Model matematika RKLT yang digunakan Gomez and Gomez, 1995 adalah :
Y
ij
= μ + α
i
+
j
+ ε
ij
Keterangan : i
= 1, 2, 3,.....n j
= 1, 2, 3 Y
ij
= Respon pengamatan pada perlakuan ke-i ulangan ke-j μ
= Nilai tengah umum α
i
= Pengaruh perlakuan ke-i
j
= Pengaruh ulangan ke-j ε
ij
= Pengaruh galat percobaan perlakuan ke-i ulangan ke-j
Terhadap karakter yang berbeda nyata pada taraf 5 dilakukan uji lanjut dengan uji t-Dunnett. Selain itu dilakukan uji kontras ortogonal antar genotipe
atau kelompok genotipe sesuai kebutuhan.
3.4 Pelaksanaan Penelitian 3.4.1 Pengolahan Lahan
Pengolahan tanah dilakukan dengan menggunakan traktor kemudian cangkul dilanjutkan pemberian pupuk kandang dan dibiarkan selama satu minggu.
Setelah satu minggu dilakukan pemetakan dengan ukuran 26.6 m x 5 m untuk tiap ulangan dan setiap genotipe ditanam dalam dua baris dengan ukuran petak
1.4 m x 5 m dengan jarak tanam 70 cm x 20 cm. Dengan demikian terdapat 25 tanaman per baris dan 50 tanaman per genotipe per ulangan.
3.4.2 Penanaman
Benih yang ditanam sebanyak 2 benih per lubang tanam dan diikuti dengan pemberian Furadan 3G untuk pengendalian hama lalat bibit dan serangan
semut yang dapat merusak benih dalam tanah.
3.4.3 Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan cara ditugal dengan jarak ± 7 cm dari lubang tanam. Dosis pupuk yang digunakan yaitu 200 kgha Urea, 400 kgha
SP-18 dan 100 kgha KCl. Pupuk Urea diberikan setengah dosis rekomendasi pada saat tanam dan sisanya diberikan 21 HST Hari Setelah Tanam. Pupuk SP-
18 dan KCl diberikan satu dosis rekomendasi pada saat tanam saja.
3.4.4 Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan
tanaman meliputi
pengendalian gulma
penyiangan, pembumbunan, pengendalian hama dan penyakit, dan penjarangan. Penyiangan dan pembumbunan dilakukan saat tanaman berumur 3 MST Minggu
Setelah Tanam, kegiatan penyiangan dilakukan kembali sekitar 6 MST karena gulma yang tumbuh menghambat pertumbuhan tanaman jagung serta menyulitkan
pemanenan. Pengendalian penyakit menggunakan fungisida berupa Saromyl yang diaplikasikan pada benih sebelum ditanam dengan tujuan mencegah penyakit
bulai. Pengendalian hama menggunakan insektisida Furadan 3G untuk mengendalikan hama lalat bibit serta untuk pengendalian ulat serta belalang
digunakan Decis 2.5 EC dengan konsentrasi 2 ml per 1 liter air. Pengendalian hama dengan Furadan diaplikasikan saat tanam yang
diberikan bersamaan dengan benih dan diaplikasikan pada ujung daun tanaman jagung saat berumur 2 - 4 MST untuk pengendalian ulat grayak. Penjarangan
yaitu membuang satu tanaman jagung sehingga hanya satu tanaman jagung saja yang tersisa setiap lubang tanamnya. Bertujuan mengurangi persaingan
pertumbuhan tanaman dalam populasi. Kegiatan pemeliharaan dalam penelitian ini hanya meliputi pengendalian
hama dan penyakit, pengendalian gulma, dan pembumbunan. Penyulaman tanaman yang mati tidak dilakukan karena dikhawatirkan tanaman jagung semi
tidak seragam pertumbuhannya mengingat umurnya yang pendek.