Prasarana perikanan tangkap Sarana dan prasarana perikanan tangkap

5.2.8.2 Prasarana perikanan tangkap

Fasilitas yang terdapat di PPP Karangantu sampai dengan Tahun 2009 terdiri atas fasilitas pokok, fasilitas fungsional dan fasilitas penunjang. Pada umumnya kondisi fasilitas pokok di PPP Karangantu dalam keadaan baik, kecuali fasilitas pelindung, yaitu breakwater, yang telah mengalami kerusakan. Fasilitas PPP Karangantu secara terperinci dapat dilihat pada Tabel 13. Fasilitas pokok PPP Karangantu secara keseluruhan masih dalam kondisi yang baik. Pada Tabel 13 terlihat bahwa fasilitas pelindung yaitu breakwater di PPP Karangantu mengalami kerusakan. Fasilitas perairan seperti kolam dan alur di PPP Karangantu yang berukuran 250 x 50 m merupakan kedalaman yang dangkal. Tabel 13 Fasilitas pokok PPP Karangantu No. FASILITAS VOLUME SATUAN KET baikrusak I Fasilitas Pokok a. Fasilitas Pelindung • Breakwater • Turap 550 700 m m Rusak Baik b. Fasilitas Tambat 75 × 4 M Baik c. Fasilitas Perairan Kolam dan Alur 250 × 50 M Dangkal d. Fasilitas Penghubung • Jalan Utama • Jalan Komplek 910 × 7 2.430 m m 2 Baik Baik Sumber : PPP Karangantu, 2009 Kondisi fasilitas fungsional umumnya masih dalam keadaan baik, kecuali fasilitas transportasi dan fasilitas listrik. Fasilitas transportasi yang rusak berat adalah satu unit kendaraan roda dua. Fasilitas listrik yang rusak adalah salah satu Genset. Fasilitas fungsional yang ada di PPP Karangantu seperti tercantum dalam Tabel 14. Tabel 14 Fasilitas fungsional PPP Karangantu II Fasilitas Fungsional a. Tempat Pelelangan Ikan 450 m 2 Baik b. Tempat Pengepakan Ikan 283,92 m 2 Baik c. Fasilitas Navigasi Pelayaran dan Komunikasi • Teleponinternet • Radio SSB 2 2 Buah Buah Baik Baik d. Fasilitas Air Bersih • Sumur Bor • Water Treatment • Bak Air Tawar • Menara Air 2 1 150 8 Unit Unit m 3 m 3 Baik Baik Baik Baik e. Fasilitas Es 240 m 2 Baik f. Fasilitas Listrik • PLN • Genset I • Genset II • Genset III 154 180 225 KVA KVA KVA Baik Rusak Baik g. Fasilitas Pemeliharaan • Bengkel 150 m 2 Baik h. Fasilitas Perkantoran • Kantor 1 • Kantor 2 • Kantor Pengawasan 125 250 18 m 2 m 2 m 2 Baik Baik Baik i. Fasilitas Transportasi • Kendaraan Roda 4 • Kendaraan Roda 2 2 8 Unit Unit Baik 1 Rusak Berat Sumber : PPP Karangantu, 2009 Fasilitas penunjang di PPP Karangantu secara umum masih dalam keadaan baik. Berdasarkan Tabel 15 terlihat bahwa tidak ada fasilitas penunjang yang mengalami kerusakan. Tabel 15 Fasilitas penunjang PPP Karangantu III Fasilitas Penunjang a. Balai Pertemuan Nelayan 125 m 2 Baik b. Mess Operator 8 Unit Baik c. Pos jaga 12 m 2 Baik d. Mess Nelayan 1 Unit Baik e. Tempat Peribadatan 20 m 2 Baik f. Kamar Mandi Umum 36 m 2 Baik g. KiosToko 4 Buah Baik h. Kios Iptek 16 m 2 Baik i. WC Umum 18 m 2 Baik j. Garasi 25 m 2 Baik k. Papan Nama PPP Karangantu 1 Unit Baik l. CCTV 1 Unit Baik Sumber : PPP Karangantu, 2009

6. HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1 Keragaan Perikanan Tangkap Kota Serang

Untuk menjelaskan keadaan perikanan tangkap di Kota Serang dapat dilakukan melalui keragaan perikanan tangkap. Keragaan perikanan tangkap yang ada di Kota Serang dapat dilakukan dengan cara mendeskripsikan unit penangkapan ikan unggulan yang ada di Kota Serang serta produktivitasnya.

6.1.1 Produktivitas subsektor perikanan tangkap Kota Serang

Keragaan perikanan tangkap di Kota Serang dapat diketahui dengan melihat tingkat produktivitas perikanan tangkap Kota Serang. Produktivitas dapat diketahui dengan tiga kategori antara lain produktivitas per trip penangkapan ikan, produktivitas unit penangkapan ikan dan produktivitas nelayan. a Produktivitas per trip unit penangkapan ikan Produktivitas per trip penangkapan ikan ditentukan berdasarkan jenis alat tangkap dominan yang digunakan di Kota Serang. Jenis alat tangkap tersebut antara lain jaring insang, jaring dogol, jaring angkat, jaring payang, pancing dan jaring rampus. Berdasarkan Tabel 16 menjelaskan bahwa perkembangan produktivitas per trip penangkapan ikan Kota Serang bersifat fluktuatif dari Tahun 2004-2008. Produktivitas per trip penangkapan ikan tertinggi Tahun 2004 yaitu jenis alat tangkap pancing sebesar 0,21 ton per trip, sedangkan produktivitas terendah yaitu jenis alat tangkap jaring insang sebesar 0,05 ton per trip. Tahun 2005 produktivitas tertinggi yaitu alat tangkap jaring dogol sebesar 0,67 ton per trip, sedangkan produktivitas terendah yaitu alat tangkap jaring insang sebesar 0,05 ton per trip. Tahun 2006 produktivitas tertinggi yaitu alat tangkap jaring dogol sebesar 1,44 ton per trip, sedangkan produktivitas terendah yaitu alat tangkap pancing sebesar 0,30 ton per trip. Produktivitas tertinggi Tahun 2007 yaitu alat tangkap jaring dogol sebesar 1,28 ton per trip, sedangkan produktivitas terendah yaitu alat tangkap pancing sebesar 0,09 ton per trip. Produktivitas per trip penangkapan ikan tertinggi pada Tahun 2008 yaitu alat tangkap jaring dogol sebesar 0,56 ton per trip, sedangkan produktivitas terendah yaitu