genotipe introduksi. Menurut Rochmah 1999 pemanenan jagung semi pada saat tongkol utama belum berkembang penuh dapat mengatasi atau mematahkan
apikal dominan sehingga terbentuk lebih banyak lagi tongkol sekunder.
4.3.3.2 Bobot Tongkol Kotor
Berdasarkan Lampiran 9 dapat dilihat bahwa genotipe berpengaruh sangat nyata sehingga bobot tongkol kotor pada genotipe lokal, hasil pemuliaan,
introduksi dan varietas hibrida BISI-2 masing-masing berbeda. Bobot tongkol kotor genotipe lokal dan introduksi lebih ringan daripada varietas hibrida BISI-2.
Bobot paling berat ada pada genotipe hasil pemuliaan, dibandingkan dengan genotipe lokal, introduksi dan varietas hibrida BISI-2. Tepatnya bobot tongkol
kotor paling berat ini ada pada genotipe BC 10 MS 15 66.21 gram. Bobot tongkol kotor genotipe hasil pemuliaan yaitu 51.39 gram dan bobot paling
ringan yaitu genotipe lokal, 39.39 gram. Bobot tongkol kotor tertinggi dimiliki oleh genotipe Pena Boto, yang tidak berbeda dengan genotipe Lokal Rempek,
Lokal Tumbu, Arjuna dan J. Simpang Sutjahjo et al., 2005.. Berdasarkan hasil uji t-Dunnett pada Tabel 14 diperoleh 2 genotipe yang memiliki bobot tongkol
kotor nyata lebih berat dibanding varietas hibrida BISI-2 yaitu : BC 10 MS 15 dan EY Pool C4S2.
Tabel 16. Rekapitulasi Uji Kontras Ortogonal Bobot Tongkol Kotor Beberapa Genotipe Jagung
Keterangan : : berbeda nyata pada taraf 5,
: berbeda nyata pada taraf 1,
tn
: tidak berbeda nyata berdasarkan uji kontras ortogonal,
-
: b kurang dibanding a,
+
: b lebih dibanding a,
=
: b sama dengan a.
Berdasarkan uji kontras ortogonal Tabel 16 terlihat bahwa genotipe Nakula memiliki bobot tongkol kotor sangat nyata lebih berat dibandingkan
dengan kelompok genotipe lokal. Genotipe Nakula memiliki bobot tongkol kotor sangat nyata lebih berat dibandingkan dengan kelompok genotipe introduksi.
Bobot tongkol kotor yang dimiliki genotipe Lokal Srimanganti sangat nyata lebih Kontras a vs b
Fhitung PrF
Lokal vs Nakula 14.76
+
0.0005 Introduksi vs Nakula
10.34
+
0.0029 Ketip Kuning vs Lokal Srimanganti
14.94
+
0.0005
berat dibandingkan dengan genotipe Ketip Kuning. Menurut Rochmah 1999 bobot tongkol kotor jagung semi dipengaruhi oleh ukuran tongkol yang dihasilkan
dan bobot kelobot.
4.3.3.3 Bobot Tongkol Bersih