Bahan dan Alat Diagram Alir Penelitian

C. Diagram Alir Penelitian

+ Gambar 6. Diagram alir proses produksi senyawa-senyawa oligomer hidrolisat kitin Keterangan : Bahan baku Proses HasilData Pemanasan 60 o C, 20 menit Pemurnian dengan kolom hidrofobik Analisis aktivitas dan kadar protein enzim Deteksi kemurnian, SDS PAGE silver staining Hidrolisat Fraksi bebas sel FBS Preparat enzim murni EM Pengumpulan fraksi enzim hasil pemurnian Koloidal Kitin 1 Senyawa-senyawa Oligomer Koloidal kitin Produksi enzim Enzim kasar n ku b a si 4 hari Sentrifugasi selama 10 menit pada 10.000 rpm Inokulum Media B.cereus SW41 + Gambar 7. Diagram alir uji toksisitas dengan + a lin a McLaughlin 1998 Gambar 8. Diagram alir aplikasi senyawa-senyawa oligomer hidrolisat kitin Senyawa-senyawa Oligomer Pengujian Proliferasi Sel Limfosit Fraksinasi dengan HPLC preparatif Mono - Pentamer Pengujian Proliferasi Sel Kanker Sebanyak 20 mg telur sa lin a Pemasukan dalam 500 ml air laut dengan aerasi Pencahayaan 48 jam Pengamatan dan penghitungan , - sa lin a yang mati han NaCl Penambahan NaCl Pemasukan 10 ekor , - sa lin a ke dalam tabung reaksi yang berisi 3 ml air laut yang dicampur ekstrak oligomer 100, 125, 150, 200, 250 ppm dan kontrol Pencahayaan 24 jam Penentuan LC50

D. Metode Penelitian

Penelitian ini terdiri dari empat bagian utama yaitu : 1. Kajian produksi senyawa-senyawa oligomer hidrolisat kitin yang bersifat bioaktif secara enzimatik, pada kegiatan ini dilakukan produksi enzim kitinase dari .0 illu s cereu s SW41, dilanjutkan dengan studi kondisi produksi senyawa-senyawa oligomer hidrolisat dari kitin dengan menggunakan metode inkubasi langsung enzim dan substrat. Preparat enzim kasar, pemekatan dengan amonium sulfat dan enzim murni, masing-masing pada berbagai konsentrasi enzim dan waktu inkubasi digunakan sebagai preparat enzim dalam produksi senyawa-senyawa oligomer hidrolisat dari kitin. 2. Fraksinasi senyawa-senyawa oligomer dalam hidrolisat hasil reaksi enzimatik dengan tujuan untuk memperoleh fraksi-fraksi oligomer hidrolisat dari kitin. 3. Uji toksisitas adalah uji pendahuluan untuk mengamati aktivitas farmakologi senyawa-senyawa oligomer hidrolisat kitin terhadap 12 3 4 in a . 4. Kajian bioaktivitas senyawa-senyawa oligomer hidrolisat kitin terhadap proliferasi sel limfosit dan sel kanker, melalui pengujian aktivitas proliferasi limfosit dan proliferasi sel-sel kanker secara in vitro .

1. Produksi Enzim Kitinase

Enzim kitinase dihasilkan melalui beberapa tahap yang meliputi pembuatan kolidal kitin sebagai substrat, persiapan media, persiapan isolat . 2 cereu s SW41 yang digunakan sebagai sta rter , dan produksi enzim pada kondisi optimumnya. Enzim fraksi supernatan bebas sel diproses lebih lanjut dengan pemanasan pada 60 o C selama 20 menit. Enzim fraksi amonium sulfat dengan konsentrasi 80 jenuh, sedangkan enzim murni dihasilkan melalui kolom kromatografi interaksi hidrofobik. Pembuatan Koloidal Kitin. Kedalam Erlenmeyer dimasukkan 20 gram kitin p ra ctica l g ra d e sig m a dilarutkan ke dalam 400 ml HCl dengan liofilisasi. Campuran dibiarkan 24 jam pada suhu 4 o C. Setelah disaring menggunakan kertas saring, filtrat ditambah 200 ml akuades dingin dan pH larutan di atur menjadi 7.0 dengan menambahkan secara perlahan-lahan NaOH 10 N. Filtrat kemudian di sentrifugasi pada 7000 rpm selama 10 menit. Filtrat dibuang dan pellet ditambahkan dengan akuades dingin kemudian di sentrifugasi lagi dengan kondisi yang sama. Pelet koloidal kitin disimpan pada suhu 4 o C Arnold dan Solomon, 1986. Produksi Enzim Fraksi Supernatan Bebas Sel FBS. Isolat bakteri 56 cereu s SW41 ditumbuhkan pada media cair yang mengandung koloidal kitin 0,5, MgSO 4 .7H 2 O 0,01, K 2 HPO 4 0,1, yea st extract 0,1, Amonium sulfat 0,7 dan Bacto trypton 0,1. Biakan diinkubasi pada inkubator berpenggoyang 120 rpm suhu 55 o C selama empat hari Wahyuni, 2008. Biakan disentrifugasi pada suhu 4 o C pada kecepatan 10.000 rpm selama 10 menit. Supernatan mengandung enzim ekstrak kasar dipisahkan dari endapannya untuk digunakan dalam tahap selanjutnya. Produksi Fraksi Enzim Murni EM. Enzim murni dihasilkan dengan teknik kromatografi kolom hidrofobik Wahyuni, 2006. Proses pemurnian di awali dengan pemberian amonium sulfat 30 pada supernatant bebas sel, 75 ml supernatant tersebut dimasukkan pada kolom hidrofobik bermatriks butyl separose yang sebelumnya telah di ekuilibrasi dengan buffer fosfat 0,05 M pH 4 yang juga mengandung amonium sulfat 30 bufer A. Elusi gradient dilakukan menggunakan buffer fosfat 0,05 M pH 4, dengan konsentrasi amonium sulfat 15 dan 0, dengan laju alir 2 mljam. Volume fraksi yang ditampung masing- masing sebanyak 3 ml. Selanjutnya dilakukan pengukuran kadar protein pada panjang gelombang 280 nm dan aktivitas kitinase pada panjang gelombang 420 nm pada tiap fraksi. Penggunaan SDS-PAGE dengan pewarnaan perak dilakukan untuk mendeteksi kemurnian enzim. Fraksi dengan posisi pita yang sama kemudian dikumpulkan dan digunakan untuk produksi senyawa-senyawa oligomer. Pengujian aktivitas enzim kitinase. Aktivitas kitinase diuji dengan metode Ueda dan Arai 1992 yang dimodifikasi. Koloidal kitin 1, bufer fosfat 0,05 M pH 4, dan larutan enzim kitinase filtrat bebas sel masing-masing sebanyak 50 l di vortex dan diinkubasi selama 30 menit pada suhu 70 o C. Reaksi dihentikan dengan inkubasi pada suhu -10 o C selama 15 menit. Jumlah gula reduksi ditentukan dengan metode Schales dengan N-asetil glukosamin sebagai