Keadaan Ekonomi Provinsi Banten dan Kota Serang

kantong. Tahap terakhir yaitu pengangkutan hasil tangkapan dari kantong jaring ke dalam keranjang yang berbeda disesuaikan dengan jenis ikan. Pelampung Tal iris atas Pelampung tanda Tal iris bawah Pemberat Tali selambar Kantong Badan Sayap 1. Sayap : bahan PE; = 7 inchi, L = 50 m, lebar = 13 m 2. Badan jaring : PE, = 5 inchi, L = 15 m, lebar = 10 m 3. Kantong : PE, = 1 inchi, L = 4 m, lebar = 2 m 4. Pelampung : plastik 5. Pemberat : timah; berat = 12 kg, ∑ = 35 buah 6. Tali selambar : PE, L = 1.000 m, Ф = 1,5 m 7. Tali ris atas : PE, L = 15 m, Ф = 12 mm 8. Tali ris bawah : PE, L = 25 m, Ф = 30 mm Sumber : Dimodifikasi dari Yuliana 2009 Gambar 23 Konstruksi jaring dogol

6.2 Keadaan Ekonomi Provinsi Banten dan Kota Serang

a PDRB Produk Domestik Regional Bruto PDRB merupakan salah satu indikator ekonomi yang menjadi pertimbangan bagi pemerintah dalam menentukan rencana dan langkah strategis dalam pembangunan ekonomi, sehingga dapat menentukan skala prioritas pembangunan sektorial yang lebih tepat. Produk Domestik Regional Bruto menggambarkan kemampuan daerah dalam mengelola sumberdaya yang dimiliki oleh suatu daerah untuk menghasilkan suatu produk melalui proses produksi. Produk Domestik Regional Bruto memiliki dua tipe yaitu berdasarkan atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan. Hal ini dimaksudkan agar perkembangan Produk Domestik Regional Bruto dapat ditelaah sebelum dan sesudah memperhitungkan pengaruh harga. Produk Domestik Regional Bruto disajikan ke dalam dua tipe yaitu berdasarkan atas harga berlaku dan atas dasar harga konstan. Hal ini dimaksudkan agar perkembangan Produk Domestik Regional Bruto dapat ditelaah sebelum dan sesudah memperhitungkan pengaruh harga. Penyajian Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga konstan akan lebih mencerminkan perubahan Produk Domestik Regional Bruto tanpa dipengaruhi perubahan harga yang biasanya cenderung pada perubahan produksi. Angka yang didapat dari hasil perhitungan PDRB dapat digunakan sebagai indikator ekonomi yang bermanfaat sebagai imdikator 1 Pertumbuhan Ekonomi, 2 Struktur Perekonomian, 3 Tingkat Kesejahteraan Rakyat, 4 Tingkat Inflasi dan Deflasi. 1 PDRB Provinsi Banten PDRB Provinsi Banten menurut lapangan usaha atas dasar harga konstan ADHK Tahun 2004-2008 mengalami peningkatan setiap tahunnya. Tabel 19 menjelaskan bahwa nilai PDRB mulai Tahun 2004 sebesar Rp.58.880.406.500.000,- kemudian mengalami peningkatan pada Tahun 2005 sebesar Rp.3.226.541.720.000,- sehingga nilai PDRB Provinsi Banten Tahun 2005 menjadi sebesar Rp. 58.106.948.220.000. Peningkatan nilai PDRB Provinsi Banten terus terjadi sampai Tahun 2008. Nilai PDRB tertinggi terjadi pada Tahun 2008 sebesar Rp.68.830.645.000.000 dan nilai PDRB terendah terjadi pada Tahun 2005 sebesar Rp.54.880.407.000.000 Hal ini terjadi juga pada nilai PDRB sektor perikanan yang setiap tahunnya mengalami peningkatan. Nilai PDRB sektor perikanan mulai Tahun 2004 sebesar Rp.413.028.400.000 kemudian mengalami peningkatan pada Tahun 2005 sebesar Rp.12.886.490.000, sehingga nilai PDRN sektor perikanan Tahun 2005 menjadi sebesar Rp.425.914.890.000. Nilai PDRB terbesar yaitu pada Tahun 2008 sebesar Rp.593.948.000.000 dan nilai PDRB terendah terjadi pada Tahun 2004 sebesar Rp.413.028.000.000. PDRB Provinsi Banten dapat dilihat secara terperinci pada Tabel 19 dan Gambar 24. Tabel 19 PDRB Provinsi Banten menurut lapangan usaha Atas Dasar Harga Konstan ADHK tahun 2004-2008 dalam jutaan rupiah Lapangan Usaha 2004 2005 2006 2007 2008 1. Pertanian 4.930.266,80 5.061.650,42 5.030.011,59 5.242.350,48 5.408.861,73

a. Tanaman Bahan Makanan