Strategi pengembangan subsektor perikanan tangkap

Keterangan : U i : produksi ikan jenis ke-i di Kota Serang U t : produksi total perikanan tangkap Kota Serang V i : produksi ikan jenis ke-i di tingkat Provinsi Banten V t : produksi total perikanan tangkap Provinsi Banten Pendekatan nilai LQ dilakukan dengan cara melihat seluruh produksi yang didaratkan di Kota Serang selama lima tahun terakhir, kemudian membedakan antara jenis ikan pelagis, jenis ikan demersal, dan jenis ikan lainnya. Pendekatan adanya pemusatan produksi perikanan tangkap dengan LQ dibedakan dalam dua kelompok. Kelompok-kelompok tersebut masing-masing terdiri atas tiga kriteria dan dua kriteria. Kelompok pertama dilihat dari nilai perhitungan LQ itu sendiri, yaitu terpusat LQ 1, mendekati terpusat LQ = 0,80 sampai 0,99 dan tidak terpusat LQ 1. Masing-masing kelompok secara berurutan dibobot dengan nilai 3,2, dan 1. Kelompok kedua dilihat dari nilai pertumbuhan LQ, yaitu nilai LQ yang mengalami pertumbuhan diberi bobot 3, nilai LQ yang mengalami pertumbuhan tetap diberi bobot 2, dan untuk nilai LQ yang mengalami pertumbuhan negatif diberi bobot 1. Berdasarkan kedua hasil pembobotan LQ tersebut, dalam penentuan komoditas unggulan langkah selanjutnya yaitu penentuan range dengan cara menjumlahkan nilai bobot LQ dan nilai pertumbuhan LQ. Langkah selanjutnya yaitu hasil penjumlahan tertinggi dikurangi hasil penjumlahan terendah kemudian dibagi tiga untuk mengelompokkan hasil tangkapan kedalam tiga kelas. Hasil pembagian tersebut merupakan selang kelas yang akan digunakan untuk penentuan kelas komoditas hasil tangkapan unggulan yaitu kelas unggulan, netral dan non-unggulan.

4.5.6 Strategi pengembangan subsektor perikanan tangkap

Analisis SWOT yaitu identifikasi secara sistematis antara kekuatan dan kelemahan dari faktor internal serta kesempatan dan faktor eksternal yang dihadapi oleh suatu sektor. Perencanaan pembangunan wilayah berbasis perikanan tangkap secara terpadu di Kabupaten Serang dapat dirumuskan melalui analisis SWOT. Alternatif-alternatif strategi diperoleh dengan membuat tabel Matriks SWOT. Faktor- faktor internal dan eksternal yang ditabulasikan dalam Matriks IFE dan Matriks EFE ditabulasikan juga dalam bentuk Matriks SWOT. Matriks SWOT ini menggambarkan dengan jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan internal yang dimiliki sistem pengembangan perikanan tangkap di Kota Serang. BERBAGAI PELUANG 3. Mendukung strategi 1. Mendukung strategi turn around agresif 4. Mendukung 2. Mendukung strategi defensif strategi diversifikasi Gambar 7. Diagram analisis SWOT Rangkuti, 1999 Kuadran 1 : Merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif Rowth oriented strategy. Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara stratifikasi diversifikasi produk atau pasar. Kuadran 3 : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak, ia menghadapi beberapa kendalakelemahan internal. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah- masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. KEKUATAN INTERNAL KELEMAHAN INTERNAL BERBAGAI ANCAMAN Kuadran 4 : Situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. a Analisis faktor internal dan eksternal Dalam melakukan analisis faktor internal dapat menggunakan matriks IFE, sedangkan dalam melakukan analisis faktor eksternal dapat menggunakan matriks EFE Rangkuti 2001. Faktor-faktor internal yang digunakan dalam penentuan IFAS terdiri dari kekuatan Strength dan kelemahan Weaknesses yang diperoleh di dalam sektor perikanan tangkap itu sendiri seperti laporan keuangan, kegiatan sumberdaya manusia jumlah, pendidikan, keahlian, kegiatan operasional dan kegiatan pemasaran. Faktor-faktor eksternal yang digunakan dalam penentuan EFAS terdiri dari peluang Opportunities dan ancaman Threats yang diperoleh dari lingkungan di luar sektor perikanan tangkap itu sendiri seperti analisis pasar, analisis kompetitor, analisis komunitas, analisis pemasok, analisis pemerintah dan analisis kelompok kepentingan tertentu. b Menentukan bobot setiap variabel Penentuan bobot pada setiap faktor internal dan faktor eksternal bertujuan untuk mengkuantifikasi faktor internal dan eksternal yang telah dianalisis. Skala yang digunakan dalam penentuan bobot setiap variabel yaitu 1, 2, 3 dengan aturan sebagai berikut : 1 = jika faktor horizontal kurang penting daripada faktor vertikal 2 = jika faktor horizontal sama penting daripada faktor vertikal 3 = jika faktor horizontal lebih penting daripada faktor vertikal Bobot setiap variabel diperoleh dengan menentukan nilai setiap variabel terhadap jumlah keseluruhan variabel dengan menggunakan rumus : a i = ∑ = n i i i X X 1 Dimana : a i = bobot variabel ke-i X i = nilai variabel ke-i i = 1,2,3,...n n = jumlah variabel Penilaian bobot faktor strategis internal dapat dilihat pada Tabel 1 sedangkan penilaian bobot faktor strategis eksternal dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 1 Penilaian bobot faktor strategis internal Faktor Strategis Internal A B C ... TOTAL A B C ... TOTAL Sumber : Kinnear dan Taylor 1991 Tabel 2 Penilaian bobot faktor strategis eksternal Faktor Strategis Eksternal A B C ... TOTAL A B C ... TOTAL Sumber : Kinnear dan Taylor 1991 c Menentukan peringkat atau rating Dalam penentuan peringkat atau rating terhadap variabel-variabel hasil analisis situasi yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan skala sebagai berikut : Skala untuk matriks IFE, antara lain : 1 = sangat lemah 3 = sangat kuat 2 = lemah 4 = kuat Skala untuk matriks EFE, antara lain : 1 = rendah 3 = tinggi 2 = sedang 4 = sangat tinggi Cara penentuan peringkat yaitu mengalikan nilai dari pembobotan dengan peringkat pada setiap faktor, kemudian seluruh hasil perkalian tersebut dijumlahkan secara vertikal dan akan diperoleh total skor pembobotan tersebut. Hasil pembobotan dan Rating ditampilkan dalam bentuk matriks pada Tabel 3 dan Tabel 4. Tabel 3 Matriks Internal factor Evaluation Faktor-faktor strategi internal Bobot Rating Skor Kekuatan : Kelemahan : Total Tabel 4 Matriks Eksternal factor Evaluation Faktor-faktor strategi eksternal Bobot Rating Skor Kekuatan : Kelemahan : Total Hasil dari faktor internal dan eksternal tersebut dapat digambarkan dalam bentuk matriks SWOT yang dapat menjelaskan bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang akan dihadapi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya dalam merumuskan beberapa alternatif strategi. Matriks SWOT dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Matriks SWOT IFAS EFAS Strength S Weaknesses W Opportunities O Strategi SO Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang Strategi WO Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang Treaths T Strategi ST Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman Strategi WT Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk dan menghindari ancaman

4.6 Batasan dan Pengukuran