Produktivitas subsektor perikanan tangkap Kota Serang

6. HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1 Keragaan Perikanan Tangkap Kota Serang

Untuk menjelaskan keadaan perikanan tangkap di Kota Serang dapat dilakukan melalui keragaan perikanan tangkap. Keragaan perikanan tangkap yang ada di Kota Serang dapat dilakukan dengan cara mendeskripsikan unit penangkapan ikan unggulan yang ada di Kota Serang serta produktivitasnya.

6.1.1 Produktivitas subsektor perikanan tangkap Kota Serang

Keragaan perikanan tangkap di Kota Serang dapat diketahui dengan melihat tingkat produktivitas perikanan tangkap Kota Serang. Produktivitas dapat diketahui dengan tiga kategori antara lain produktivitas per trip penangkapan ikan, produktivitas unit penangkapan ikan dan produktivitas nelayan. a Produktivitas per trip unit penangkapan ikan Produktivitas per trip penangkapan ikan ditentukan berdasarkan jenis alat tangkap dominan yang digunakan di Kota Serang. Jenis alat tangkap tersebut antara lain jaring insang, jaring dogol, jaring angkat, jaring payang, pancing dan jaring rampus. Berdasarkan Tabel 16 menjelaskan bahwa perkembangan produktivitas per trip penangkapan ikan Kota Serang bersifat fluktuatif dari Tahun 2004-2008. Produktivitas per trip penangkapan ikan tertinggi Tahun 2004 yaitu jenis alat tangkap pancing sebesar 0,21 ton per trip, sedangkan produktivitas terendah yaitu jenis alat tangkap jaring insang sebesar 0,05 ton per trip. Tahun 2005 produktivitas tertinggi yaitu alat tangkap jaring dogol sebesar 0,67 ton per trip, sedangkan produktivitas terendah yaitu alat tangkap jaring insang sebesar 0,05 ton per trip. Tahun 2006 produktivitas tertinggi yaitu alat tangkap jaring dogol sebesar 1,44 ton per trip, sedangkan produktivitas terendah yaitu alat tangkap pancing sebesar 0,30 ton per trip. Produktivitas tertinggi Tahun 2007 yaitu alat tangkap jaring dogol sebesar 1,28 ton per trip, sedangkan produktivitas terendah yaitu alat tangkap pancing sebesar 0,09 ton per trip. Produktivitas per trip penangkapan ikan tertinggi pada Tahun 2008 yaitu alat tangkap jaring dogol sebesar 0,56 ton per trip, sedangkan produktivitas terendah yaitu alat tangkap jaring insang yang memiliki nilai produktivitas sebesar 0,06 ton per trip. Perkembangan produktivitas per trip penangkapan ikan Kota Serang dapat dilihat secara terperinci pada Tabel 16 dan Gambar 15. Tabel 16 Produktivitas per trip penangkapan ikan Kota Serang Tahun 2004-2008 ton per trip Tahun jaring insang jaring dogol jaring angkat Jaring payang pancing rampus 2004 0,05 - 0,09 0,20 0,21 - 2005 0,05 0,67 0,43 0,26 0,21 - 2006 0,31 1,44 0,43 0,71 0,30 - 2007 0,21 1,28 0,43 0,20 0,09 - 2008 0,06 0,56 0,21 0,41 0,46 0,20 Sumber : Data Diolah, 2010 ‐ 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 1.20 1.40 1.60 2004 2005 2006 2007 2008 Produktivitas ton per trip Tahun jaring insang jaring dogol jaring angkat jaringpayang pancing rampus Gambar 15 Produktivitas per trip penangkapan ikan Kota Serang Tahun 2008 b Produktivitas unit penangkapan ikan Produktivitas unit penangkapan ikan untuk mengetahui jumlah hasil tangkapan yang diperoleh setiap unit penangkapan ikan pada setiap tahunnya. Perkembangan produktivitas per unit penangkapan ikan Kota Serang setiap tahunnya mengalami fluktuatif. Hal ini dikarenakan tidak seimbangnya jumlah unit penangkapan ikan yang ada setiap tahun dengan volume produksi setiap tahun. Berdasarkan Tabel 17 dapat diketahui bahwa pada periode Tahun 2004-2008 alat tangkap dogol setiap tahunnya memiliki nilai produktivitas terbesar dibandingkan dengan jenis alat tangkap lainnya di Kota Serang. Perkembangan produktivitas per unit penangkapan ikan dapat dilihat secara terperinci pada Tabel 17 dan Gambar 16. Tabel 17 Perkembangan produktivitas per unit penangkapan ikan Kota Serang Tahun 2004-2008 ton per unit jaring insang jaring dogol jaring angkat jaring payang pancing Rampus 2004 8 - 2 9 12 - 2005 1 20.91 20 5 6 - 2006 7 22.08 14 8 6 - 2007 9 30.49 11 3 4 - 2008 6 14.94 9 3 1 2.60 Sumber : Data Diolah, 2010 ‐ 5 10 15 20 25 30 35 2004 2005 2006 2007 2008 Produktivitas ton per unit Tahun jaring insang jaring dogol jaring angkat jaring payang pancing rampus j.rajungan Gambar 16 Perkembangan produktivitas per unit penangkapan ikan Kota Serang Tahun 2004-2008 c Produktivitas nelayan Produktivitas nelayan secara keseluruhan terhadap alat tangkap yang digunakan di Kota Serang secara umum memiliki trend yang meningkat. Hal ini disebabkan peningkatan jumlah nelayan pada Tahun 2004-2008 sesuai dengan peningkatan produksi Tahun 2004-2008. Berdasarkan Tabel 18 menjelaskan bahwa produktivitas nelayan tertinggi yaitu pada Tahun 2005-2008 yang memiliki nilai produktivitas yang sama sebesar 2 ton per orang. Produktivitas nelayan terendah yaitu pada Tahun 2005 sebesar 1 ton per orang. Perkembangan produktivitas nelayan Kota Serang dapat dilihat secara terperinci pada Tabel 18. Tabel 18 Perkembangan produktivitas nelayan Kota Serang Tahun 2004-2008 ton per orang Tahun Produktivitas nelayan 2004 1 2005 2 2006 2 2007 2 2008 2 Sumber : Data Diolah, 2010 Berdasarkan Gambar 17, maka model persamaan yang diperoleh pada grafik hubungan antara tahun dan produktivitas nelayan Kota Serang adalah y = 0,095x + 1,404. Hal ini menjelaskan bahwa setiap tahunnya kontribusi subsektor perikanan tangkap akan mengalami peningkatan sebesar 0,095 satuan. Nilai koefisien determinasi dari hubungan dan nilai kontribusi subsektor perikanan tangkap Kota Serang adalah R² = 0,137. Hal ini berarti model regresi dapat menjelaskan model yang sebenarnya sebesar 0,137. y = 0.095x + 1.404 R² = 0.137 ‐ 1 1 2 2 3 2004 2005 2006 2007 2008 Produktivitas ton per orang Tahun Gambar 17 Perkembangan produktivitas nelayan Kota Serang Tahun 2004-2008

6.1.2 Keadaan unit penangkapan ikan Kota Serang a