27 1.
Rhizoid, seperti pada Oedogonium dan ulothrix 2.
Tangkai bergelatin panjang atau pendek seperti Cymbella, Gomphomena, dan Achnanthes.
3. Bentuk piringan sel basal terutama pada alga filamen, dan
4.
Bantalan gelatin berbentuk setengah bulatan sphaerical yang diperkuat dengan kapur atau tidak, seperti Rivularia, Chaetophora dan Ophirydium
Hynes 1972; Rutter 1974.
2.9 Valuasi Ekonomi untuk Menilai Sumberdaya Mangrove melalui Pendekatan
Silvofishery
Valuasi ekonomi sumberdaya alam dalam penelitian ini merupakan suatu alat ekonomi sebagai teknik penelitian sumberdaya alam untuk mengestimasi nilai
uang dari barang dan jasa yang diberikan oleh ekosistem mangrove melalui pendekatan silvofishery.
Penerapan teknik valuasi ekonomi ini salah satunya dapat dilakukan dengan menghitung nilai ekonomi total dari pengelolaan ekosistem mangrove dengan
pendekatan silvofishery. Nilai Ekonomi Total NET merupakan jumlah dari nilai pemanfaatan use value dan nilai non pemanfaatan non-use value adalah jumlah
dari total penggunaan langsung dan tidak langsung saat ini serta imbalan resikonya.
Valuasi ekonomi ini juga diyakini sebagai alat yang mampu memberikan informasi bagi pengambilan keputusan dalam pengelolaan ekosistem mangrove
melalui pendekatan silvofishery. NET merupakan jumlah dari nilai pemanfaatan Use Value = UV dan nilai non pemanfaatan non use value = NUV. Nilai
pemanfaatan adalah jumlah dari nilai pemanfaatan langsung Direct Use Value = DUV, nilai pemanfaatan tidak langsung Indirect Use Value = IUV dan nilai
pilihan Option Value = OV. Nilai non pemanfaatan adalah jumlah dari nilai eksistensi Existence Value = XV dan nilai waris Bequest Value = BV. Dengan
demikian NET menurut Cserge 1994 in Sanim 1997 dapat dirumuskan dalam formulasi sebagai berikut :
TEV = UV + NUV = DUV + IUN + OV + XV +BV
3. METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Dusun Sungai Burung, Kampung Adi Warna, Kabupaten Tulang Bawang, Propinsi Lampung Gambar 5. Penelitian
berlangsung selama 2 bulan, dimulai dari bulan Mei sampai Juni 2010.
Gambar 5 Lokasi penelitian
3.2 Penentuan Titik Pengamatan
Pengamatan dilakukan dalam petakan tambak yang di dalamnya terdapat ekosistem mangrove. Pengamatan dilakukan di petakan tambak dengan membagi
menjadi 5 titik pengamatan seperti yang terlihat pada Gambar 6. Titik-titik pengamatan tersebut terletak di masing-masing ujung petakan tambak sejumlah 4
titik dan dibagian tengah tambak 1 titik.