Antikanker Pada Siklus Sel
yang mempengaruhi siklus sel spesifik, kerja dari obat golongan ini hanya membunuh atau menghambat terjadinya siklus sel tertentu dan pada fase tertentu
saja. Obat-obat yang termausk golongan ini adalah: antimetabolit, alkaloid, dan m
iscella n
eo u
s a g
en ts
, 2 Sitostatika yang mempengaruhi siklus sel non-spesifik. Obat golongan ini tidak hanya bekerja pada satu fase saja. Kerjanya adalah
membunuh sel yang terlibat dalam siklus sel juga sel-sel di luar siklus sel dengan cara mengikat DNA dan merusaknya. Obat yang termasuk golongan ini adalah :
a lkila
tin g
a g
en ts
, antibiotik. Tahapan kerja obat antikanker pada siklus sel ditampilkan pada gambar 5 berikut :
Gambar 5. Mekanisme kerja obat antikanker pada siklus sel http:habib.blog.ugm.ac.idfiles2010058
Kanker berasal dari kata ca rcin
o s
Yunani, ca n
cer Inggris atau ka
n ker
Belanda. Jaringan kanker atau neoplasma adalah suatu gangguan pertumbuhan dengan karakteristik sel yang berlebihan, abnormal dan merupakan proliferasi
yang tidak terkontrol dari jaringan yang mengalami transformasi atau perubahan pada satu atau lebih tempat utama dalam tubuh inang dan umumnya disertai
dengan metastasis atau penyebaran pada bagian lain tubuh inang Priosoeryanto, 1994.
Agen mengikat DNA menghentikan
sintesisi DNA agen mengalkilasi, anti
tumor, antibiotik, senyawa platinum
dan miscellaneous lainnya.
Fase S Sintesis
DNA komponen Sintesis
untuk pembelahan sel
Fase G2
Inhibitor mikrotubulus menghentikan sel
membuat komponen yang diperlukan untuk
pemisahan Vinca alkaloid
Fase S Sintesis
DNA
Fase G1
Komponen Sintesis DNA
ANTI-METABOLIT menghentikan sel yang
menghalangi pembentukan DNA
3 Jam
Fase M Pembelahan Sel
5 Jam
1 Jam
7 Jam
Kanker merupakan penyakit sel yang dicirikan dengan perubahan mekanisme yang mengatur proliferasi pembelahan dan diferensiasi sel, sehingga
sel tersebut mengalami kelainan kromosom mutasi yang menyebabkan siklus sel berlangsung terus menerus sel terus berproliferasi namun tidak berdiferensiasi.
Kanker merupakan penyakit yang berawal dari kerusakan materi genetika atau DNA sel. Satu sel yang mengalami kerusakan genetika sudah cukup untuk
menghasilkan jaringan kanker atau neoplasma, sehingga kanker disebut juga penyakit seluler. Perubahan pada materi genetika atau disebut juga mutasi gen
dapat terjadi melalui berbagai mekanisme. Pertama disebabkan oleh kesalahan replikasi yang terjadi pada saat sel-sel yang aus digantikan oleh sel-sel baru. Pada
saat pergantian satu sel, terjadi kopi DNA baru yang melibatkan 6 x 10
9
pasangan basa, yang memberikan peluang kesalahan replikasi. Penyebab kedua
adalah mutasi pada galur sel yang mengalami kesalahan genetika yang diturunkan dari
gen orang tua, sehingga menghasilkan gen yang termutasi. Mekanisme kerusakan materi genetika sel yang ketiga disebabkan oleh adanya faktor dari luar, atau
faktor eksternal yang dapat mengubah struktur DNA, yaitu virus, infeksi berkelanjutan, polusi udara, radiasi dan bahan-bahan kimia asing yang tidak
diperlukan oleh tubuh Zakaria, 2001. Beberapa karsinogen kimia, radiasi, virus dan hormon menginduksi terjadinya kanker, karena faktor-faktor tersebut dapat
menyebabkan perubahan struktur DNA atau mutasi gen yang dapat menghasilkan sel kanker Dalimartha, 1999
Kanker dapat terjadi karena mutasi pada gen spesifik molekul DNA yang disebut sebagai onkogen. Onkogen terdiri atas dua kelompok yaitu gen yang
mengontrol pertumbuhan dan gen yang menekan pertumbuhan tumor. Kelompok yang pertama bekerja untuk mengontrol pembelahan sel perkembangan sel, yang
kedua mempunyai kemampuan untuk menghentikan sel-sel kanker. Kanker terjadi ketika kedua jenis gen di atas mengalami mutasi dan tidak berfungsi dengan benar
Michael dan Doherty, 2005. Mekanisme yang mengatur pertumbuhan, diferensial dan kematian sel adalah fosforilasi protein. Proses fosforilasi protein
diatur oleh golongan enzim kinase. Mutasi pada kinase yang disandikan dalam onkogen antara lain dapat menyebabkan terjadinya pembelahan sel lebih cepat.
Kinase dan fosfatase merupakan menjadi senyawa yang penting pada jalur metabolisme. Perubahan aktivitas enzim kinase yang tidak terkontrol berperan
penting pada terbentuknya tumor Michael dan Doherty, 2005. Setiap sel tumor dilengkapi dangan molekul permukaan yang aktif,
berfungsi antara lain sebagai reseptor berbagai ligan, misalnya reseptor faktor pertumbuhan, reseptor sitokin, dan molekul adhesi sel Zeromski, 2002. Hasil
interaksi logam dan reseptor tersebut menghasilkan perubahan pada pertumbuhan sel tumor dan penyebarannya. Reseptor ini bertindak sebagai komponen kimia
yang diketahui sebagai faktor pertumbuhan dan keberadaannya menyebabkan pembelahan sel. Gen yang termutasi akan menghasilkan banyak reseptor-reseptor
dan membran sel yang menyebabkan faktor pertumbuhan semakin banyak,kondisi tersebut dapat menyebabkan terjadinya pembelahan sel lebih cepat Zeromski
2002. Menurut Miller 2011, tahap-tahap penting pembentukan sel kanker
adalah : a inisiasi, yaitu terjadinya perubahan pada DNA atau mutasi gen yang di sebabkan oleh berbagai faktor, b promosi yang meliputi perkembangan sel dan
perubahan menjadi sel tumor premalignant, c progresi dan invasi penyusupan kejaringan sekitar, d metastasis yaitu penyebaran melalui pembulu darah dan
pembulu getah bening. Tahap penyebaran sel kanker dimulai ketika sel-sel individu dari lokasi asal memisah dan memasuki aliran darah untuk menemukan
tempat baru untuk berkembang di dalam tubuh. Zeromski 2002 mengemukakan bahwa pertumbuhan yang malignant
ditentukan oleh enam perubahan dalam fisiologi sel yang perkembangannya menghasilkan perubahan genotip sel, antara lain: a sel kekurangan sinyal-sinyal
untuk mengontrol pertumbuhan, b sel tidak sensitif terhadap sinyal-sinyal penghambatan pertumbuhan, c sel menghindari
program kematian sel apoptosis, d potensi replikasi yang tidak terbatas, e angiogenesis yang
berkesinambingan, dan f invasi jaringan dan metastasis. Pada sel normal, sel hanya akan membelah diri bila tubuh
membutuhkannya, seperti mengganti sel-sel yang rusak atau mati. Sebaliknya sel kanker akan membelah diri meskipun tidak dibutuhkan sehingga terjadi kelebihan
sel-sel baru yang berlebihan yang tidak memiliki daya atur. Jika berhenti membelah, sel kanker melakukannya pada sembarang titik dalam siklusnya, bukan
pada ch eckp
o in
t normal saja. Di samping itu, sel kanker dapat terus membelah
secara tidak terbatas jika sel tersebut diberi pasokan nutrient secara terus-menerus. Sel kanker memiliki beberapa ciri khusus yang membedakannya dengan sel
normal. Sel kanker tidak mempunyai kontrol pertumbuhan dan daya lekat sel kanker berkurang atau bahkan tidak ada. Ketidak normalan sel kanker tersebut
disebabkan oleh hilangnya mekanisme DNA rep a
ir dalam sel. Dengan tidak
adanya kemampuan koreksi DNA sebelum sel tersebut membelah, sel menganggap dirinya layak untuk direplikasi.
h eckp
o in
t yang merupakan titik
pengontrolan yang kritis dimana siklus berhenti dan sinyal terus dapat mengatur siklus sel, sudah tidak memiliki peranan lagi. Sehingga, walaupun sel membawa
abnormalitas di dalamnya, tetapi sel tetap akan melewati fase-fase dalam siklus sel secara keseluruhan kemudian membelah. Sifat sel kanker berbeda dari sel
tubuh normal karena mitosis sel kanker lebih cepat, tidak normal dan tidak terkendali. Sel itu kemungkinan membuat faktor pertumbuhannya sendiri atau
memiliki abnormalitas pada jalur persinyalan yang menghantarkan sinyal faktor pertumbuhan ke sistem pengontrolan siklus sel tersebut. Dengan regulasi sel
seperti itu, proliferasi akan terjadi tak terkendali hingga sel kanker berhasil membentuk klonal kelompok. Dari klonal tersebut, terdapat kemungkinan akan
ada sel yang lepas dari induknya dan mencoba hidup di jaringan lain. Sehingga dapat terbentuk kanker sekunder yang dalam bahasa sehari-hari sering disebut
kanker anakan. Kanker dapat tumbuh di semua jaringan tubuh, seperti kulit, sel hati, sel
darah, sel otak, sel lambung, sel usus, sel paru, sel saluran kencing, dan berbagai macam sel tubuh lainnya. Jenis kanker yang berbeda memiliki perbedaan bagian
tubuh yang ditempati, tergantung tempat yang memiliki afinitas baik untuk ditempati. Oleh karena itu, dikenal bermacam-macam jenis sel kanker menurut sel
atau jaringan asalnya. Dikenal beberapa jenis kanker seperti karsinoma, sarkoma, limfoma dan leukemia.
Secara umum kanker menyebabkan lemahnya tubuh karena nutrisi yang tersedia digunakan sel kanker untuk bermetastase. Secara spesifik, kanker dapat
menyebabkan antara lain: a malnutrisi, karena monopoli neoplasma terhadap zat gizi tertentu, b kehilangan darah akibat erosi epitel atau permukaan-permukaan
lain sehingga terjadi pendarahan, c nekrosis jaringan akibat defisiensi gizi,rusaknya organ dan inflamasi, d penyerangan tumor pada organ vital
sehingga menurunkan fungsinya, e gangguan saluran organ vital disertai menurunnya fungsi organ atau terjadinya infeksi, f efek toksik,terutama pada
sistem syaraf pusat atau periferal, g efek sekresi, baik hormon yang sesuai maupun tidak Braustein 1987.