III . METODE PENELITIAN
3.1.    Kerangka Pemikiran
Setiap  perusahaan  pada  dasarnya  akan  selalu  berusaha  untuk  tetap bertahan  di  level  tertinggi  dalam  menjalankan  strategi  bisnis  usahaanya.  Salah
satu  cara  yang  digunakan  untuk  tetap  dapat  bertahan  adalah  dengan  memacu tingkat  produktivitas  secara  efektif  dan  efesien  di  setiap  elemen  yang  berada
dalam  perusahaan  tersebut  baik  itu  elemen  internal  maupun  eksternal,  sehingga pencapaian target yang ditetapkan perusahaan dapat terealisasikan.
Untuk  mencapai  level  tertinggi  tersebut,  diperlukan  seorang  pemimpin yang  memiliki  kemampuan  dan  intelegensi  yang  tinggi  untuk  mencapai  tujuan
perusahaan  yang  diharapkan.  Setiap  pemimpin  dalam  perusahaan  akan  memiliki gaya kepemimpinan  yang berbeda-beda. Pemimpin perusahaan akan mentransfer
beberapa  nilai  seperti  penekanan  kelompok,  bagaimana  cara  memotivasi karyawan  agar  lebih  produktif,  toleransi  terhadap  resiko  dan  sebagainya.
Sementara  itu  para  karyawan  akan  membentuk  persepsi  dalam  benak  mereka secara  subyektif  mengenai  dasar-dasar  nilai  yang  ada  dalam  organisasi  sesuai
dengan  nilai-nilai  yang  telah  disampaikan  oleh  pemimpin  perusahan  sesuai dengan gaya kepemimpinanya.
Gaya kepemimpinan merupakan implementasi dari seorang pemimpin yang mampu  menilai  secara  realistis  kendala  lingkungan  dan  sumber  daya  yang
dibutuhkan  untuk  membuat  perubahan  Robbins  2003.  Sehingga  gaya kepemimpinan  mempunyai  pengaruh  terhadap  faktor-faktor  lain  yang  ada  di
dalam organisasi. Salah satu faktor yang dipengaruhi adalah budaya organisasi. Budaya  organisasi  merupakan  informalisasi  satuan  nilai  dan  norma  yang
menjadi alat control bagi karyawan di dalam organisasi dalam berinteraksi dengan lingkungan,  baik  lingkungan  internal  maupun  eksternal.  Sejalan  dengan  yang
dikemukakan  Jennifer    Gareth  1996,  menyatakan  tentang  konsep  dari  suatu budaya  organisasi  adalah  informalisasi  dari  satuan  nilai  dan  norma  sebagai  alat
kontrol  bagi  langkah-langkah  karyawan  dan  kelompoknya  di  dalam  organisasi untuk  berinteraksi  secara  agresif,  cepat  dan  mudah  dengan  yang  lainnya  serta
dengan  orang  di  luar  organisasi,  sebagai  pelanggan  atau  pemasok.  Selain  itu
konsep  dari  suatu  budaya  organisasi  adalah  pertimbangan  penggunan  nilai, simbol,  dan  beberapa  faktor  budaya  berkomunikasi  kepada  karyawan  dalam
mencapai tujuan organisasi. Adapun nilai-nilai  yang mendasari kinerja perseroan terutama PT Asuransi Jiwasraya Persero adalah sebagai berikut :
1.  Integritas:  melekat  dengan  pengetahuan  tentang  benar  dan  salah, kemampuan  untuk  menghindari  kekeliruan,  kesalahan  dan  kemauan
untuk berdiri tegak demi kebenaran. 2.  Kompetensi: memiliki pemahaman bahwa setiap karyawan Jiwasraya
memiliki  semangat  untuk  maju,  rasa  tanggung  jawab  serta  keinginan yang  kuat  untuk  selalu  mengambil  inisiatif  dan  melakukan
pengembangan  diri  menjadi  karyawan  yang  dari  waktu  ke  waktu meningkat kompetensinya.
3.  Customer  Oriented  atau  berorientasi  kepada  pelanggan  berarti mendengarkan’  pelanggan,  mengenali,  memenuhi  dan  melebihi
kebutuhan mereka; mengantisipasi kebutuhan mereka di masa datang. Memiliki makna menyesuaikan apa yang kita lakukan dan bagaimana
kita melakukannya sesuai dengan ekspektasi pelanggan. 4.  Business  Oriented  atau  berorientasi  ke  bisnis  berarti:  mengerti  dan
paham  benar  bagaimana  bisnis  bekerja,  bagaimana  prinsip menciptakan  dan  mengambil  kesempatan,  mengelola  risiko,
mengambil  inisiatif,  cepat  dan  tanggap  terhadap  peluang  bisnis, mengerti  akan  konsekuensi  untung  rugi  dalam  jangka  pendek  dan
jangka panjang. Merujuk  pada  analisa  dari  kerangka  pemikirian  diatas,  bahwa  pengaruh
gaya  kepemimpinan  terhadap  budaya  organisasi  haruslah  dianalisa  secara  tepat dan  benar  agar  mampu  menghasilkan  pertimbangan-pertimbangan  yang
dibutuhkan  dalam  setiap  pengambilan  keputusan  secara  manajerial  sehingga tujuan dari perusahaan dapat tercapai dalam waktu dekat. Dan seperti  yang telah
dikomitmenkan  oleh  pihak  manejemen  PT  Asuransi  Jiwasraya  Persero  Jakarta III  Regional  Office,  bahwa  budaya  organisasi  yang  sudah  ada  diarahkan  secara
bersama  untuk  lebih  bersinergi  lagi  dalam  jangka  waktu  1  hingga  3  tahun mendatang . Kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1.  Kerangka pemikiran
3.2.    Lokasi dan Waktu Penelitian.
Penelitian ini dilakukan di kantor PT Asuransi Jiwasrya Persero Regional Office Jakarta  III  yang terletak di jalan Cikini Raya Jakarta Pusat. Penelitian  Ini
dilaksanakan dari bulan Agustus - September 2013.
3.3.    Pengumpulan Data.
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder.
PT. Asuransi Jiwasraya Jakarta III Regional Office
Produktivitas Yang Efektif dan Efesien Target premi yang dibebankan
Kepemimpinan Gaya Kepemimpinan
• Gaya Kepemimpinan Kharismatik
• Gaya KepemimpinanTransformasional
• Gaya Kepemimpinan Visioner
• Gaya Kepemimpinan Situasional
Telling Memberi Tahu Selling Mempromosikan
Participating Partisipasi Delegating Pendelegasian
Budaya Organisasi
Budaya Organisasi 1.
Clan 2.
Adocracy 3.
Hierarchy 4.
Market
Gambaran Penerapan Gaya Kepemimpinan Terhadap Budaya Organisasi PT Asuransi Jiwasraya Jakarta III Regional Office
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Budaya Organisasi PT Asuransi Jiwasraya Jakarta III Regional Office
Rekomendasi serta langkah-langkah strategis perusahaan