Laju dekomposisi serasah daun berjalan secara eksponensial berdasarkan data 7 hari ke-1 sampai dengan 7 hari ke-6 didapatkan persamaan regresi
y=2.2121e
-0.007x
Proses fisik pada dekomposisi di perairan berupa penggenangan oleh air payau yang lebih lama. Waktu penggenangan akan mempengaruhi hilangnya
bahan-bahan yang terdapat pada serasah seperti unsur hara. Penguraian serasah juga dapat disebabkan oleh pergantian pasokan air di tambak dari air laut dan juga
dari dari air hujan. Pergantian air ini akan berpengaruh pada besar kecilnya kandungan bahan-bahan organik yang dapat menyebabkan terjadinya proses
penguraian. Lingkungan yang selalu lembab dan basah akan menyebabkan proses dekomposisi serasah berlangsung cepat karena di dalam lingkungan yang lembab
dan basah, mikroba pengurai dapat tumbuh lebih banyak. , di mana y merupakan Ln berat kering akhir serasah Wt gr,
dan x merupakan hari pengamatan hari. Laju dekomposisi serasah selama proses penelitian berkisar antara 0.02-0.002 grhari.
4.5. Kandungan unsur hara C, N dan P
Unsur hara atau nutrien sangat diperlukan oleh organism terutama produsen primer, terutama unsur hara makro C, N dan P. Kandungan C,N dan P
pada daun segar kering disajikan pada Tabel 6 sebagai berikut.
Tabel 6 Kandungan unsure hara C,N, dan P pada serasah Rhizophora apiculata segar
Komponen Serasah Produksi unsur hara serasah gr berat kering
C N
P Daun
8.2040 82.04 0.2005 2
0.0534 0.5 Ranting
4.5579 45.58 0.01460.14
0.0022 0.02 Bunga
2.8959 28.96 0.01180.118
0.0013 0.013
Hal ini berarti apabila serasah yang dihasilkan oleh mangrove langsung jatuh ke perairan maka dapat diduga bahwa, perairan akan mendapatkan unsur hara dari
serasah seperti nilai yang tercantum pada Tabel 6. Unsur hara C yang terdapat pada daun lebih besar dibandingkan dengan yang terdapat pada ranting dan bunga,
hal ini disebabkan karena di daun merupakan tempat terjadinya proses
fotosintesis. Begitu juga dengan unsur N dan P pada daun lebih besar dibandingkan dengan yang terdapat pada ranting dan bunga.
Besar kecilnya nilai produktifitas serasah akan sangat mempengaruhi banyaknya unsur hara yang dilepaskan ke perairan. Unsur hara C, N, dan P yang
dapat dilepaskan ke perairan dapat terjadi melalui mekanisme pasang surut air laut dan intensitas curah hujan yang terjadi pada suatu wilayah. Unsur-unsur hara yang
ada di dalam kolom air dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan mangrove melalui penetrasi air laut.
Berkaitan dengan adanya proses dekomposisi serasah daun seperti yang dijelaskan pada bahasan sebelumnya, maka akan dapat diketahui perubahan nilai
unsur hara yang dilepaskan ke perairan seiring dengan pertambahan waktu pendekomposisian yaitu selama 42 hari dengan interval pengamatan 7 hari pada
tabel 7. Tabel 7 Perubahan unsur hara pada daun selama proses dekomposisi
Hari pengamatan
Perubahan berat daun gr setelah mengalami
dekomposisi Perubahan C, N, P selama proses dekomposisi
gr berat kering daun C
N P
7 hari ke-0 10
8.204 82.04
0.204 2.03
0.053 0.53
7 hari ke-1 8.70
5.924 68.09
0.117 1.34
0.039 0.45
7 hari ke-14 7.42
3.708 49.99
0.081 1.09
0.021 0.28
7 hari ke-21 6.70
2.670 38.73
0.068 0.98
0.013 0.18
7 hari ke-28 6.37
2.043 32.08
0.053 0.83
0.012 0.18
7 hari ke-35 5.78
1.599 27.69
0.044 0.76
0.008 0.13
7 hari ke-42 5.26
1.032 19.63
0.020 0.37
0.005 0.09
Berdasarkan Tabel 7 maka dapat dicari persamaan regresi, sehingga didapatkan nilai k untuk masing-masing unsur hara C Gambar 14, N Gambar 15 dan P
Gambar 16 selama proses dekomposisi.
Gambar 14 Perubahan unsur hara C akibat dekomposisi
Gambar 15 Perubahan unsur hara N akibat dekomposisi
Gambar 16 Perubahan unsur hara P akibat dekomposisi
y = 11,06e
-0,33x
R² = 0,992
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
0,000 1,000
2,000 3,000
4,000 5,000
6,000 7,000
8,000 9,000
H0 H7
H14 H21
H28 H35
H42
be r
a t s
e r
a sa
h da
un g
r
b e
r a
t C g
r
hari pengamatan hari
C Perubahan berat
serasah
y = 0,256e
-0,33x
R² = 0,948 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10
0,000 0,050
0,100 0,150
0,200 0,250
H0 H7
H14 H21
H28 H35
H42
be r
a t s
e r
a sa
h da
un g
r
b e
r a
t N g
r
hari pengamatan hari
N Perubahan
berat serasah
y = 0,074e
-0,38x
R² = 0,976 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10
0,000 0,010
0,020 0,030
0,040 0,050
0,060
H0 H7
H14 H21
H28 H35
H42
be r
a t s
e r
a sa
h da
un g
r
b e
r a
t P g
r
hari pengamatan hari
P Perubahan berat
serasah
Unsur hara C, N dan P pada daun mengalami penurunan selama proses dekomposisi dalam perairan dengan laju dekomposisi k yang berbeda-beda.
Persamaan regresi dan laju penurunan C, N dan P pada daun mangrove selama penelitian disajikan pada Tabel 8.
Tabel 8 Persamaan regresi laju dekomposisi C, N dan P pada serasah daun mangrove
Unsur Hara Persamaan regresi
C y=11.063e
-0.337x
N y=0.2561e
-0.336x
P y=0.0749e
-0.338x
Unsur C, N, dan P yang diuraikan oleh mikroba melalui proses dekomposisi, merupakan unsur yang dibutuhkan oleh mikroba dalam melakukan
metabolisme sel Wulan et al. 2004. Unsur C yang terdapat pada sersah merupakan unsur utama yang berperan dalam penyusunan sel-sel bakteri. Unsur N
memiliki peranan yang sangat penting dalam penyusunan asam nukleat, asam amino dan enzim-enzim. Unsur P berperan dalam pembentukan asam nukleat dan
fosfolipid.
4.6. Pakan Alami