mempunyai relung khusus. Hal ini menyebabkan terbentuknya berbagai macam komunitas dan bahkan mintakat, sehingga komposisi jenis berbeda dari
suatu tempat ke tempat yang lain. Menurut Soemodihardjo 1977 dan Sukardjo 1986, mintakat ini mencerminkan tahap-tahap suksesi dari variasi vegetasi darat
dan merupakan respon terhadap perubahan lainnya waktu penggenangan, salinitas tanah, tersedianya sinar matahari, aliran pasang surut dari aliran air tawar.
2.2.3 Rhizophora apiculata
Rhizophora apiculata merupakan salah satu jenis mangrove yang berasal dari kelas Mangnoliopsida. Karakteristik tumbuhan ini berupa pohonsemak
dengan ketinggian mencapai 30 m, berdiameter batang mencapai 50 cm. akarnya memiliki perakaran yang khas hingga mencapai ketinggian 5 m dan kadang-
13 kadang memiliki akar udara yang keluar dari cabang. Batangnya didukung oleh
banyak akar tunggang yang bercabang-cabang dan lateral, kulit kayu berwarna abu-abu tua. Rantingnya membesar pada ruas-ruas, keras dan mengempulur. Daun
tunggal berhadapan diujung ranting, berkulit, warna hijau tua dengan hijau muda pada bagian tengah dan kemerahan di bagian bawah. Gagang daun panjangnya
17-35 mm dan warnanya kemerahan. Bunga Rhizophora apiculata berjenis biseksual dengan kepala bungan kekuningan yang terletak pada gagang berukuran
14 mm, letaknya diketiak daun. Formasi bunganya kelompok 2 bunga per kelompok. Daun mahkota berjumlah 4 buah, memiliki cirri-ciri: berwarna kuning
keputihan, tidak ada rambut, panjangnya 9-11 mm, bentuknya melengkung, benang sari berjumlah 11-12 dan tidak bertangkai.
2.3 Permasalahan Pengelolaan Ekosistem Mangrove