bagian atas pipa ditutup hingga kedap dan selanjutnya pipa diangkat. Substrat yang diperoleh dimasukkan ke dalam kantong plastik, selanjutnya substrat diayak
menggunakan ayakan dengan mesh size 1 mm. Organisme benthos yang tertinggal diayakan dimasukkan dimasukkan dalam botol sampel dan diberi larutan alkohol
70 sebagai pengawet. Selanjutnya dibawa ke laboratorium untuk diidentifikasi menggunakan panduan identifikasi benthos Edmonson 1956
3.7 Parameter Fisika Perairan
Data parameter fisika yang akan diamati terdiri atas temperatur dan salinitas.
3.7.1 Temperatur
Pengukuran temperatur perairan dilakukan dengan menggunakan
termometer air raksa Hg dengan satuan
o
C. Termometer ini dicelupkan ke dalam air tidak semua bagiannya tercelup dan diusahakan agar tidak terjadi kontak
langsung dengan tangan yang suhunya bisa mempengaruhi hasil pengukuran. Pengukuran dilakukan sebanyak 5 kali ulangan.
3.7.2 Salinitas
Pengukuran salinitas atau kadar garam di perairan dapat diukur dengan menggunakan refraktometer atau salinometer.
3.8 Parameter Kimia Perairan
Untuk mendapatkan data-data parameter kimia maka perlu dilakukan pengamatan terhadap oksigen terlarut DO, kebutuhan oksigen biokimiawi
BOD, kebutuhan oksigen kimiawi COD, kadar Nitrogen, dan Orthophosfat.
3.8.1 Oksigen Terlarut DO
Pengukuran terhadap kadar oksigen terlarut di perairan dapat digunakan dengan menggunakan bantuan alat ukur elektrik yang disebut dengan DO meter.
Alat ini berfungsi untuk mengetahui jumlah mgl gas oksigen yang terlarut dalam air. Pengukuran dapat dilakukan dengan memasukkan DO meter ke dalam
perairan yang dijadikan lokasi pengamatan.
3.8.2 Kebutuhan Oksigen Biokimiawi BOD
Pengukuran terhadap BOD dapat dilakukan dengan cara menghitung kadar oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk mendekomposisi bahan
organik yang terlarut di perairan dalam waktu 5 hari. Jadi pengukuran BOD merupakan selisih antara kadar oksigen pada hari pertama dan hari kelima.
Langkah yang dapat dilakukan yaitu dengan mengambil air sampel sebanyak 35 ml lalu masukkan dalam tabung 1000 ml. Tambahkan air sampai
volume 700 ml dan lakukan proses aerasi dengan menggunakan selang oksigen selama
± 10 menit. Air sampel yang sudah diaerasi tersebut kemudian dimasukkan ke dalam botol winkler yang berwarna bening dan berwarna gelap.
Saat memasukkan air sampel ke dalam botol winkler usahakan jangan sampai timbul gelembung udara di dalam botol. Botol yang berwarna bening langsung
diamati kandungan oksigennya sedangkan yang berwarna gelap disimpan terlebih dahulu selama 5 hari ditempat yang tidak terkena sinar matahari.
3.8.3 Kebutuhan Oksigen Kimiawi COD
Pengukuran terhadap COD dengan menggunakan metode spektrofotometri yaitu dengan cara mengambil sampel air sebanyak 10 ml ke dalam Erlenmeyer 50
ml. Sampel air kemudian dianalisa dengan mengguna metode refluks tertutup dan pengukuran kadar absorbansi dengan menggunakan spektrofotometer pada
panjang gelombang 600 nm. 3.8.4 Nitrogen
Pengukuran kadar Nitrogen dalam air meliputi nitrit dan nitrat yang terkandung di dalam air sampel. Untuk mendapatkan kadar nitrogen nitrat nitrit
yang harus dilakukan yaitu dengan mengambil air sampel sebanyak 10 ml. Kadar nitrogen nitrat dan nitrit diukur dengan menggunakan metode spektrofotometer
pada panjang gelombang 543 nm.
3.8.5 Orthofosfat