Kultur Sel Biological Activity of Oligomer Chitin Hydrolyzate Produced Using Chitinase Enzymes from SSA2B4.1 (Bacillus cereus SW41) Isolate on Lymphocytes and Cancer Cells Lines.

konfluen, sel harus dipindahkan ke dalam wadah yang baru dengan medium yang baru untuk mendukung pertumbuhannya kembali, istilah ini disebut subkultur p a ssa g e . ell lin es adalah sel yang berasal dari kultur primer yang telah dibiakkan secara berkala, ditumbuhkembangkan, dipelihara, dan disimpan dalam nitrogen cair. ell lin es yang telah disubkultur umumnya mempunyai fraksi pertumbuhan yang cukup tinggi lebih dari 80. Salah satu keistimewaan dari ell lin es ini adalah bersifat abadi im m o rta l , sel ini masih dapat hidup dalam kondisi media seminimal mungkin. ell lin e tertentu dapat mengalami transformasi sehingga dapat berkembang secara im m o rta l seperti sel tumor, ini disebut co n tin o u s cell lin e o n tin o u s cell lin e yang diklon dan dikarakterisasi akan menurunkan co n tin o u s cell stra in Freshnay, 2005. Ada dua jenis kultur galur sel kanker yaitu kultur yang melekat membentuk selapis monolayer di atas substrat padat, atau sebagai suspensi di media kultur. Kedua jenis sel ini mempunyai sifat yang berbeda, dimana sel suspensi tidak memerlukan bahan pembantu untuk menempel, sebaliknya sel selapis memerlukan bahan pembantu. Sel suspensi biasanya dari hemopoetik, sel darah atau sel dari tumor malignant, sedangkan sel monolayer biasanya untuk sel- sel yang berasal dari jaringan Freshnay, 2005. Kultur galur sel kanker yang berasal dari manusia, seperti kultur sel Raji kanker lymphoma B, sel kanker lymphoma T dan sel K562 ch ro n ic m yelo g en o u s leu kem ia merupakan jenis sel suspensi, sel HeLa epithel carcinoma cervix, dan sel HCT 116 kanker kolon merupakan jenis sel selapis jaringan, dapat digunakan untuk menguji kemampuan bioaktivitas suatu senyawa sebagai anti kanker terhadap galur-galur sel kanker tersebut. Galur sel dapat dibentuk dari kultur sel langsung primer yang kemudian dikultur kembali subkultur. Sel yang dikultur ini dipelihara terus-menerus sampai im m o rta l tidak bisa mati. Pembentukan sub kultur dapat menghasilkan sel-sel yang homogen dan tidak memiliki sifat-sifat diferensiasi. Menurut Freshney 2005 galur sel yang dihasilkan dari kultur sel primer akan mengalami perubahan antara lain : morfologi sel lebih kecil, lebih bulat, kurang erat melekat, perbandingan inti dan sitoplasma lebih besar, cepat tumbuh karena waktu yang diperlukan untuk tumbuh menjadi lebih pendek, ketergantungan terhadap serum berkurang, dan mampu berproliferasi. Berikut ini beberapa deskripsi dari galur sel lestari yang digunakan dalam berbagai penelitian yang berasal dari erica n typ e cell cu ltu re ATCC, dan diperoleh dari em ell a n cer n stitu te Jakarta : a. Sel Raji ATCC CCL 86 Sel Raji adalah sel yang berasal dari kultur cell lin e lym p h o b la sto id yang diturunkan dari lym p h o m a itt , namun memiliki kerusakan pada down stream kaspase-3 yang menyebabkan sel tersebut tidak menunjukkan gambaran fragmentasi DNA. Burkitt merupakan sejenis kanker yang terdapat pada sistem limpa khususnya pada limfosit B. Sel raji telah ditemukan sejak tahun 1963 yang diperoleh dari rahang kiri anak lelaki dari Afrika yang saat itu mempunyai limfoma Burkitt. Peristiwa ini merupakan pertama kalinya co n tin u o u s h u m a n h em a to p o ietic cell lin e . Selanjutnya, sel limfoma ini sangat diperlukan untuk penelitian ha em o to lo g ica l limfoma, dan leukemia. Sel Raji ini memiliki banyak reseptor untuk beberapa komponen komplemen dan cocok digunakan untuk mendeteksi kompleks imun. Sel ini mengekspresikan beberapa reseptor komplemen tertentu serta reseptor untuk Fc imunogloblin G. Sel Raji dikultur pada media RPMI 1640 dengan 2mM L-glutamin dan dipanen saat mencapai fase log http:www.abcam.comRaji-cell-line-ab30127.html b. Sel MT2 NIH AIDS Reagent Repository Sel MT2 T-limfoma adalah sel T manusia yang diisolasi dari stem cell limfosit darah dan di sub kultur dari sel pasien orang dewasa yang menderita leukimia sel T. c. HeLa ATCC CCL 2 Berasal dari kata en rietta Lacks , yang berasal dari tumor serviks rahim Helen Lane atau Helen Larson wanita berumur 30 tahun, dengan morfologi menyerupai epithelial. Sel HeLa secara morfologi merupakan sel epitelial yang sudah dimasuki oleh Human Papiloma Virus HPV tipe 18. Sel bersifat immortal dan sangat agresif sehingga mudah untuk menginvasi kultur sel lain.

F. Antikanker Pada Siklus Sel

Siklus sel adalah suatu proses pertumbuhan sel yang teratur untuk berduplikasi menggandakan diri dan menurunkan informasi genetik dari satu generasi sel ke generasi sel yang berikutnya. Selama proses ini berjalan, DNA harus digandakan secara tepat dan salinan kromosom harus dibagikan tepat sama jumlah pada kedua sel anak yang terbentuk. Bagian yang penting dari siklus sel adalah enzim cyclin -dependent kinases Cdk. Ketika Cdk ini diaktifkan maka sel berpindah fase dari satu fase ke berikutnya dalam siklus sel G1 ke S atau G2 ke M Schwartz 2005. Siklus sel normal dikendalikan oleh protein siklin, protein siklin ini adalah kinase yang bekerja mengkatalisis transfer gugus fosfat dari ATP kepada protein target. Aktivasi kebalikannya atau defosforilasi merupakan mekanisme umum untuk mengatur aktivitas protein. Mekanisme inilah yang digunakan berulang kali untuk mengatur siklus sel Becker et al. 2000. Cdk dalam siklus sel berperan penting dalam mengontrol siklus sel. Perubahan dalam pengontrolan terhadap proses siklus sel ditemukan pada mayoritas kanker ganas, oleh karena itu Cdk menjadi target yang menjanjikan untuk terapi anti kanker Pennati, 2005. Ketika sel distimulasi untuk tumbuh, mereka meninggalkan keadaan diamnya resting state dan memasuki satu fase siklus sel yang disebut fase G1 fase sintesis komponen seluler. Sel berada dalam fase ini kurang lebih 8 jam. Setelah itu, sel memasuki fase S fase sintesis DNA, di dalam fase ini replikasi DNA dimulai dan terus berlangsung sampai terbentuk dua DNA baru. Sintesis DNA berlangsung lebuh kurang 6 jam. Fase selanjutnya adalah fase G2 yang berlansung selama 4-5 jam. Fase ini merupakan fase persiapan sebelum sel membelah. Periode pembelahan disebut fase M atau mitosis, yang berlangsung selama 1-5 jam dan menghasilkan dua sel baru. Sel-sel kanker pada umumnya tumbuh secara eksponensial lebih cepat dari sel normal Slingerland dan Tannock, 1998. Obat-obat antikanker yang berperan sebagai antipertumbuhan dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan targetnya, yaitu : Obat-obat antikanker yang berkaitan dengan siklus sel dibagi menjadi 2 macam, yaitu: 1 Sitostatika yang mempengaruhi siklus sel spesifik, kerja dari obat golongan ini hanya membunuh atau menghambat terjadinya siklus sel tertentu dan pada fase tertentu saja. Obat-obat yang termausk golongan ini adalah: antimetabolit, alkaloid, dan m iscella n eo u s a g en ts , 2 Sitostatika yang mempengaruhi siklus sel non-spesifik. Obat golongan ini tidak hanya bekerja pada satu fase saja. Kerjanya adalah membunuh sel yang terlibat dalam siklus sel juga sel-sel di luar siklus sel dengan cara mengikat DNA dan merusaknya. Obat yang termasuk golongan ini adalah : a lkila tin g a g en ts , antibiotik. Tahapan kerja obat antikanker pada siklus sel ditampilkan pada gambar 5 berikut : Gambar 5. Mekanisme kerja obat antikanker pada siklus sel http:habib.blog.ugm.ac.idfiles2010058 Kanker berasal dari kata ca rcin o s Yunani, ca n cer Inggris atau ka n ker Belanda. Jaringan kanker atau neoplasma adalah suatu gangguan pertumbuhan dengan karakteristik sel yang berlebihan, abnormal dan merupakan proliferasi yang tidak terkontrol dari jaringan yang mengalami transformasi atau perubahan pada satu atau lebih tempat utama dalam tubuh inang dan umumnya disertai dengan metastasis atau penyebaran pada bagian lain tubuh inang Priosoeryanto, 1994. Agen mengikat DNA menghentikan sintesisi DNA agen mengalkilasi, anti tumor, antibiotik, senyawa platinum dan miscellaneous lainnya. Fase S Sintesis DNA komponen Sintesis untuk pembelahan sel Fase G2 Inhibitor mikrotubulus menghentikan sel membuat komponen yang diperlukan untuk pemisahan Vinca alkaloid Fase S Sintesis DNA Fase G1 Komponen Sintesis DNA ANTI-METABOLIT menghentikan sel yang menghalangi pembentukan DNA 3 Jam Fase M Pembelahan Sel 5 Jam 1 Jam 7 Jam