2.1.2 Alat penangkapan ikan
Alat penangkapan ikan merupakan alat atau peralatan yang digunakan untuk menangkap atau mengumpulkan ikan Diniah 2008. Alat penangkapan
ikan yang dominan yang dioperasikan di Kota Serang yaitu Jaring Dogol Danish seine, Jaring angkat Bagan Lift net, Jaring Insang Gill net, Jaring Payang
Included lampara, Pancing Hook and lines PPP Karangantu 2007
1 Dogol danish seine
Dogol merupakan suatu alat tangkap yang menyerupai payang namun ukurannya lebih kecil. Dogol digunakan untuk menangkap jenis ikan demersal
terutama ikan dan udang. Konstruksi alat tangkap dogol berbentuk kerucut yang terdiri atas kantong bag, badan body, dua lembar sayap wing yang dipasang
pada kedua sisi mulut jaring serta tali penarik warp Subani dan Barus 1989. Menurut Standar Nasional Indonesia SNI 2005, alat tangkap dogol terdiri atas
tali ris atas, tali ris bawah, mulut jaring, sayap atas, sayap bawah, badan jaring, dan kantong. Konstruksi alat tangkap dogol dapat dilihat pada Gambar 1.
Alat penangkap ikan ini dioperasikan dengan melingkari daerah perairan di dasar perairan. Dogol dioperasikan di dasar perairan dengan tujuan untuk
menangkap udang maupun ikan dasar demersal fish. Dalam pengoperasiannya, alat penangkap ini ditarik ke arah perahu sehingga pada akhir penangkapan
hasilnya dinaikkan ke atas geladak perahu Subani dan Barus 1989.
2 Jaring angkat
Jaring angkat adalah salah satu alat penangkap ikan yang cara pengoperasiannya dilakukan dengan menurunkan dan mengangkatnya secara
vertikal. Menurut Subani dan Barus 1989, bagan terdiri atas jaring bagan, rumah bagan, serok dan lampu. Konstruksi alat tangkap jaring angkat dapat
dilihat pada Gambar 2. Dalam pengoperasiannya jaring angkat dapat menggunakan lampu dan umpan sebagai daya tarik ikan agar berkumpul di sekitar
jaring. Alat bantu dalam pengoperasian jaring angkat yaitu scoop net yang berfungsi untuk mengambil hasil tangkapan ketika hauling dilakukan. Jaring ini
ada yang dioperasikan dengan menggunakan perahu, rakit, bangunan tetap atau
langsung dengan menggunakan tangan manusia. Berdasarkan bentuk dan cara pengoperasiannya, diketahui beberapa jenis alat tangkap yang tergolong jaring
angkat, yaitu bagan perahurakit, bagan tancap termasuk kelong, serok dan jaring angkat lainnya von Brandt 2005.
Keterangan gambar: 1 Panjang Bagian – Bagian Jaring
2 Lebar Bagian – Bagian Jaring Panjang tali ris atas : l
Keliling mulut jaring : a Panjang tali ris bawah : m
Setengah keliling mulut jaring : h Keliling mulut jaring : a
Lebar ujung depan bagian sayap atas : g2 Panjang total jaring :b
Lebar ujung belakang bagian sayap atas : g1 Panjang bagian sayap atas : c
Lebar ujung depan bagian sayap bawah : h2 Panjang bagian sayap bawah : d
Lebar ujung belakang bagian sayap bawah : h1 Panjang bagian medan jaring atas square : Sqr
Jarak ujung-ujung belakang sayap atas : g” Panjang bagian badan : e
Jarak ujung-ujung belakang sayap bawah : h” Panjang bagian kantong : f
Lebar ujung depan bagian square : g’ Lebar ujung belakang bagian square : g1’
Lebar ujung depan bagian badan : i Lebar ujung belakang bagian badan : i1
Lebar ujung depan bagian kantong : j Lebar ujung belakang bagian kantong : j1
Standar Nasional Indonesia, 2005
Gambar 1. Desain baku pukat kantong dogol demersal danish seine
Subani dan Barus 1989
Gambar 2. Konstruksi Jaring Angkat 3
Jaring insang gill net
Jaring insang atau gillnet merupakan suatu alat penangkap ikan dari jaring yang berbentuk empat persegi panjang. Alat tangkap ini dilengkapi dengan
pelampung, pemberat, tali ris atas dan tali ris bawah. Gillnet memiliki jumlah mesh depth lebih sedikit dari jumlah mesh pada arah panjang jaring, sehingga
lebar atau tinggi jaring lebih pendek dari panjangnya. Ukuran mata jaring sama pada seluruh badan jaring yang disesuaikan dengan sasaran ikan yang ditangkap,
sehingga gill net sering dianggap sebagai alat tangkap yang selektif Ayodhyoa
1981. Konstruksi alat tangkap jaring insang dapat dilihat pada Gambar 3.