3. METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Dusun Sungai Burung, Kampung Adi Warna, Kabupaten Tulang Bawang, Propinsi Lampung Gambar 5. Penelitian
berlangsung selama 2 bulan, dimulai dari bulan Mei sampai Juni 2010.
Gambar 5 Lokasi penelitian
3.2 Penentuan Titik Pengamatan
Pengamatan dilakukan dalam petakan tambak yang di dalamnya terdapat ekosistem mangrove. Pengamatan dilakukan di petakan tambak dengan membagi
menjadi 5 titik pengamatan seperti yang terlihat pada Gambar 6. Titik-titik pengamatan tersebut terletak di masing-masing ujung petakan tambak sejumlah 4
titik dan dibagian tengah tambak 1 titik.
Gambar 6 Pembagian plot pengamatan dan penempatan trap pada petak tambak.
3.3 Pengukuran Produktifitas Serasah
Metode yang paling umum digunakan untuk mengukur produktivitas serasah yaitu dengan menggunakan metode litter trap jaring penampung serasah Juman
2005. Prosedur pengukuran produktifitas serasah disajikan pada Gambar 7 dibawah ini.
Buat litter traps jaring penampung serasah dengan ukuran 1m x 1m dan ukuran mata jaring mesh size 1 mm
Litter trap diikatkan pada batang pohon mangrove lihat gambar 9
Ambil serasah yang tertampung pada litter trap dengan interval pengambilan 7 hari. 7, 14, 21, 28, 36, dan 42 hari
Keringkan serasah yang telah diambil dengan menggunakan oven pada suhu 105
o
C hingga beratnya konstan. Keluarkan serasah dari oven, lalu pisahkan per
masing-masing bagian daun, ranting, bungabuah Timbang berat kering per masing-masing bagian serasah
Produktifitas serasah grm
2
hr
Gambar 7 Prosedur pengukuran produktifitas serasah
Pengukuran produktifitas serasah dapat dilakukan dengan cara menampung guguran serasah yang dihasilkan oleh mangrove dengan memasang jaring
penampung serasah litter trap. Jaring penampung tersebut diletakkan dibawah setiap pohon mangrove yang diikatkan dibatangnya dengan ketinggian
± 50 cm diatas garis pasang tertinggi.
Jaring penampung serasah tersebut terbuat dari nylon dengan ukuran 1x1 meter dan ukuran mata jaring mesh zise 1 mm seperti pada Gambar 8.
Gambar 8 Penempatan penangkap serasah dalam ekosistem mangrove Pengukuran terhadap produktifitas serasah dilakukan dengan mengambil
guguran serasah yang terdapat di jaring serasah dengan selang waktu pengambilan 7 hari, 14 hari, 21 hari, 28 hari, 35 hari dan 42 hari. Serasah yang telah diambil
tersebut kemudian dicuci bersih dengan air tawar dan dikering anginkan. Serasah yang sudah dikering anginkan tersebut kemudian dibawa ke
laboratorium untuk diukur berat keringnya dengan menggunakan oven pada suhu 105
o
C hingga beratnya konstan. Yang dimaksud dengan berat konstan di sini adalah berat menurut Newbould 1967 in Soeroyo 1988 dan Soekarjo 1996
yaitu berat kering serasah yang didapat dengan cara pengeringan di dalam oven selama 24 jam dengan satuan gram
Serasah kemudian dikeluarkan dari oven dan dipisahkan per masing-masing bagian daun, ranting, dan bungabuah lalu ditimbang beratnya. Catat berat per
masing-masing bagian serasah tersebut selama pengamatan 7hari, 14 hari, 2i hari, gr.
28 hari, 35 hari dan 42 hari dalam sebuah tabel kemudian jumlahkan untuk mendapatkan total produktivitas serasah dengan satuan grm
2
hari.
3.4 Pengukuran Laju Dekomposisi Serasah