MEKANISME ANTI KANKER PADA SENYAWA ALAMI DAN SINTESIS

Makkar 2002 melaporkan mekanisme anti kanker dari pectin sitrus termodifikasi MCP, yang merupakan jenis serat berkarbohidrat larut air yang berasal dari buah sitrus. MCP ini spesifik menghambat protein galektin-3 yang berkaitan dengan karbohidrat pada pertumbuhan tumor dan proses metastasis secara in vivo . Pengujian dilakukan pada uji penghambatan pembentukan pembuluh kapiler oleh h u m a n u m b ilica l vein en d o th eli a l cells HUVECs didalam Matrigel. Mekanisme anti kanker ditunjukkan dengan penghambatan terhadap karbohidrat yang memediasi pertumbuhan tumor, menghambat angiogenesis dan metastasis secara in vivo Quersetin merupakan jenis senyawa flavonoid yang banyak ditemukan pada buah-buahan dan sayuran. Hasil penelitian Yoshida et a l . 2005 menemukan bahwa quersetin memiliki aktivitas anti tumor terhadap sel HeLa. Fenomena anti tumor dilaporkan terjadi secara apoptosis pada sel HeLa yang dikultur bersama senyawa quersetin. Pathya, et a l 2004 melaporkan aktivitas anti tumor dari senyawa allisin yang terdapat pada bawang putih. Allisin ditemukan menginduksi aktivasi sinyal ekstraselular terhadap enzim kinase pada sel-sel mononuklir sehingga dapat mengaktivasi dan memperkuat sistem imun. Obat-obatan anti inflamsi non steroidal yang bekerja sebagai inhibitor siklooksigenase-2 COX-2 cukup menjanjikan untuk digunakan sebagai obat anti kanker di masa depan, karena berdasarkan studi epidemiologi dan klinis terbukti dapat menstimulasi terjadinya apoptosis pada berbagai galur sel kanker dan menghambat terjadinya proses angiogenesis. Mekanisme kerja yang ditunjukkan tersebut membantu menekan pertumbuhan tumor dan proses transformasi tumor malignan Thun et a l . 2002 BAHAN DAN METODE A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan dari bulan Juni Desember 2011. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi dan Biokimia pada Pusat Penelitian Ilmu Hayati dan Bioteknologi IPB dan Laboratorium Kultur Jaringan, Bagian Patologi, Departemen Klinik Reproduksi dan Patologi KRP Fakultas Kedokteran Hewan IPB, dan Laboratorium Mikrobiologi dan Imunologi, Pusat Studi Satwa Primata IPB Bogor.

B. Bahan dan Alat

Alat yang digunakan adalah tabung analisis, erlenmeyer, neraca analitik, sentrifuse, mikropipet, pipet ukur, tabung eppendorf, termometer, w a terb a th , hemositometer, sumur mikroplate, stirrer, kertas saring steril, tim e vo rtex, membrane dialysis membran selulosa, mikroplate reader, filter membran 0,2 mikro, freez dryer, plat ELISA, aerator, tabung sentrifus. Bahan yang digunakan adalah B. cereus SW41, Oligomer kitin N-asetil- D-Glukosamin, monomer sampai pentamer yang digunakan sebagai standar dalam analisis dan fraksinasi HPLC. Identifikasi komponen oligomer dilakukan menggunakan HPLC, tepung kitin. Media untuk kultur sel menggunakan RPMI-1640 bubuk, air deionisasi, NaHCO 3 , glutamin, antibiotik penisilin streptomisin, FBS Fetal Bovine Serum, akuabides, pewarna tripan biru, untuk uji proliferasi sel menggunakan garam tetrazolium MTT, formazan, isopropanol, sedangkan untuk pengujian aktivitas anti kanker secara in vitro menggunakan media DMEMF 12 Dulbecco s Modified Eagle Medium, larutan enzim tripsin 0,02 dan 0,5 EDTA-PBS dan Doxorubicin sebagai kontrol positif anti kanker, concavalin A dan pokeweed sebagai kontrol positif pada uji proliferasi limfosit.

C. Diagram Alir Penelitian

+ Gambar 6. Diagram alir proses produksi senyawa-senyawa oligomer hidrolisat kitin Keterangan : Bahan baku Proses HasilData Pemanasan 60 o C, 20 menit Pemurnian dengan kolom hidrofobik Analisis aktivitas dan kadar protein enzim Deteksi kemurnian, SDS PAGE silver staining Hidrolisat Fraksi bebas sel FBS Preparat enzim murni EM Pengumpulan fraksi enzim hasil pemurnian Koloidal Kitin 1 Senyawa-senyawa Oligomer Koloidal kitin Produksi enzim Enzim kasar n ku b a si 4 hari Sentrifugasi selama 10 menit pada 10.000 rpm Inokulum Media B.cereus SW41 +