30 Dermaga satu dimanfaatkan untuk kapal berukuran kurang dari 20 GT
Gross Tonage mendaratkan hasil tangkapan, sedangkan dermaga dua untuk kapal-kapal berukuran lebih dari sama dengan 20 GT.
b. Kolam Pelabuhan
Kolam pelabuhan adalah daerah perairan pelabuhan untuk masuknya kapal yang akan bersandar di dermaga Lubis, 2005. Kolam pelabuhan
menurut fungsinya dibagi menjadi dua, yaitu sebagai tempat untuk alur pelayaran yang merupakan pintu masuk kolam pelabuhan sampai ke dermaga
dan sebagai kolam putar, artinya daerah perairan untuk berputarnya kapal turning basin.
Di PPN Palabuhanratu kini telah tersedia dua kolam pelabuhan. Kolam pertama digunakan untuk kapal yang berukuran lebih kecil dari 20 GT dan
Kolam kedua digunakan untuk kapal yang berukuran lebih dari sama dengan 20 GT Anonimus, 2007.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pihak PPN Palabuhanratu, ukuran luas total kolam pelabuhan satu sebesar 23.035 m
2
dan kolam pelabuhan dua sebesar 13.340 m
2
.
c. Alat Bantu
Peranan alat bantu dalam proses pendaratan hasil tangkapan di pelabuhan perikanan sangat penting, terutama dalam membantu proses
pendaratan, pengangkutan dan pendistribusian hasil tangkapan. Pane 2005 mengemukakan bahwa alat bantu yang biasa digunakan dalam pendaratan
hasil tangkapan yaitu alat bantu yang dapat mempercepat dan membantu proses pendaratan hasil tangkapan. Alat bantu tersebut terdiri dari sarana
pengangkutan, wadah angkut basket dan alat bantu lainnya. Alat bantu ini haruslah bersifat tidak merusak, bersih, tahan lama serta mudah dalam
pemeliharaannya.
31 Selain basket hasil tangkapan di PPN Palabuhanratu ada pula alat bantu
lainnya seperti gerobak dorong Gambar 6. Gerobak digunakan untuk mengangkut hasil tangkapan dari dermaga ke TPI dan atau digunakan untuk
mengangkut langsung hasil tangkapan ke tempat pengolahan di sekitar PPN Palabuhanratu.
Gambar 6 Fasilitas gerobak dorong di PPN Palabuhanratu. Alat bantu yang digunakan untuk mengangkat ikan-ikan yang berukuran
besar yaitu ganco, cara menggunakannya adalah dengan cara mengaitkannya di daerah sekitar kepala ikan. Ganco
umumnya digunakan untuk memindahkan ikan dari palkah ke dek kapal, dan selanjutnya ke dermaga dan
atau langsung ke tempat perusahaan pengolahan ikan.
2. Fasilitas Penanganan
Fasilitas penanganan hasil tangkapan mempengaruhi upaya meminimalisir penurunan mutu oleh bakteri di dalam tubuh ikan. Kebersihan dan pemeliharaan
fasilitas tersebut harus dilakukan secara rutin. Fasilitas-fasilitas yang terkait dengan penanganan hasil tangkapan di pelabuhan perikanan meliputi:
a. Instalasi Air Bersih
Air yang dipergunakan untuk kebutuhan melaut dan penanganan ikan harus memenuhi syarat sanitasi dan higienis. Sumber air bersih di suatu
pelabuhan dapat berasal dari bergai sumber seperti sungai, setu, waduk, sumur artesis, PAM, air laut olahan, dan waduk buatan Pane, 2005.
32 Air yang berasal dari sumber air tersebut tidak dapat langsung
dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih karena masih memerlukan pengolahan lebih lanjut agar air yang dihasilkan memenuhi
syarat kebersihan. Instalasi pengolahan air bersih di suatu pelabuhan perikanan harus mampu memenuhi kebutuhan air bersih seluruh fasiitas
yang ada di pelabuhan perikanan tersebut. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pihak PPN Palabuhanratu,
penyaluran kebutuhan air bersih untuk kapal perikanan di PPN Palabuhanratu dipenuhi oleh PT. Eko Mulyo. Air yang disalurkan berasal
dari air PDAM dan dialirkan ke kapal perikanan melalui jaringan pipa dan slang plastik dengan ukuran penjualan dalam bentuk “blong” drum plastik
yang berkapasitas 250 liter dan 120 liter serta dalam bentuk jerigen plastik 30 liter untuk kolam satu, sedangkan untuk kolam dua menggunakan
jaringan pipa dan slang langsung sampai ke dalam kapal. Kemampuan mensuplai air bersih di PPN Palabuhanratu masih cukup
besar dengan tersedianya tangki air yang berkapasitas 400 m
3
Anonimus, 2007. Disamping itu telah terpasang instalasi baru air bersih khusus untuk
kegiatan masyarakat perikanan, baik untuk nelayan maupun pihak investor dalam rangka meningkatkan pelayanan air bersih kepada masyarakat
perikanan.
b. Pabrik Es atau Unit Pelayanan Es