2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Ekosistem Mangrove
Menurut Murdiyanto 2003 mangrove adalah tanaman pepohonan atau komunitas tanaman yang hidup di antara laut dan daratan yang dipengaruhi oleh
pasang surut. Mangrove merupakan vegetasi khas daerah pantai, yang dipengaruhi oleh fenomena pasang susrut. Floranya berhabitus semak yang tumbuh di tepi laut
hingga habitus pohon besar mencapai tinggi antara 50-60 meter. Menurut Steenis 1958 mangrove adalah vegetasi hutan yang tumbuh di daerah pasang surut.
Nybakken 1998 bahwa hutan mangrove adalah sebutan umum yang digunakan untuk menggambarkan suatu komunitas pantai tropik yang didominasi oleh
beberapa spesies pohon yang khas atau semak-semak yang mempunyai kemampuan untuk tumbuh dalam perairan asin. Soerianegara dan Indrawan
1998 bahwa hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di daerah pantai, biasanya terdapat di daerah teluk dan di muara suangai.
Istilah bakau itu sendiri dalam bahasa Indonesia merupakan nama dari salah satu spesies penyusun hutan mangrove yaitu Rhizophora sp. Mangrove
mempunyai kecenderungan membentuk kerapatan dan keragaman struktur tegakan yang berperan penting sebagai perangkap endapan dan perlindungan
terhadap erosi pantai. Selain itu, tumbuhan tingkat tinggi menghasilkan habitat untuk perlindungan bagi hewan-hewan muda dan permukaannya bermanfaat
sebagai substrat perlekatan dan pertumbuhan dari banyak organisme epifit Nybakken 1998.
Menurut Nofianto 2008 hutan mangrove merupakan kawasan hutan yang terdapat di wilayah pantai, yang memiliki komunitas tumbuhan yang bertoleransi
terhadap garam. Selain mempunyai fungsi ekologis sebagai tempat memijah dan habitat bagi beberapa biota laut, mangrove juga berfungsi sebagai peredam erosi
dan abrasi pantai. Mangrove mempunyai sistem pengakaran yang kuat yang mampu meredam energi gelombang dan arus laut, serta menahan sedimen. Seperti
hutan-hutan yang ada pada umumnya, hutan mangrove juga berfungsi sebagai penyimpan air tanah atau sebagai penahan intrusi air laut. Hutan mangrove juga
memberikan masukan unsur hara terhadap ekosistem air, menyediakan tempat
10 berlindung dan tempat tumbuh dan berkembang bagi anak-anak ikan, tempat
kawinpemijahan, dan lain-lain. Berbicara tentang ekosistem mangrove adalah berbicara tentang suatu
ekosistem hutan hujan tropis yang khas. Kekhasannya dikarenakan pertama, lokasi di mana ekosistem ini tumbuh dan berkembang. Ekosistem mangrove
berada di wilayah pesisir di mana terjadi peralihan habitat darat dan laut Wibisono 2005.
Bentuk adaptasi mereka terhadap lingkungan yang sering terendam oleh air asin dan air tawar. Dengan adaptasi seperti ini ekosistem mangrove dapat
tumbuh pada kondisi lingkungan yang sulit, tidak semua tumbuhan dapat melakukannya seperti pada tanah yang miskin oksigen, berlumpur, berpasir,
bahkan pada terumbu karang. Akar yang khas ini juga menjadikan vegetasi pembentuk ekosistem mangrove sebagai salah satu plasma nutfah berharga yang
penting untuk terus dilestarikan. Manfaat penting lainnya dari ekosistem ini adalah sebagai penyeimbang
ekosistem darat, laut dan udara. Eksositem mangrove dapat membantu pembentukan daratan baru dari hasil sedimemtasi lumpur yang dibawa oleh aliran
sungai. Dengan kemampuannya mengikat zat pencemar maka mangrove dapat berfungsi sebagai biofilter alami Gunarto 2004 yang dapat menetralkan dan
menjernihkan kawasan pesisir. Dari ekosistem ini dapat dihasilkan biomassa 62.9 – 39.8 tonha, guguran serasah 5.8 – 25.8 tonha dan riap volume 20 tcalhath
atau 9 m
3
2.2 Ekologi Mangrove