Uji Proliferasi Sel Limfosit

suspensi sel dipindahkan ke dalam flask dengan media pertumbuhan 5 ml, lalu diinkubasi pada inkubator dengan 5 CO 2 pada suhu 37 o C. Sel Selapis monolayer : Pemeliharaan sel selapis sama dengan sel suspensi, hanya dalam pencucian atau pergantian media di dalam flask diperlukan larutan enzim tripsin 0.02 di dalam 0,5 EDTA-PBS, untuk pengangkatan sel yang melekat pada dinding flask. Media yang akan diganti mula-mula di buang semua sehingga hanya tersisa sel yang melekat di dinding flask, kemudian ditambahkan larutan tripsin sebanyak 500 µl untuk volume kultur 5 ml dan diinkubasi pada inkubator selama 8 delapan menit. Sel yang menempel akan terlepas, kemudian ditambahkan PBS secukupnya sebelum suspensi sel dipindahkan ke dalam tabung sentrifus dan dilakukan prosedur pencucian sel seperti yang telah dilakukan pada sel suspensi. 7. Pengujian Aktivitas Anti Proliferasi Sel Kanker Secara in vitro Media Sel Kanker. Media DMEMF 12 Dulbecco s Modified Eagle Medium bubuk sebanyak 10 gram dimasukkan ke dalam botol steril yang berisi 900 ml aquabides steril dan dihomogenisasi dengan stirer tanpa pemanasan. Selanjutnya ditambahkan 12 gram NaHCO 3 , antibiotik penisilin-streptomisin 0,2, dihomogenisasi kembali dan ditambahkan akuabides sampai larutan media menjadi 1000 ml. Media disaring menggunakan kertas saring steril ukuran 0,22 m secara aseptik dan hasil penyaringan dimasukkan dalam botol steril dan disimpan dalam lemari es pada suhu 2 8 o C sampai digunakan kembali. Apabila akan digunakan sebagai media tumbuh media DMEMF12 ditambahkan 10 FCS Rusmarilin, 2003 Perhitungan sel dilakukan setelah pewarnaan sel oleh Tripan biru seperti cara perhitungan sel limfosit yang telah dijelaskan. Suspensi sel 1 x 10 5 selml dimasukkan ke dalam sumur-sumur microplate sebanyak 180 l tiap sumur. Hidrolisat yang mengandung senyawa-senyawa oligomer dengan konsentrasi sebesar 125 µgml ditambahkan dalam sumur sebanyak 20 l. Penggunaan kontrol positif anti kanker Doxorubicin dengan konsentrasi 5 µgml sebanyak 20 l, sedangkan kontrol negatif hanya berisi suspensi sel dan media. Jumlah total volume dalam tiap sumur sebanyak 200 l. Kultur diinkubasi pada inkubator dengan kondisi 5 CO 2 , 37 o C, dan ? la tive h u m id ity RH 90 selama 4 hari Wahyuni, 2006. Setelah masa inkubasi berakhir dilakukan pengujian dengan metode MTT, seperti pada pengujian MTT dengan sel limfosit, kemudian Hasil analisis ditentukan dengan membaca o p tica l d en sity OD pada ELISA rea d er pada panjang gelombang 595 nm Kawaii, 1999. Data absorbansi perlakuan masing-masing menggunakan ulangan sebanyak 3 kali, dihitung dan dikonversi ke rumus : - Untuk penghambatan proliferasi sel kanker : Penghambatan = 100

8. Analisis dan Interpretasi Data

Menghitung dan membuat grafik viabilitas sel kanker untuk masing- masing seri konsentrasi dan kontrol pada tiap-tiap waktu inkubasi. Analisis statistik digunakan untuk mengetahui perbedaan viabilitas sel kanker pada tiap- tiap waktu inkubasi akibat perlakuan sampel dengan berbagai seri konsentrasi terhadap kontrol sel yang hanya berisi suspensi sel dan media. Analisis menggunakan program SPSS, dengan Rancangan acak lengkap RAL taraf kepercayaan 95 dilanjutkan dengan uji u n ca n . Perbedaan yang signifikan ditunjukkan dengan nilai signifikansi 0,05. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PRODUKSI SENYAWA OLIGOMER SECARA ENZIMATIK Senyawa-senyawa oligomer merupakan hasil hidrolisis substrat koloidal kitin menggunakan enzim kitinase yang dihasilkan dari fermentasi kultur ABC illu s cereu s SW41 pada media D B E a i yang mengandung koloidal kitin 1 Wahyuni 2010. Berdasarkan pengujian kemampuan hidrolisis beberapa preparat enzim kitinase terhadap koloidal kitin 1, diperoleh beberapa preparat enzim yang potensial untuk digunakan dalam memproduksi senyawa-senyawa oligomer. Aktivitas beberapa preparat enzim disajikan dalam Tabel 3. Berdasarkan aktivitas tersebut, dibuat konsentrasi enzim yang digunakan untuk memproduksi senyawa- senyawa oligomer sebesar 0,005; 0,0085; dan 0,10 Unit per milligram kitin. Pemilihan besarnya konsentrasi enzim berdasarkan perkiraan kemampuan enzim dalam menghasilkan produk reaksi senyawa-senyawa oligomer dalam besaran unit tertentu yang telah dilaporkan sebelumnya oleh Jeon dan Kim 2000. Tabel 3. Aktivitas beberapa preparat enzim Jenis Preparat Enzim Aktivitas UmL Protein mgml Aktivitas Spesifik Umg Rendemen Filtrat bebas sel FBS 0,056 0,203 0,279 1,011 Filtrat bebas sel panas 60 o C, 20 menit FBSp 0,050 0,175 0,286 0,893 Enzim Dengan liofilisasian amonium sulfat AS 0,068 0,108 0,629 1,213 Enzim hasil pemurnian EM Metode UV 0,096 0,043 2,215 1,713 Enzim hasil pemurnian EM Metode A F B GH o rd 0,096 0,022 4,363 1,714 Berdasarkan hasil pada Tabel 3, menunjukkan Preparat enzim murni nampak memiliki persentasi rendemen dan aktivitas spesifik yang baik, yaitu rendemen yang rendah tetapi aktivitas spesifik yang lebih tinggi dari preparat enzim lainnya termasuk preparat AS, karena besarnya aktivitas spesifik merupakan suatu ukuran kemurnian enzim. Hal ini dapat diasumsikan bahwa proses pemurnian yang dilakukan telah optimal, sehingga diperoleh aktivitas spesifik yang paling besar pada preparat enzim murni dibandingkan dengan