Botani Tanaman Jagung TINJAUAN PUSTAKA

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Botani Tanaman Jagung

Jagung adalah herba monokotil dan tanaman semusim iklim panas. Tanaman ini termasuk famili Poaceae, genus Zea, dan spesies Zea mays L. Tanaman memiliki bunga jantan yang tumbuh sebagai perbungaan ujung tassel pada batang utama poros atau tangkai dan bunga betina yang tumbuh terpisah sebagai perbungaan samping tongkol yang berkembang di ketiak daun Rubatzky dan Yamaguchi, 1998. Perakaran tanaman ini berupa akar serabut yang terdiri dari akar primer dan akar sekunder yang mana akar ini berkembang pada buku-buku pangkal batang dan tumbuh menyamping. Pada sistem perakarannya terdapat akar penyokong untuk memberikan tambahan topangan dan membantu penyerapan hara. Menurut Poeting 1994, pada tanaman berakar serabut memiliki perakaran koronal dan akar udara yang muncul pada buku di bawah atau di atas permukaan tanah tepatnya di 5 - 6 buku pertama. Batang tanaman yang kaku ini tingginya berkisar antara 1.5 m dan 2.5 m dan terbungkus oleh pelepah daun yang berselang-seling yang berasal dari setiap buku. Menurut Singh 1987 jumlah buku tanaman ini 10 - 20 buku per tanaman, dimana pada buku ke-6 atau ke-7 akan ditemui tongkol jagungnya. Daun tanaman ini ada yang disebut lidah daun ligula, melekat kuat melingkupi batang pada ujung pelepah dengan lembar daun berselang-seling. Daun panjang ini memiliki lebar agak seragam dan tulang daun yang terlihat jelas dengan banyak tulang daun kecil sejajar dengan panjang daun. Tongkol jagung yang terbentuk pada batang sekunder yang berkembang lebih lambat dan jarang produktif. Pada jagung manis tongkolnya lebih kecil dibandingkan jagung biasa. Antesis ditandai dengan munculnya rambut dari kelobot di puncak tongkol. Umumnya para petani dalam mengusahakan jagung semi memberikan perlakuan khusus yang disebut detasseling Palungkun dan Budiarti, 1992

2.2 Jagung Semi Baby corn disebut juga jagung semi atau jagung putri dikenal sebagai