Black and white Perbandingan Hasil Analisis Kelayakan Finansial Skenario I dan Skenario II Kesimpulan

66 Rp 3.500.000,00. Sehingga total penerimaan pada tahun pertama yaitu sebesar Rp 75.250.000,00.

7.1.1.2 Penerimaan Penjualan Usaha Ikan Maanvis Skenario II

Pada kondisi usaha skenario II ini dilakukan perubahan komponen penerimaan dari penjualan ikan maanvis, dimana ikan maanvis yang dijual hanya terdiri dari dua jenis yaitu Black and white dan Platinum sedangkan untuk jenis Red eye tidak diproduksi lagi. Kondisi ini dikarenakan ikan maanvis jenis Red eye memiliki produkstivitas paling rendah, ini dapat dilihat dari jumlah telur yang sedikit dengan tingkat hatching rate HR dan survival rate SR yang sangat rendah pula. Rata-rata jumlah telur yang dihasilkan indukan Red eye hanya sekitar 500 butir dengan tingkat HR nya hanya sebesar 50 persen dan SR nya sebesar 40 persen, ini merupakan yang paling rendah dibandingkan kedua jenis ikan maanvis lainnya.

a. Black and white

Ikan maanvis jenis Black and white yang dijual yaitu ikan yang telah berukuran M, dengan siklus produksi selama dua bulan. Jumlah telur rata-rata yaitu 1000 butir dengan tingkat HR sebesar 70 persen dan tingkat SR sebesar 71,4 persen. Sehingga setiap siklus produksi diperoleh ikan maanvis siap jual sebanyak 500 ekor per pasang indukan, harga jual untuk ukuran M yaitu Rp 700,00 per ekor. Dalam satu tahun panen dapat dilakukan sebanyak enam kali dengan jumlah pasangan indukan untuk maanvis jenis ini sebanyak 35 pasang. Sehinggga diperoleh penerimaan pertahunnya yaitu sebesar Rp 73.500.000,00. Jumlah pasangan indukan yang yang dipijahkan per tahun yaitu 35 pasang, dimana per pasangannya terdiri atas satu indukan jantan dan satu indukan betina.

b. Platinum

Ikan maanvis jenis Platinum yang dijual yaitu ikan maanvis yang telah mencapai ukuran M, dengan siklus produksi yang sama yakni selama dua bulan. Jumlah telur rata-rata per indukan yaitu 800 butir dengan tingkat HR untuk jenis ikan ini yaitu 62,5 persen dan tingkat SR sebesar 80 persen. Sehingga diperoleh setiap siklus produksi terdapat 400 ekor maanvis siap jual per pasangan indukan maanvis, dimana 67 jumlah pasangan indukan maanvis untuk jenis Platinum sebanyak 20 pasang. Harga jual untuk ikan maanvis jenis ini untuk ukuran M yaitu Rp 700,00 per ekor. Akibatnya penerimaan penjualan dari maanvis jenis platinum per tahunnya yaitu sebesar Rp 33.600.000,00 Untuk satu pasangan indukan dibutuhkan satu ekor betina dan satu ekor jantan. Untuk melihat hasil perhitungan hasil penjualan ikan maanvis diatas dapat dilihat pada tabel 4 dibawah ini. Tabel 4 . Penerimaan Penjualan Usaha Ikan Maanvis Skenario II di Vizan Farm No Jenis Maanvis Black and White Platinum Red Eye 1 Jumlah Telur per pasangan ekor 1000 800 500 2 Hatching Rate 70 62,5 50 3 Benih Menetas per pasangan Ekor 700 500 250 4 Survival Rate 71,4 80 40 5 Benih Panen per pasangan Ekor 500 400 100 6 Jumlah pasang Indukan pasang 35 20 7 Siklus Per tahun kali 6 6 8 Total Produksi per Tahun ekor 105000 48000 9 Harga Jual per ekor Rp 700 700 10 Penerimaan Rp 73.500.000 33.600.000 Total Penerimaan Rp 107.100.000 Dari hasil analsis usaha ikan maanvis skenario II didapat hasil penerimaan penjualan sebesar Rp 107.100.000,00 per tahun. Namun pada tahun pertama usaha penjualan ikan maanvis dalam satu tahun hanya dilakukan lima kali panen, ini dikarenakan pada dua bulan awal berjalannya usaha dilakukan kegitan persiapan produksi terlebih dahulu seperti pada usaha skenario I. Jumlah Produksi tahun pertama yaitu untuk jenis Black and white sebesar 87.500 ekor dengan nilai Rp 61.500.000,00 dan jenis Platinum sebesar 40.000 ekor dengan nilai Rp 28.000.000,00 sehingga total penerimaan untuk tahun pertama usaha yaitu sebesar Rp 89.500.000,00. Untuk skenario II ini tidak dilakukan produksi ikan maanvis jenis Red eye, sementara dilakukan penambahan jumlah indukan untuk jenis Black and white. Ini dikarenakan bahwa jenis maanvis Red eye sulit untuk dibudidayakan, dapat dilihat dari jumlah telur serta nilai HR dan SR ikan jenis ini merupakan yang paling rendah dari yang lain. sehingga produktivitas jenis Red eye sangat rendah sementara harga 68 yang ditawarkan sama. Untuk memenuhi kapasitas pemijahan maanvis yang berjumlah 55 pasang maanvis, maka pengurangan 10 pasang ikan Red eye akan di alokasikan ke indukan Black and white sehingga menambah jumlah indukan Black and white yang awalnya hanya 25 pasang akan bertambah menjadi 35 pasang, pertimbangan ini dikarenakan jenis maanvis Black and white memiliki produktivitas yang paling tinggi dari yang lainnya sehingga lebih prospektif dari jenis ikan maanvis yang lain.

7.1.2 Nilai Sisa

Nilai sisa termasuk dalam komponen inflow, dimana nilai sisa ini adalah biaya modal yang tidak habis digunakan selama umur usaha yang ditentukan pada perhitungan cashflow. Jadi nilai sisa ini dapat digolongkan menjadi penerimaan usaha yang diperoleh dari sisa biaya modal investasi yang tidak terpakai setelah umur ekonomis habis pada saat akhir umur usaha. Nilai sisa diperoleh dari usaha budidaya maanvis di Vizan Farm yaitu nilai biaya investasi yang belum habis terpakai hingga akhir tahun ke 10 usaha, dimana penentuan ini berdasarkan umur usaha yang dinalisis dalam cashflow. Investasi yang memberikan nilai sisa pada usaha ikan maanvis yaitu investasi tanah sementara investasi lain telah habis nilainya pada akhir tahun umur usaha pada analisis cashflow. Berikut adalah perhitungan nilai sisa usaha ikan maanvis yang dapat dilihat pada Tabel 5. Pada Tabel 5 dijelaskan bahwa pada akhir umur usaha ikan maanvis di Vizan Farm diperoleh nilai sisa sbesar Rp 40.000.000,00. Penentuan nilai sisa ini menggunakan metode garis lurus dimana penentuan nilainya berdasarkan nilai beli barang investasi dibagi dengan umur ekonomisnya kemudian dikalikan tahun sisanya. Sedangkan untuk penetuan umur ekonomis investasi berdasarkan wawancara dengan manajer usaha ikan maanvis, yang dilihat dari pengalaman usaha di lapangan. 69

7.2 Arus Pengeluaran Outflow

Arus pengeluaran menunjukkan pengeluaran biaya-biaya yang mengakibatkan pengurangan kas pada aliran cashflow. Pengurangan ini di akibatkan biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk membiayai kegiatan usaha seperti kegiatan investasi dan kegiatan operasional usaha. Biaya investai dikeluarkan pada saat awal pendirian usaha dan kemudian dilakukan re-investasi jika umur ekonomis telah habis sementara usaha masih terus berjalan. Sedangkan biaya operasional usaha adalah biaya yang dikeluarkan selama proses produksi berlangsung.

7.2.1 Biaya Investasi

Biaya investasi yang dikeluarkan pada usaha budidaya maanvis di Vizan Farm meliputi kebutuhan sarana dan prasarana dalam menjalankan usaha budidaya maanvis secara keselurahan. Biaya-biaya ini dikeluarkan pada tahun pertama usaha. Umur usaha ikan maanvis ditentukan yaitu selama 10 tahun. Hal ini berdasarkan umur kolam bak semen yang memiliki ketahanan selama 10 tahun. Kolam bak semen merupakan invesatasi terbesar dan penting bagi berlangsungnya kegiatan produksi ikan maanvis. Rincian biaya invesatasi yang dikeluarkan pada Vizan Farm dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 . Biaya Investasi Usaha Budidaya Maanvis di Vizan Farm No Uraian Harga Rp Jumlah Total Rp Umur Tahun Nilai Sisa Rp 1 Lahan 400.000 100 m 2 40.000.000 - 40.000.000 2 Hatchery 10.000.000 1 unit 10.000.000 10 3 Tandon 300.000 1 unit 300.000 2 4 Galon 50.000 1 unit 50.000 2 5 Kolam kutu air 200.000 4 unit 800.000 10 6 Sumur 2.500.000 1 unit 2.500.000 10 7 Kolam bak 1.800.000 8 unit 14.400.000 10 8 Akuarium pijah 135.000 60 unit 8.100.000 10 9 Akuarium benih 232.000 20 unit 4.640.000 10 10 Akuarium induk 172.500 15 unit 2.587.500 10 11 Hi-Blow 800.000 1 unit 800.000 10 12 Tbg oksigen 1.500.000 1 unit 1.500.000 10 13 Induk Red Eye 30.000 10 pasang 300.000 3 14 Induk BW 30.000 25 pasang 750.000 3 70 15 Induk Platinum 30.000 20 pasang 600.000 3 16 Pompa air 340.000 1 unit 340.000 10 17 Lampu 23.000 3 unit 69.000 2 18 Centong 5.000 2 unit 10.000 2 19 Pipa outlet 14.150 4 m 56.600 5 19 Selang air 52.000 1 roll 52.000 5 20 Selang aerasi 1.500 221 m 331.500 5 21 Paralon besar 15.000 4 m 60.000 5 22 Paralon kecil 5.000 58 m 290.000 5 23 NepelCagak 1.500 18 unit 27.000 5 24 Infus Aerasi 1.000 102 unit 102.000 5 25 Batu Aerasi 2.700 102 unit 275.400 5 26 Genset 2.000.000 1 unit 2.000.000 10 27 Freezer 3.000.000 1 unit 3.000.000 10 28 Handphone 1.000.000 1 unit 1.000.000 5 29 Baskom sortir 10.000 2 unit 20.000 2 30 plastik hitam 4.000 4 m 16.000 2 31 Serokan kecil 5.000 1 unit 5.000 2 32 Serokan besar 7.500 2 unit 15.000 2 33 Sepeda motor 12.000.000 1 unit 12.000.000 10 34 Instalasi listrik 200.000 1 unit 200.000 10 35 Rak akuarium 50.000 95 lobang 4.750.000 10 TOTAL 111.947.000 40.000.000 Total biaya investasi yang dikeluarkan Vizan Farm dalam menjalankan usaha ikan maanvis yaitu Rp 111.947.000,00 dengan tingkat penyusutan per tahun sebesar Rp 8.103.150,00 yang dapat dilihat pada lampiran 2. Keseluruhan biaya investasi dikeluarkan dari modal sendiri pemilik tanpa bantuan pinjaman dari pihak bank atau lembaga keuangan lain. Reinvestasi juga dilakukan untuk mengganti peralatan atau komponen invesatasi yang umur ekonomisnya sudah habis dalam paruh perjalanan usaha dimana umur usaha pada analisis cashflow belum berakhir. Kegiatan reinvestasi pada usaha ikan maanvis Vizan Farm terjadi hampir sepanjang tahun kecuali pada tahun ke 2 dan ke 8. Adapun rincian biaya-biaya reinvesatasi yang dikeluarkan pada unit usaha ikan maanvis sesuai umur ekonomis masing-masing barang modal dilihat pada Tabel 9 berikut. 71 Tabel 6 . Biaya Reinvestasi pada Usaha Ikan Maanvis di Vizan Farm No Uraian Jumlah Satuan Umur Ekonomis Nilai Barang 1 Tandon 1 Unit 2 300.000 2 Galon 1 Unit 2 50.000 4 Induk BW 25 Pasang 3 750.000 5 Induk Platinum 20 Pasang 3 600.000 6 Induk Red eye 10 Pasang 3 300.000 7 Handphone 1 Unit 5 1.000.000 8 Baskom sortir 2 Unit 2 20.000 9 Plastik hitam 4 M 2 16.000 10 Serokan kecil 1 Unit 2 5.000 11 Serokan besar 2 Unit 2 15.000 12 Lampu 3 Unit 2 69.000 13 Centong 2 Unit 2 10.000 14 Pipa outlet 4 M 5 56.600 15 Selang air 1 Roll 5 52.500 16 Selang aerasi 221 M 5 331.500 17 Paralon besar 4 M 5 60.000 18 Paralon kecil 58 M 5 290.000 19 Nepel 18 Unit 5 27.000 20 Infus aerasi 102 Unit 5 102.000 21 Batu aerasi 102 Unit 5 275.400

7.2.2 Biaya Operasional

Biaya operasional merupakan keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh Unit usaha ikan maanvis Vizan Farm dalam kegiatan produksi selama umur usaha. Biaya ini terdiri dari dua yaitu biaya tetap dan biaya variabel.

7.2.2.1 Biaya Tetap

Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan tanpa terpengaruh oleh volume produksi atau volume penjualan selama satu tahun. Ada atau tidaknya produksi biaya tetap akan terus dikeluarkan. Biaya tetap yang dikeluarkan oleh usaha maanvis, rincian biaya tetap dapat dilihat pada Tabel 7. 72 Tabel 7 . Biaya Tetap Usaha Budidaya Ikan Maanvis di Vizan Farm No Uraian Satuan HargaSatuan Rp Jumlah BiayaBulan Rp Total Biaya Tahun Rp 1 Gaji karyawan a. Manajer Orang 1.200.000 1 1.000.000 14.400.000 b. Produksi Orang 800.000 1 800.000 9.600.000 2 Biaya listrik 50.000 600.000 3 Biaya telepon 50.000 600.000 4 Pakan indukan Kg 15.000 3 45.000 540.000 5 Pemeliharaan 200.000 2.400.000 6 ATK Set 25.000 300.000 7 BBM Liter 4.500 4 45.000 540.000 8 Pajak a a. Motor 300.000 b b. PBB 100.000 Total Biaya Tetap 29.380.000 Tabel 7 menunjukkan total biaya tetap yang dikeluarkan usaha ikan maanvis Vizan farm per tahun yaitu Rp 28.780.000.00.

1. Gaji

Gaji yang dikeluarkan dari usaha ikan maanvis Vizan Farm diantaranya gaji yang diberikan kepada manajer dan karyawan produksi. Karyawan produksi terdiri dari satu orang dan satu orang manajer. Gaji untuk seorang manajer yaitu Rp 1.200.000,00 per bulan dan gaji untuk karyawan sebesar Rp 800.000,00 per bulan sehingga biaya yang dikeluarkan tiap tahun nya untuk biaya gaji yaitu sebesar Rp 24.000.000,00.

2. Biaya Listrik dan Telepon

Usaha ikan maanvis Vizan Farm membutuhkan listrik dan telepon sebagai biaya variabel usaha. Listrik digunakan sebagai sumber energi untuk kegitan produksi seperti untuk mesin pompa air, penerangan hatchery, Hi-Blow untuk aerasi. Sedangkan untuk biaya telepon digunakan untuk komunikasi dengan pelanggan atau pembeli. Biaya yang dikeluarkan untuk keduanya tiap bulan yaitu Rp 100.000,00 sehingga dalam satu tahun biaya yang ditanggung yaitu sebesar Rp 1.200.000,00.

3. Alat Tulis Kantor

Alat tulis kantor harus selalu tersedia agar kegiatan pencatatan berjalan baik. Oleh karena itu biaya ini harus tersedia tiap bulannya, Alat tulis kantor yang 73 diperlukan biasanya untuk keperluan administrasi seperti peralatan tulis menulis, kertas, buku kas, nota kuitansi dan lain-lain. Jumlah biaya yang dikeluarkan untuk biaya ATK sebesar Rp 25.000,00 per bulan sehingga dalam satu tahun biaya yang diperlukan mencapai Rp 300.000,00.

4. Pemeliharaan Investasi

Investasi yang ada tidak selalu ada pada kondisi baik, ada kalanya terjadi kerusakan pada barang tersebut sehingga membutuhkan perbaikan agar dapat tetap digunakan dalam keadaan baik sehingga kegiatan produksi tetap berjalan optimal. Biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan yaitu sebesar Rp 200.000,00 per bulan, masing-masing untuk perawatan kolam, motor, genset, dan bangunan hatchery. Jadi total pengeluaran untuk kegiatan pemeliharaan per tahun yaitu Rp 2.400.000,00.

5. Pajak

Pajak yang dibayarkan oleh usaha budidaya maanvis di Vizan Farm terdiri dari pajak bumi dan bangunan untuk tanah dan bangunan hatchery. Jumlah biaya yang di bayarkan tiap tahunnya yaitu Rp 100.000,00.

6. Bahan Bakar Minyak BBM

Pada kegiatan usaha ikan maanvis di Vizan Farm, BBM dalam hal ini digunakan untuk genset dan sepeda motor. Penggunaan BBM tidak terlalu banyak karena dalam hal ini kebanyakan pembeli ikan maanvis menjemput sendiri maanvis yang akan dibeli pada lokasi usaha. Penggunaan sepeda motor hanya digunakan pada saat pembeliaan bahan baku dan obat-obatan. Sehingga penggunaan BBM hanya sekitar Rp 540.000,00 per tahunnya dengan harga bensin Rp 4.500,00 per liternya.

7.2.2.2 Biaya Variabel

Biaya variabel merupakan biaya yang besar kecilnya tergantung pada volume produksi atau biaya yang dikeluarkan sangat bergantung ada tidaknya kegiatan produksi atau penjualan. Biaya Variabel yang dikeluarkan oleh usaha ikan maanvis Vizan Farm yaitu pakan, obat-obatan, substrat, isi gas oksigen dan peralatan packing. 74

1. Pakan

Pakan yang diberikan terdiri atas empat jenis yaitu artemia, kutu air, cacing sutera, dan jentik nyamuk. Pada saat maanvis menetas dari telur menjadi larva mereka belum perlu pakan karena perutnya masih berisi kuning telur yolk sack kemudian setelah 3-4 hari baru diberi pakan Artemia pagi dan sore hari selama 5-6 hari, kemudian dihari ke-7 ditambahkan kutu air. Setelah berumur 10 hari, maanvis diberi pakan cacing sutera hingga benih berukuran S. Setelah benih berukuran S, benih dipindahkan ke kolam bak semen. Disini maanvis akan diberi pakan cacing sutera hingga berukuran M pada pagi dan sore hari. Makanan alami maanvis disini yaitu kutu air dan jentik nyamuk, untuk kedua jenis pakan ini tidak memerlukan biaya dalam mendapatkannya, karena perusahaan telah membuat kolam kultur untuk menghasilkan kutu air sedangkan jentik nyamuk dapat diambil sendiri pada danau sekitar lokasi usaha. Untuk satu kaleng artemia dapat digunakan untuk pemakaian selama dua bulan, dimana harga untuk satu kaleng artemia Rp 500.000,00. Jadi penggunaan artemia untuk budidaya maanvis sekitar Rp 3.000.000,00 per tahun. Penggunaan pakan cacing sutera menghabiskan 8 kg dalam satu bulan, dimana harga cacing sutera Rp 25.000,00 per kilogram. Jadi biaya pakan cacing sutera dalam satu tahun yaitu sebesar Rp 2.400.000,00.

2. Obat-obatan

Obat-obatan yang digunakan dalam usaha ikan maanvis di Vizan Farm yaitu Methylene Blue MB dan garam grosok. Penggunaan obat-obatan tersebut hanya digunakan pada saat ikan maanvis ada yang terserang penyakit serta tindakan pencegahan terhadap penyakit. Penggunaan obat MB oleh Vizan Farm biasanya satu botol untuk lima bulan dengan harga per botolnya yaitu Rp 25.000,00 sehingga biaya yang dikeluarkan untuk MB selama satu tahun yaitu Rp 60.000,00 sedangkan untuk garam grosok digunakan dalam lima bulan untuk satu karung, dengan harga per karungnya Rp 70.000,00 sehingga biaya yang dikeluarkan selama satu tahun yaitu Rp 168.000,00. 75

3. Isi Ulang Oksigen

Tabung oksigen harus selalu terisi untuk keperluan pengepakan. Pengisian oksigen digunakan untuk mengalirkan oksigen kedalam kantong plastik dalam proses pengepakan. Pengisian oksigen bertujuan untuk menjaga suplai oksigen selalu tersedia dalam kantong plastik selama perjalan. Pengggunaan oksigen untuk usaha maanvis akan habis selama empat bulan untuk setiap kali isi ulang. Biaya isi ulang oksigen yaitu Rp 70.000,00 jadi penggunaan gas oksigen dalam setahun sebesar Rp 210.000,00.

4. Biaya Kantong Plastik dan Karet

Kantong plastik digunakan untuk pengiriman secara tertutup, dimana ikan maanvis dimasukkan ke dalam kantong plastik sebanyak 150 ekor per kantong kemudian diberikan oksigen. Harga kantong plastik yaitu Rp 18.000,00 untuk satu pak. Sehingga dalam satu tahun membutuhkan biaya sebesar Rp 1.382.400,00. Sedangkan untuk penggunaan karet yaitu 1 kg untuk enam bulan dengan harga Rp 60.000,00 per kg, jadi biaya karet untuk satu tahun yaitu Rp 120.000,00 Secara lebih ringkas, berikut adalah rincian biaya variabel untuk usaha ikan maanvis skenario I di Vizan Farm dapat dilihat pada tabel 8, sementara untuk biaya variabel kondisi usaha ikan maanvis pada skenario II dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 8 . Biaya Variabel Usaha Ikan Maanvis pada Kondisi Skenario I No Uraian Satuan Jumlah Harga Rp Biaya Tahun Ke 1 Rp Biaya Tahun Ke 2-10 Rp 1 MB Botol 1 25.000 50.000 60.000 2 Garam grosok Karung 1 70.000 140.000 168.000 3 Isi oksigen 70.000 175.000 210.000 4 K. plastik Pak 1 18.000 1.152.000 1.382.400 5 Karet Kg 1 60.000 100.000 120.000 6 Pakan 7 a. Artemia Kaleng 1 500.000 2.500.000 3.000.000 b. C. Sutera Kg 1 25.000 2.000.000 2.400.000 Total Biaya Variabel 6.117.000 7.340.400 Dari hasil tabel 8 diatas menunjukkan bahwa pada usaha skenario I dibutuhkan biaya variabel per tahun sebesar Rp 7.340.400,00 sementara untuk tahun pertama hanya menggunakan biaya variabel sebesar Rp 6.117.000,00. 76 Tabel 9 . Biaya Varibel Usaha Ikan Maanvis pada Kondisi Skenario II No Uraian Satuan Jumlah Harga Rp Biaya Tahun Ke 1 Rp Biaya Tahun Ke 2-10 Rp 1 MB Botol 1 25.000 62.500 75.000 2 Garam grosok Karung 1 70.000 175.000 210.000 3 Isi oksigen 70.000 200.000 240.000 4 K. Plastik Pak 1 18.000 1.530.000 1.836.000 5 Karet Kg 1 60.000 110.000 130.000 6 Pakan 7 a. Artemia Kaleng 1 500.000 2.960.000 3.552.000 b. C. Sutera Kg 1 25.000 2.250.000 2.700.000 Total Biaya Variabel 7.287.500 8.743.000 Dari hasil perhitungan tabel 9 diatas didapat hasil bahwa pada perlakuan usaha ikan maanvis skenario II dibutuhkan biaya variabel sebesar Rp 8.743.000,00 setiap tahun, namun pada tahun pertama usaha hanya membutuhkan dana sebesar Rp 7.287.500,00.

7.3 Analisis Kelayakan Finansial Usaha Ikan Maanvis Skenario I

Analisis kelayakan finansial usaha digunakan untuk mengukur kelayakan suatu usaha yang dijalankan dari sisi finansial. Metode yang digunakan untuk mengukur kelayakan usaha budidaya ikan maanvis yaitu dengan metode penilaian investasi yang meliputi Net Present Value NPV, Internal Rate Return IRR, Net Benefit Cost Ratio Net BC, dan Payback Period PP. Hasil dari analisis finansial usaha ikan maanvis skenario I di Vizan Farm diperoleh bahwa nilai NPV yang di dapat yaitu sebesar Rp 216.187.201,00, artinya usaha ikan maanvis memberikan maanfaat yang positif pada tingkat suku bunga 5,75 persen terhadap Vizan Farm. Hal ini dapat dilihat dari nilai NPV usaha yang lebih dari nol selama 10 tahun berjalannya usaha. Jika usaha tersebut terus dijalankan hingga 10 tahun maka keuntungan yang akan diperoleh pihak Vizan Farm yaitu sebesar Rp 216.187.201,00. Nilai Net BC yang diperoleh yaitu sebesar 3,85 yang mana nilai lebih besar dari satu. Hal tersebut menjelaskan bahwa dari setiap satu rupiah yang dikeluarkan selama umur proyek mampu menghasilkan manfaat sebesar 3,85 rupiah sehingga usaha ini layak untuk dilanjutkan. 77 Nilai IRR yang diperoleh yaitu sebesar 51 persen, lebih besar dari tingkat suku bunga sebesar 5,75 persen. Artinya investasi pada usaha ikan maavis ini lebih menguntungkan dari pada menabung di sebuah bank dengan tingkat suku bunga deposito 5,75 persen. Payback Period PP yang diperoleh yaitu selama 2,9 tahun, yang artinya usaha ini mampu mengembalikan modal lebih cepat dari umur bisnis 10 tahun. Modal investasi yang dikeluarkan mampu dikembalikan selama 2 tahun 10 bulan 27 hari, ini menunjukkan usaha ini layak untuk tetap dijalankan. Kriteria investasi usaha ikan maanvis di Vizan Farm dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10 . Kriteria Kelayakan Usaha Ikan Maanvis di Vizan Farm Skenario I No Kriteria Investasi Hasil Keterangan 1 Net Presen Value NPV Rp 216.187.201,00 Layak 2 Net Benefit Cost Ratio Net BC 3,85 Layak 3 Internal Rate Of Return IRR 51 Layak 4 Payback Period PP 2,9 Tahun Layak

7.3.1 Proyeksi Laba Rugi Usaha

Analisis laba rugi digunakan untuk mengetahui perkembangan laba usaha yang dihasilkan setiap tahunnya selama umur usaha. Perhitungan laba rugi akan berpengaruh pada pajak penghasilan usaha. Perhitungan laba rugi setiap tahun digunakan untuk melihat pendapatan bersih setelah dikurangi nilai bunga dan pajak. Pada penyusunan laporan laba rugi terdapat komponen biaya penyusutan dari nilai barang invesatasi, komponen penyusutan termasuk kedalam biaya tetap. Dalam perhitungan laba-rugi akan diperoleh laba bersih setiap tahun setelah dikurang pajak, tarif pajak ditentukan pemerintah yaitu sebesar 25 persen. Hasil perhitungan laba-rugi usaha ikan maanvis pada kondisi skenario I di Vizan Farm diperoleh proyeksi laba bersih sebesar Rp 34.107.338,00 per tahun. Perhitungan analisis proyeksi laba-rugi dapat dilihat pada Lampiran 5.

7.3.2 Analisis Switching Value Usaha

Analisis Switching value digunakan untuk mengukur perubahan maksimum dari perubahan suatu komponen inflow ataupun outflow yang masih dapat ditoleransi agar usaha masih tetap layak untuk dijalankan. Penentuan perubahan ini ditentukan dengan 78 cara interpolasi sampai berapa persen perubahan yang bisa terjadi dengan masih memenuhi kriteria minimum kelayakan investasi seperti NPV sama dengan nol, IRR sama dengan umur usaha dan Net BC sama dengan satu. Komponen perubahan yang digunakan yaitu penurunan jumlah produksi maanvis dan kenaikan harga pakan. Komponen tersbut diambil dikarenakan di Vizan Farm kadang terjadi penurunan produksi akibat dari musim hujan dan perubahan cuaca yang sering berubah-ubah secara mendadak, akibatnya telur maanvis susah menetas dan daya tahan benih lemah. Selain itu harga pakan di pasaran yang tidak stabil, ini membuat pihak Vizan Farm perlu memperhatikan komponen ini, dikarenakan input pakan merupakan komponen utama dalam kegiatan operasional produksi ikan maanvis karena maanvis sangat membutuhkan pakan untuk tumbuh dan berkembang biak. Hasil analisis switching value pada usaha ikan maanvis di Vizan Farm pada Tabel 11. Tabel 11 . Analisis Switching Value Kelayakan Usaha Ikan Maanvis Skenario I No Parameter Besaran 1 Penurunan produksi 32,84 2 Kenaikan harga pakan 549,14 Berdasarkan Tabel 11, hasil analisis switching value menunjukkan bahwa penurunan jumlah produksi maanvis berpengaruh lebih besar dari pada kenaikan harga pakan terhadap kelayakan usaha. Batas penurunan jumlah produksi yang dapat ditoleransi yaitu 32,84 persen, sedangkan batas kenikan harga pakan yang dapat ditoleransi yaitu mencapai 549,14 persen. Jika usaha menghadapi kondisi perubahan melebihi batas tersebut maka usaha tidak layak untuk terus dijalankan secara finansial. Dari hasil analisis switching value tersebut diketahui bahwa usaha ikan maanvis sangat sensitif terhadap penurunan produksi dibandingkan kenaikan harga pakan. Oleh karena itu, untuk meminimumkan resiko penurunan produksi maka perlu adanya tindakan perbaikan pada teknis produksi dan penanggulangan terhadap kondisi cuaca yang berubah-ubah secara mendadak serta menciptakan linngkungan 79 yang lebih hangat pada saat musim hujan sehingga persentase HR dan SR tetap tinggi.

7.4 Analisis Kelayakan Finansial Usaha Ikan Maanvis Skenario II

Hasil dari analisis finansial usaha ikan maanvis pada kondisi skenario II di Vizan Farm diperoleh bahwa nilai NPV sebesar Rp 300.553.794,00. Artinya usaha ikan maanvis memberikan maanfaat yang positif hal ini dapat dilihat dari nilai NPV usaha yang lebih dari nol selama 10 tahun berjalannya usaha. Dengan kata lain, manfaat yang diperoleh usaha selama 10 tahun yaitu sebesar Rp 300.553.794,00. Nilai Net BC yang diperoleh yaitu sebesar 5,52 yang mana nilai lebih besar dari satu. Hal tersebut menjelaskan bahwa dari setiap satu rupiah yang dikeluarkan selama umur proyek mampu menghasilkan manfaat sebesar 5,52 rupiah sehingga usaha ini layak untuk dijalankan. Nilai IRR yang diperoleh yaitu sebesar 75 persen, lebih besar dari tingkat suku bunga sebesar 5,75 persen. Artinya investasi pada usaha ikan maavis ini lebih menguntungkan dari pada menabung di sebuah bank dengan tingkat suku bunga deposito 5,75 persen. Payback Period PP yang diperoleh yaitu selama 2,3 tahun yang artinya usaha ini mampu mengembalikan modal lebih cepat dari umur bisnis 10 tahun. Modal investasi yang dikeluarkan mampu dikembalikan selama 2 tahun 3 bulan 22 hari, ini menunjukkan usaha ini layak untuk dijalankan. Kriteria investasi usaha ikan maanvis di Vizan Farm dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12 . Kriteria Kelayakan Usaha Ikan Maanvis Skenario II No Kriteria Investasi Hasil Keterangan 1 Net Presen Value NPV Rp 300.553.794,00 Layak 2 Net Benefit Cost Ratio Net BC 5,52 Layak 3 Internal Rate Of Return IRR 75 Layak 4 Payback Period PP 2,3 Tahun Layak

7.4.1 Proyeksi Laba Rugi Usaha

Dalam perhitungan laba-rugi akan diperoleh laba bersih setiap tahun setelah dikurang pajak, tarif pajak ditentukan pemerintah yaitu sebesar 25 persen. Hasil perhitungan laba-rugi usaha ikan maanvis pada kondisi scenario II di Vizan Farm 80 diperoleh proyeksi laba bersih sebesar Rp 45.655.388,00 per tahun. Perhitungan analisis proyeksi laba-rugi dapat dilihat pada Lampiran 9.

7.4.2 Analisis Switching Value Usaha

Komponen perubahan yang digunakan yaitu penurunan jumlah produksi maanvis dan kenaikan harga pakan. Hasil analisis switching value pada usaha ikan maanvis pada Kondisi skenario II di Vizan Farm pada Tabel 13. Tabel 13 . Analisis Switching Value Kelayakan Usaha Ikan Maanvis Skenario II No Parameter Besaran 1 Penurunan produksi 42,08 2 Kenaikan harga pakan 721,10 Berdasarkan Tabel 13, hasil analisis switching value usaha ikan maanvis pada scenario II menunjukkan bahwa batas penurunan jumlah produksi maksimal yang dapat ditoleransi yaitu 42,08 persen, sedangkan batas kenikan harga pakan maksimal yang dapat ditoleransi yaitu mencapai 721,10 persen. Jika usaha menghadapi kondisi perubahan melebihi batas tersebut maka usaha tidak layak untuk terus dijalankan secara finansial. Dari hasil analisis switching value tersebut diketahui bahwa usaha ikan maanvis sangat sensitif terhadap penurunan produksi dibandingkan kenaikan harga pakan.

7.5 Perbandingan Hasil Analisis Kelayakan Finansial Skenario I dan Skenario II

Dari hasil analisis kriteria kelayakan finansial usaha pada kondisi skenario I dan skenario II menunjukkan bahwa usaha ikan maanvis pada skenario II lebih baik dibandingkan pada skenario I, ini dapat dilihat pada hasil NPV, Net BC, IRR dan PP usaha ikan maanvis pada skenario II yang lebih tinggi. Hal ini menyebabkan usaha ikan maanvis pada skenario II lebih menguntungkan untuk dijalankan dibandingkan skenario II. Untuk lebih rinci, perbandingan diatas dapat dilihat pada tabel 14 dibawah ini. 81 Tabel 14 . Perbandingan analisis Kriteria Investasi usaha ikan maanvis No. Kriteri Investasi Skenario I Skenario II 1 Net Present Value NPV Rp 216.187.201,00 Rp 300.553.794,00 2 Net Benefit Cost Ratio Net BC 3,85 5,52 3 Internal Rate Of Return IRR 51 75 4 Payback Period PP 2,9 Tahun 2,3 Tahun Dari hasil analisis switching value analisis kelayakan finansial usaha ikan maanvis di VIzan Farm pada kondisi skenario I dan skenario II, didapat hasil bahwa usaha ikan maanvis pada skenario I lebih senstif dibandingkan pada skenario II. Kondisi ini menujukkan bahwa usaha ikan maanvis pada skenario II lebih tahan terhadap perubahan pada komponen penurunan produksi dan kenaikan harga pakan dibandingkan pada kondisi skenario I. Hal ini menunjukkan bahwa usaha ikan maanvis pada skenario II lebih baik karena lebih tahan terhadap resiko usaha tersebut. Untuk lebih rinci, perbandingan diatas dapat dilihat pada tabel 15 dibawah ini. Tabel 15 . Perbandingan Analisis Switching Value Usaha Ikan Maanvis No. Parameter Skenario I Skenario II 1 Penrunan produksi 32,84 42,08 2 Kenaikan harga pakan 549,14 721,10 82 VIII KESIMPULAN DAN SARAN

8.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian usaha ikan maanvis di Vizan Farm dapat disimpulkan bahwa : 1 Berdasarkan kriteria aspek non finansial usaha ikan maanvis layak untuk dijalankan. Dilihat dari aspek pasar, usaha ini memiliki peluang pasar yang cukup besar karena permintaan ikan maanvis di Vizan Farm cukup tinggi. Berdasarkan aspek teknis, usaha ini layak dijalankan karena memiliki letak yang strategis, proses produksi yang baik serta kesesuain lokasi seperti iklim, cuaca, suhu dan air untuk kegiatan produksi ikan maanvis. Dari aspek sosial ekonomi dan budaya, usaha ikan maanvis ini memberi manfaat pada kesejahteraan bagi masyarakat dengan member pekerjaan bagi warga sekitar lokasi usaha. Untuk aspek manajemen, usaha ikan maanvis ini telah dikelola secara baik dengan adanya pembagian kerja dan penempatan tenaga kerja pada ahlinya. Dari segi aspek lingkungan menunjukkan usaha ini peduli terhadap keadaan lingkungan, dimana usaha ini tidak membawa dampak negatif terhadap lingkungan. 2 Dilihat dari hasil analisis kelayakan finansial, usaha ikan maanvis pada kondisi skenario I di Vizan Farm layak untuk tetap jalankan karena hasil analisis kriteria investasi yang diperoleh menunjukkan nilai positif. Hasil analisis kriteria invastasi yang diperoleh yaitu nilai NPV sebesar Rp 216.187.201,00 yang lebih besar dari nol, nilai Net BC 3,85 yang lebih besar dari satu, nilai IRR sebesar 51 persen yang lebih besar dari tingkat suku bunga 5,75 persen, serta nilai Payback period selama 2 tahun 10 bulan 27 hari yang lebih cepat dari umur usaha yaitu 10 tahun. Proyeksi laba rugi yang diperoleh yaitu perusahaan ini memperoleh keuntungan bersih sebesar Rp 34.107.338,00 dalam per tahun dengan tarif pajak sebesar 25 persen. Sedangkan pada kondisi skenario II juga layak untuk dilaksanakan hal ini dapat dilihat dari hasil analisis kriteria investasi yang diperoleh dengan nilai NPV sebesar Rp Rp 300.553.794,00 yang 83 lebih besar dari nol, nilai Net BC sebesar 5,52 yang lebih besar dari satu, nilai IRR sebesar 75 persen yang lebih besar dari tingkat suku bunga 5,75 persen dan serta nilai Payback period selama 2 Tahun 3 bulan 22 hari yang lebih cepat dari umur usaha yaitu 10 tahun. Proyeksi laba rugi yang diperoleh yaitu perusahaan mendapatkan keuntungan per tahun sebesar Rp 45.655.388,00 dengan tariff pajak sebesar 25 persen. 3 Hasil analisis switching value usaha ikan maanvis pada kondisi skenario I di Vizan Farm menunjukkan bahwa usaha ini masih tetap layak dijalankan jika terjadi penurunan produksi maksimal sebesar 32,84 persen dan kenaikan harga pakan maksimal sebesar 549,14 persen. Sedangkan kondisi switching value untuk usaha ikan maanvis pada skenario II menunjukkan bahwa usaha masih tetap dijalankan jika terjadi penurunan produksi maksimal sebesar 42,08 persen dan kenaikan harga pakan maksimal sebesar 721,10 persen. Hasil analisis switching value ini menunjukkan bahwa kelayakan usaha ikan maanvis di Vizan Farm lebih peka terhadap penurunan produksi dibandingkan kenaikan harga pakan.

8.2 Saran