67
8.2 Jenis Limbah Fisik Akibat Tidak Digunakannya Basket dan Wadah non Basket di PPNPalabuhanratu
Hasil tangkapan yang didaratkan di PPN Palabuhanratu tidak seluruhnya ditangani dengan menggunakan wadah, sehingga ikan diletakan langsung di lantai
TPI subbab 7.2 dan ada juga yang menggunakan meja-meja kecil beralaskan terpal di lingkungan TPI maupun dermaga Gambar 22. Hal tersebut selain
menyebabkan lantai dermaga dan TPI menjadi kotor juga menyebabkan mutu ikan menurun karena bersentuhan langsung baik dengan lantai dermaga maupun lantai
TPI.
Gambar 22 Aktivitas Pemasaran Hasil tangkapan tanpa wadah meja kecil. Pengaruh tidak digunakannya wadah pada aktivitas pendaratan dan
pemasaran di lingkungan PPN Palabuhanratu menyebabkan tingkat pencemaran lebih tinggi bila dibandingkan dengan digunakannya wadah pada aktivitas
tersebut. Limbah yang timbul dari tidak digunakannya wadah pada aktivitas pendaratan dan pemasaran ikan secara rinci disajikan pada Tabel 11.
Tabel 11 Jenis limbah akibat tidak digunakannya basketwadah pada aktivitas pendaratan, pemasaran dan pendistribusian ikan terhadap sanitasi di
PPN Palabuhanratu
Aktivitas Lokasi
Jenis limbah fisik
1. Pendaratan hasil tangkapan
Dermaga pendaratan
Potongan tubuh ikan dan ikan utuh yang rusak: tembang, eteman, campur dan genangan
darah ikan, serta campuran lendir ikan
2. Pemasaran ikan Lantai TPI
Potongan tubuh ikan dan ikan utuh yang rusak: tembang, eteman, cucut, pari dan
genangan darah ikan campuran lendir ikan
3. Pendistribusian Lingkungan
sekitar Ceceran darah dan lendir
Sumber: Data Primer Penelitian 2007
68
8.3 Pengukuran Besaran Limbah Penggunaan Wadah non Basket di PPN Palabuhanratu
Pengamatan peneliti di lapangan, memperlihatkan bahwa wadah non basket yang dominan digunakan oleh nelayan dan pedagang baik untuk aktivitas
pendaratan maupun aktivitas pemasaran adalah wadah keranjang bambu dan blong. Kedua wadah tersebut dapat mewakili secara kuantitatif pengaruh
penggunaan wadah terhadap sanitasi di dermaga pendaratan dan TPI PPN Palabuhanratu.
Tabel 12 Pengaruh penggunaan wadah keranjang bambu dan blong terhadap sanitasi di dermaga pendaratan lama dan TPI berupa ceceran potongan-
potongan ikan di PPN Palabuhanratu bulan November, tahun 2007
Ceceran Potongan Ikan Lokasi
Pengamatan Macam Potongan
Teramati Banyak Potongan per
m
2
Lantai Amatan potongm
2
Persentase Luas Areal
Aktivitas Terkena
Potongan Ikan
Rata-rata 2,5
Std.dev 1,67
1. Dermaga pen- daratan lama
sisi-1 dan-2 Potongan-potongan
ikan dan ikan utuh yang rusak : tembang,
eteman, campur, dll. Kisaran
1-7 28,8
Rata-rata 4,4
Std.dev 2,93
2. Lantai TPI Potongan-potongan
ikan dan ikan utuh yang rusak : tembang,
eteman, dll. Kisaran
1-10 16,7
Sumber: Data Primer Penelitian 2007 Keterangan:
Dermaga pendaratan lama sisi-1 = Dermaga pendaratan lama sesudah pintu masuk pelabuhan. Dermaga pendaratan lama sisi-2 = Dermaga pendaratan lama di kanan TPI
Saat pengamatan, dari luas total dermaga lama 500 m
2
, hanya = 26,4 yang dipakai untuk aktivitas pendaratan; dan dari luas total lantai TPI 720 m
2
, hanya = 33,3 yang dipakai untuk aktivitas pemasaran tidak ada pelelangan.
Pengamatan dan perhitungan ceceran potongan ikan, di dermaga pendaratan lama sisi-1 dan sisi-2 Tabel 12, menghasilkan rata-rata banyaknya ceceran
potongan ikan sebesar 2,5 potongm
2
dengan kisaran 1-7 potongm
2
. Persentase luas areal aktivitas yang terdapat potongan ikan sebesar 28,8 dari luas areal
pengamatan aktivitas dermaga pendaratan. Di TPI rata-rata banyaknya ceceran potongan ikan sebesar 4,4 potongm
2
dengan kisaran 1-10 potongm
2
. Persentase luas areal aktivitas yang terdapat potongan ikan sebesar 16,7 dari luas areal pengamatan aktivitas lantai TPI.
69 Persentase luas areal aktivitas yang terkena potongan ikan di dermaga pendaratan
lebih besar daripada di lantai TPI. Namun Jumlah rata-rata ceceran potongan ikan di TPI lebih banyak daripada jumlah rata-rata ceceran potongan ikan di dermaga
pendaratan. Hal diatas terjadi karena, berdasarkan pengamatan, nelayan dan pedagang
ikan di TPI menyortir lagi hasil tangkapan dari wadah keranjang bambu dan blong sebelum dipindahkan ke wadah kotak styrofoam dan jolang. Pada proses tersebut
nelayan dan pedagang ikan melakukannya dengan tergesa-gesa dan tidak hati-hati sehingga sedikit banyak ikan jatuh ke lantai TPI. Ditambah lagi, pada saat proses
pengangkutan sifat elastis dari keranjang bambu dan diisi dengan melebihi batas subsubbab 8.1.1. Kebanyakan ikan utuh yang rusak dan potongan tubuh ikan di
lantai TPI tersebut adalah ikan tembang dan eteman. Tabel 13 Pengaruh penggunaan wadah keranjang bambu dan blong terhadap
sanitasi di dermaga pendaratan lama dan TPI berupa genangan cairan, lendir dan atau darah ikan di PPN Palabuhanratu bulan November,
tahun 2007
Genangan Lokasi
Pengamatan Macam Genangan
Teramati Luasan Genangan per
m
2
Lantai Amatan luas genanganm
2
Persentase Luas Areal
Aktivitas Terkena
Genangan
Rata-rata 0,6
Std.dev 0,32
1. Dermaga pendaratan
lama sisi-1 Genangan darah ikan,
campuran lendir ikan dan air pencucian ikan.
Kisaran 0,2-1,0
53,1 Rata-rata
0,9 Std.dev
0,05 2. Dermaga
pendaratan lama sisi-2
Genangan air kotor asal pendaratan ikan asal
pencucian ikan oleh pedagang pengecer
yang berjualan di lantai dermaga ini
Kisaran 0,9-1,0
95,6
Rata-rata 0,8
Std.dev 0,07
3. Lantai TPI Genangan air bekas
pencucian ikan, bercampur darah, tetesan lendir ikan
Kisaran 0,8-1,0
85,6
Sumber: Data Primer Penelitian 2007 Keterangan:
Dermaga pendaratan sisi-1 = Dermaga pendaratan sesudah pintu masuk pelabuhan. Dermaga pendaratan sisi-2 = Dermaga pendaratan di kanan TPI
Saat pengamatan, dari luas total dermaga lama 500 m
2
, hanya = 26,4 yang dipakai untuk aktivitas pendaratan; dan dari luas total lantai TPI 720 m
2
, hanya = 33,3 yang dipakai untuk aktivitas pemasaran tidak ada pelelangan.
70 Rata-rata luasan genangan limbah cairan di dermaga pendaratan sisi-2 lebih
besar daripada rata-rata luasan genangan limbah cair di dermaga pendaratan sisi-1 dan lantai TPI Tabel 13. Hal ini menunjukkan bahwa di dermaga pendaratan
sisi-2, hampir seluruh sampel kotak pengamatan dipenuhi oleh genangan limbah cairan air sisa pencucian ikan, lendir dan atau darah ikan.
Persentase luas areal aktivitas terkena genangan dermaga pendaratan lama sisi-2 yang paling besar nilainya yaitu sebesar 95,6 , dibandingkan dengan
dermaga pendaratan lama sisi-1 dan lantai TPI. Hal ini disebabkan, berdasarkan pengamatan, nelayan umumnya banyak beraktivitas khususnya mendaratkan dan
mencuci hasil tangkapannya di dermaga pendaratan lama sisi-2 ini. Seperti nelayan payang pada sore hari dan nelayan bagan pada pagi hari. Pada pagi dan
sore hari, di dermaga ini juga banyak pedagang kecilpengecer yang menjajakan ikan tanpa wadah, hanya dengan meja-meja kecil beralaskan terpal subbab 8.2
yang seringkali pedagang kecil ini menyirami ikan tersebut dengan air dari kolam pelabuhan. Selain itu, apabila dilihat dari kondisi fisik lantai dermaga pendaratan
lama sisi-2, sudah banyak lantai dermaga yang berlubang sehingga menimbulkan genangan air dari sisa pencucian ikan dan darah yang bercampur lendir subbab
7.1.
9 KESIMPULAN DAN SARAN
9.1 Kesimpulan