29 Persentase pertumbuhan nilai produksi hasil tangkapan tertinggi terjadi pada
tahun 2002 sebesar 219,9 dari tahun sebelumnya. Berdasarkan informasi yang diperoleh pihak PPN Palabuhanratu, hal ini diduga juga disebabkan oleh tingginya
permintaan ikan oleh masyarakat, tetapi tidak didukung oleh jumlah produksi hasil tangkapan yang banyak pula; sehingga menyebabkan harga hasil tangkapan
tersebut menjadi tinggi. Jumlah hasil tangkapan didaratkan mempengaruhi nilai produksi hasil
tangkapan, sehingga mempengaruhi nilai jual hasil tangkapan nelayan yang didaratkan di PPN Palabuhanratu. Jadi dapat dikatakan, ketika Jumlah produksi
hasil tangkapan sedikit sedangkan permintaan konsumen tinggi maka harga ikan menjadi tinggi. Akan tetapi bila sebaliknya, ketika Jumlah produksi hasil
tangkapan banyak sedangkan permintaaan konsumen sedikit maka harga hasil tangkapan menjadi rendah.
4.3 Fasilitas Terkait Pendaratan dan Pelelangan di PPN Palabuhanratu
Fasilitas untuk mendukung aktivitas pendaratan dan pelelangan di PPN Palabuhanratu adalah sebagai berikut Lampiran 2 :
1. Fasilitas yang berkaitan dengan aktivitas pendaratan a. Dermaga
Dermaga adalah suatu bangunan di pantai yang berfungsi sebagai tempat labuh dan bertambatnya kapal, bongkar muat hasil tangkapan dan mengisi
bahan perbekalan untuk keperluan penangkapan ikan di laut Lubis, 2005. Dermaga dapat terdiri dari berbagai macam sesuai dengan fungsinya, untuk
dermaga bongkar berfungsi membongkar unloading muatan, dermaga muat untuk mengisi perbekalan out fitting, dermaga labuh untuk berlabuh idle
berthing. Di PPN Palabuhanratu terdapat dua dermaga, yaitu dermaga satu dan
dua. Berdasarkan informasi dari pihak PPN Palabuhanratu dermaga satu memiliki luas total 500 m
2
, yang terdiri atas areal tambat labuh 310 m
2
, areal tempat pendaratan ikan 94 m
2
dan areal tempat perbekalan 106 m
2
, sedangkan dermaga dua memiliki luas sebesar 410 m
2
.
30 Dermaga satu dimanfaatkan untuk kapal berukuran kurang dari 20 GT
Gross Tonage mendaratkan hasil tangkapan, sedangkan dermaga dua untuk kapal-kapal berukuran lebih dari sama dengan 20 GT.
b. Kolam Pelabuhan
Kolam pelabuhan adalah daerah perairan pelabuhan untuk masuknya kapal yang akan bersandar di dermaga Lubis, 2005. Kolam pelabuhan
menurut fungsinya dibagi menjadi dua, yaitu sebagai tempat untuk alur pelayaran yang merupakan pintu masuk kolam pelabuhan sampai ke dermaga
dan sebagai kolam putar, artinya daerah perairan untuk berputarnya kapal turning basin.
Di PPN Palabuhanratu kini telah tersedia dua kolam pelabuhan. Kolam pertama digunakan untuk kapal yang berukuran lebih kecil dari 20 GT dan
Kolam kedua digunakan untuk kapal yang berukuran lebih dari sama dengan 20 GT Anonimus, 2007.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pihak PPN Palabuhanratu, ukuran luas total kolam pelabuhan satu sebesar 23.035 m
2
dan kolam pelabuhan dua sebesar 13.340 m
2
.
c. Alat Bantu