Tabel 5. Distribusi pendidikan responden
Masa kerja terlama responden rata-rata sekitar 11 – 15 tahun sebesar 35 dan 16 tahun dengan presentase 18 yang dapat dilihat pada gambar 9. Masa
kerja responden dibawah satu tahun sebesar 25 cukup banyak dikarenakan dalam kurun waktu 2 tahun PT Asuransi Jiwasraya Persero banyak melakukan
rekruitmen pegawai mengingat banyak nya posisi posisi yang kosong di PT Asuransi Jiwasraya Persero karena banyak pula pegawai yang telah pensiun
atau memasuki usia pensiun. Selain itu juga hal ini menunjukan bahwa dalam ketatnya persaingan bisnis Asuransi Jiwa di Indonesia PT Asuransi Jiwasraya
Persero mampu bertahan sekaligus berkembang dan tumbuh lebih baik, salah satunya ditunjukan dengan banyaknya rekruitmen pegawai baru yang dilakukan
oleh bagian SDM untuk ditempatkan di PT Asuransi Jiwasraya Persero seluruh Indonesia dalam kurun waktu 2 tahun belakangan ini. Selanjutnya diurutan ketiga
responden untuk masa kerja terlama 6 – 10 tahun dengan presentase 15 dan diurutan terkahir atau urutan ke-empat untuk masa kerja atara 2 – 5 tahun dengan
nilai presentase 7. Karakteristik responden berdasarkan masa kerja dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Distribusi masa kerja
Pendidikan Jumlah Responden Persentase
S1 29
72 S2
2 5
Diploma 3
8 SMA
6 15
Masa Kerja Jumlah Responden Persentase
1 Tahun 10
25
2-5 Tahun 3
7
6-10 Tahun 6
15
11-15 Tahun 14
35
16 Tahun 7
16
4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas
4.3.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir pertanyaan pada penelitian. Uji validitas yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan software
Microsoft Excel dengan metode Pearson correlation Product Moment. Pengujian validitas menggunakan jumlah Pegawai sebanyak 30 orang, dengan menggunakan
nilai r-tabel yang diperoleh dari df degree of freedom = n-k. Pada penelitian ini terdapat satu variabel dependen dan 7 variabel independen, variabel independen
terdiri dari Gaya Kepemimpinan Kharismatik, Visioner, Transformasional Telling, Selling, Participative dan Delegating.
Pengujian validitas dilakukan terhadap variabel independen yaitu Gaya Kepemimpinan Kharismatik dengan jumlah butir pertanyaan sebanyak 4
pertanyaan, Gaya Kepemimpinan Visioner dengan jumlah butir pertanyaan sebanyak 4 pertanyaan, Gaya Kepemimpinan Transformasional dengan jumlah
butir pertanyaan sebanyak 4 pertanyaan, Gaya Kepemimpinan Telling sebanyak 4 pertanyaan, Gaya Kepemimpinan Selling dengan jumlah butir pertanyaan
sebanyak 4 pertanyaan, Gaya Kepemimpinan Participating dengan jumlah butir pertanyaan sebanyak 4 pertanyaan dan Gaya Kepemimpinan delegating sebanyak
4 butir pertanyaan. Hasil pengujian validitas dengan nilai df = 30-2 = 28 yang menghasilkan r-tabel sebesar 0,361, hasil uji validitas dapat dilihat pada lampiran
3. Berdasarkan lampiran 7 dapat terlihat bahwa nilai r-hitung dari semua butir pertanyaan lebih besar dari nilai r-tabel. Maka dapat disimpulkan bahwa 16 butir
pertanyaan untuk variabel Gaya Kepemimpinan dinyatakan valid.
4.3.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi dan keandalan kuesioner yang dijawab oleh pegawai dalam mengukur gejala yang sama atau
untuk mengetahui tingkat kesalahan pengukuran. Untuk pengujian reliabilitas digunakan Software SPSS 15.0 for Windows. Suatu konstruk variabel dinyatakan
reliabel jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha dari 0,60. Hasil dari pengujian reliabilitas dari varibel independen menggunakan Software SPSS 15.0 for
Windows memiliki nilai alpha cronbach’s untuk variabel independen sebesar 0,647. Nilai tersebut lebih besar dari 0,60 yang artinya butir pertanyaan kuesioner
pada variabel independen dapat dinyatakan reliabel.
4.4. Analisis Deskriptif Gaya Kepemimpinan
Analisis deskriptif bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi karyawan dalam menilai gaya kepemimpinan yang diterapkan di PT Asuransi
Jiwasraya persero Jakarta III Regional Office. Hasil dari perhitungan terhadap persepsi Gaya Kepemimpinan berdasarkan pernyataan yang disebarkan kepada 40
pegawai di lingkungan PT Asuransi Jiwasraya Persero Jakarta III Regional Office menggunakan alat analisis deskriptif dengan teknik statistik modus yang
berarti teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai yang sering muncul sehingga memperoleh gambaran yang sebenarnya mengenai kondisi pegawai
tentang pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Budaya Organisasi. Teori Gaya Kepemimpinan pada penelitian ini adalah Gaya Kepemimpinan Kharismatik,
Transformasional, Visioner, dan Situasional Telling, Selling, Participating, dan Delegating.
4.4.1 Persepsi pegawai terhadap gaya kepemimpinan kharismatik
Gaya Kepemimpinan Kharismatik dalam penelitian ini menggambarkan bahwa pemimpin selalu berusaha mengedepankan hubungan dengan bawahan
yang orientasi relasional bukan kekuasaan dan berusaha agar tugas-tugas
terselenggara dengan sebaik-baiknya. Pemimpin kharismatik memiliki lima ciri,
yaitu memiliki visi, mau mengambil resiko dalam melaksanakan visi, peka terhadap keadaan lingkungan dan pengikutnya, dan mempunyai perilaku yang
tidak biasa. Berdasarkan hasil perhitungan bahwa pegawai setuju terhadap pimpinan yang berusaha agar pekerjaan dapat dikerjakan dengan sebaik-baiknya
dan penuh tanggung jawab dengan persentase sebesar 45. Para pegawai sangat setuju terhadap pimpinan yang mengutamakan kesejahteraan para pegawainya
dengan persentase sebesar 50. Pegawai setuju terhadap pimpinan yang masih memiliki rasa egoisme yang tinggi dalam kepemimpinanya di PT Asuransi
Jiwasraya Persero Jakarta III Regional Office dengan persentase sebesar 45. Pegawai setuju terhadap segala keputusan yang ditetapkan oleh pimpinan
perusahaan dengan sepenuh hati, optimal, dan tanggung jawab dengan persentase sebesar 42.5. Perhitungan persepsi responden tentang Gaya Kepemimpinan
Kharismatik dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Persepsi pegawai terhadap gaya kepemimpinan kharismatik
Oleh karena itu dapat ditarik kesimpulan berdasarkan perhitungan yang didasari oleh persepsi pegawai mengenai gaya kepemimpinan kharismatik,
pegawai setuju dengan skor akhir 40.6 bahwa terdapat gaya kepemimpinan kharismatik di dalam Regional Manager PT Asuransi Jiwasraya persero Jakarta
III Regional Office yang dalam keseharianya Regional Manager selalu mengkoordinasikan tugas-tugas kepada bawahan melalui pendekatan-pendekatan
relasional seperti meeting kecil meskipun hal tersebut dilakukan kepada pegawai yang masih bersifat administrator. Sehingga bawahan pun tidak sungkan untuk
selalu meminta pendapat kepada Regional Manager apabila terdapat permasalahan yang menyangkut organisasi.
4.4.2 Persepsi pegawai terhadap gaya kepemimpinan transformasional.
Kepemimpinan Transformasional dalam penelitian ini menggambarkan bahwa pimpinan memberikan dan mencurahkan perhatian pada kebutuhan
pengembangan diri pengikut, mengubah paradigma pengikut terhadap masalah dengan cara-cara baru, dan mempunyai kemampuan untuk memotivasi pengikut
dalam mencapai tujuan. Persepsi gaya kepemimpinan Transformasional dapat dilihat pada Tabel 8.
N N
N N
Pimpinan saya berusaha agar pekerjaan
dapat dikerjakan
dengan sebaik-baiknya
dan penuh tanggung jawab.
10 25
18 45
12 30
Setuju Saya
memiliki keyakinan
bahwa pimpinan
saya mengutamakan kesejahteraan
pegawainya. 8
20 12
30 20
50 Sangat Setuju
Pimpinan saya memiliki rasa egoisme yang tinggi dalam
kepemimpinanya di PT Asuransi Jiwasraya Persero
Jakarta III Regional Office 1
3 10
25 18
45 11
27,5 Setuju
Saya melaksanakan keputusan yang ditetapkan oleh
pimpinan perusahaan dengan Sepenuh hati, Optimal dan
Tanggung Jawab. 2
5 7
17,5 17
42,5 14
35 Setuju
Jumlah 3
1,88 35
21,88 65
40,6 57
35,63 Setuju
Skor Nilai Gaya Kepemimpinan Kharismatik Keterangan
4 3
Pertanyaan
1 2