Uji Validitas dan Reliabilitas 1.

Sebelum diolah ke dalam rumus Alpha Cronbach terlebih dahulu harus diketahui jumlah butir instrumen, oleh karena itu maka digunakan rumus sebagai berikut: ................................................................. 3 Keterangan: = Ragam skor total n = Jumlah responden X = Jumlah skor Alpha Cronbach diukur berdasarkan skala alpha Cronbach 0 sampai 1 Jika skala itu itu dikelompok ke dalam lima kelas dengan range yang sama, maka ukuran ketepatan alpha dapat diinterpretasikan sebagai berikut : o Nilai alpha Cronbach 0,00 s.d. 0,20, berarti kurang reliabel o Nilai alpha Cronbach 0,21 s.d. 0,40, berarti agak reliabel o Nilai alpha Cronbach 0,42 s.d. 0,60, berarti cukup reliabel o Nilai alpha Cronbach 0,61 s.d. 0,80, berarti reliabel o Nilai alpha Cronbach 0,81 s.d. 1,00, berarti sangat reliabel Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan metode alpha Cronbach untuk menentukan apakah setiap instrumen reliabel atau tidak.

3.5.3 Analisis Korelasi Kanonikal Canonical Correlation

Analisis korelasi kanonikal merupakan teknik statistik yang mengkaji hubungan antara gugus variabel dependen dengan gugus variabel independen dan mengkaji struktur setiap gugus variabel baik independen maupun dependen. Dalam penelitian ini yang menjadi gugus peubah dependen Y adalah budaya organisasi dan yang menjadi gugus peubah independen X adalah gaya kepemimpinan. Analisis ini dilakukan untuk mencari indikator gaya kepemimpinan yang mempengaruhi budaya organisasi yang diamati berdasarkan empat indikator budaya organisasi yaitu budaya organisasi clan Y 1 , budaya organisasi adhocrachy Y 2 , budaya organisasi hierarchy Y 3 , budaya organisasi market Y 4 . Indikator gaya kepemimpinan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tujuh indikator yaitu gaya kepemimpinan kharismatik X1, gaya kepemimpinan transformasional X2, gaya kepemimpinan visioner X3, gaya kepemimpinan situasional telling X4, gaya kepemimpinan selling X5, gaya kepemimpinan participating X6, gaya kepemimpinan delegating X7. Pada prinsipnya korelasi kanonik ini adalah membentuk suatu kombinasi linier dari setiap gugus peubah dependen dan independen sehingga korelasi diantara dua gugus tersebut menjadi maksimum.

3.5.4 Uji Hipotesis

Uji hipotesis ini untuk menentukan apakah benar-benar ada pengaruh positif antara Gaya Kepemimpinan terhadap Budaya Organisasi maka dirumuskan dalam hipotesis. Langkah-langkah dalam uji hipotesis adalah sebagai berikut: 1. Pengujian hipotesis dilakukan dengan syarat, yaitu: a. Jika t hitung r tabel , maka H o diterima, H a ditolak b. Jika t hitung r tabel , maka H o ditolak, H a diterima 2. Menetapkan rancangan hipotesis statistik yang diajukan.

b. H

o : ρ = 0, Artinya tidak terdapat pengaruh gaya kepemimpinan variabel X terhadap budaya organisasi variabel Y.

c. H

a : ρ ≠ 0, Artinya terdapat terdapat pengaruh gaya kepemimpinan variabel X terhadap budaya organisasi variabel Y. d. Analisis yang digunakan untuk menentukan H o ditolak atau diterima dengan menggunakan rumus statistik uji t sebagai berikut: 2 1 2 r n r t − − = ..................................................................... 4 Keterangan: t = Probabilitas r = Koefisien korelasi Rank Spearman n = Banyaknya subjek atau responden e. Menentukan tingkat signifikansi Tingkat signifikan α level of significant yang digunakan adalah 0,05 5 dengan derajat kebebasan db = N-k. Tingkat ini dipilih karena dinilai cukup ketat untuk mewakili dalam pengujian kedua variabel tersebut.

3.6. Hipotesis

Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul Arikunto, 2006. Berdasarkan pada tinjauan pustaka yang telah dikemukakan diatas, berikut hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini. Ho1: Gaya Kepemimpinan tidak berpengaruh signifikan terhadap Budaya Organisasi pada PT Asuransi Jiwasraya Jakarta III Regional Office. Ha1: Gaya Kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap Budaya Organisasi pada PT Asuransi Jiwasraya Jakarta III Regional Office. Ho2: Gaya Kepemimpinan Telling tidak berpengaruh signifikan terhadap Budaya Organisasi pada PT Asuransi Jiwasraya Jakarta III Regional Office. Ha2: Gaya Kepemimpinan Telling berpengaruh signifikan terhadap Budaya Organisasi pada PT Asuransi Jiwasraya Jakarta III regional Office. Ho3: Gaya Kepemimpinan Selling tidak berpengaruh signifikan terhadap Budaya Organisasi pada PT Asuransi Jiwasraya Jakarta III Regional Office Ha3: Gaya Kepemimpinan Selling berpengaruh signifikan terhadap Budaya Organisasi pada PT Asuransi Jiwasraya Jakarta III Regional Office. Ho4: Gaya Kepemimpinan Participating tidak berpengaruh signifikan terhadap Budaya Organisasi pada PT Asuransi Jiwasraya Jakarta III Regional Office. Ha4: Gaya Kepemimpinan Participating berpengaruh signifikan terhadap Budaya Organisasi pada PT Asuransi Jiwasraya Jakarta III Regional Office