lebih realistis apabila dikaitkan dengan kesempatan kerja yang dilihat dari jumlah jam kerja dengan jumlah orang Yanto 1997.
2.3 Strategi Pengembangan
Strategi pengembangan perikanan tangkap dapat dianalisis menggunakan analisis SWOT Strength, Weaknesses, Opportunities, Threat . Analisis SWOT
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan Strengths dan peluang Opportunities, secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
Weaknesses dan ancaman Threats. Kekuatan Strengths adalah unsur dari potensi sumberdaya yang dapat melindungi dari persaingan. Peluang
Opportunities adalah unsur lingkungan yang dapat memungkinkan suatu usaha atau kegiatan mendapatkan keberhasilan yang tinggi. Kelemahan Weaknesses
adalah unsur dari potensi sumberdaya yang tidak dapat bersaing sehingga tidak dapat melakukan suatu kemajuan dalam suatu kegiatan usaha. Ancaman Threats
adalah unsur lingkungan yang menghalangi atau mengganggu kegiatan usaha jika tidak ada tindakan pengelolaan yang tegas diambil Rangkuti 1999.
Analisis ini dilakukan dengan menentukan faktor-faktor internal dan eksternal, kemudian menentukan bobot setiap variabel pada masing-masing faktor internal
dan eksternal. Langkah selanjutnya yaitu penentuan peringkat atau ranking pada masing-masing faktor internal dan eksternal dan langkah terakhir yaitu membuat
matriks SWOT untuk menentukan strategi yang akan dilakukan. Menurut Rangkuti 1999, analisis SWOT umum digunakan karena
memiliki kelebihan yang sederhana, fleksibel, menyeluruh, menyatukan, berkolaborasi. Berdasarkan analisis ini dapat diketahui keterkaitan faktor internal
dengan faktor eksternal, sehingga dapat menghasilkan kemungkinan alternatif strategis.
3. KERANGKA PENDEKATAN STUDI
Dalam pembangunan suatu wilayah terdapat beberapa perbedaan karakteristik yang perlu diperhatikan yaitu karakteristik fisik dan non fisik.
Karakteristik fisik yang ada antara lain sumberdaya alam SDA, sumberdaya manusia SDM, modal, teknologi dan kelembagaan yang perlu digerakkan untuk
peningkatan produksi dan produktivitas, sehingga memberikan kontribusi terhadap pendapatan wilayah PDRB dan perluasan kesempatan kerja dalam
rangka pembangunan wilayah. Pengembangan potensi sumberdaya alam lebih diutamakan pada sektor atau komoditas yang dianggap memiliki peluang bersaing
dalam era pasar global. Salah satu sektor yang signifikan dengan pengembangan potensi sumberdaya yaitu sektor perikanan dalam hal ini subsektor perikanan
tangkap. Penelitian ini menggunakan beberapa analisis antara lain metode Location
Quotient LQ, yaitu analisis yang digunakan untuk mengetahui kontribusi sektoral yang menentukan apakah subsektor perikanan tangkap di suatu daerah
tersebut merupakan sektor basis atau non basis. Analisis Location Quotient LQ dapat digunakan untuk mengetahui apakah komoditas hasil tangkapan yang
berada di suatu perairan tersebut apakah bersifat unggulan atau non unggulan. Analisis lain yang digunakan yaitu metode Multiflier Effect, digunakan
untuk menunjukkan pengaruh indikator pendapatan terhadap perekonomian wilayah. Metode SWOT juga digunakan untuk menganalisis faktor-faktor
strategis sektor perikanan tangkap antara lain kekuatan Strengths, peluang Opportunities, kelemahan Weaknesses dan ancaman Threats. Indikator yang
akan digunakan dalam penelitian ini adalah Produk Domestik Regional Bruto PDRB dan nilai produksi perikanan selama lima tahun terakhir.
Sumberdaya alam SDA, sumberdaya manusia SDM, modal, teknologi dan kelembagaan merupakan kontribusi given bagi perikanan tangkap. Dalam
suatu perikanan tangkap terdapat dua jenis keragaam yaitu keragaan perikanan tangkap dan peranan ekonomi. Keragaan perikanan tangkap meliputi jenis hasil
tangkapan unggulan atau produksi, konstruksi, daerah penangkapan ikan dan metode penangkapan ikan sedangkan peranan ekonomi meliputi pendapatan