2007:12 kinerja perusahaan dibagi menjadi dua yaitu kinerja operasional dan kinerja keuangan. Kinerja operasional adalah penentuan secara periodik tampilan
perusahaan yang berupa kegiatan operasional, struktur organisasi dan karyawan berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.
Sedangkan kinerja keuangan adalah suatu tampilan tentang kondisi financial perusahaan selama periode waktu tertentu.Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia 2001, kinerja diartikan sebagai “sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, kemampuan kerja tentang peralatan”.
Berdasarkan pengertian tersebut kinerja keuangan dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan perusahaan dalam mengukur prestasi
perusahaan dan menggunakan modal secara efektif dan efisien demi tercapainya tujuan perusahaan. Kinerja keuangan adalah salah satu tolak ukur yang digunakan
oleh pemakai laporan keuangan untuk megukur atau menentukan sejauh mana kualitas perusahaan tersebut.
2.1.2.2 Metode Pengukur Kinerja Keuangan dengan Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan merupaka salah satu metode yang paling populer dan sering digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan di bidang keuangan
atau untuk membantu mengevaluasi laporan keuangan.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Harahap 2008:189 Analisis Laporan Keuangan adalah sebagai berikut:
“Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang
mempunyai makna antara satu dengan yang lain, baik antara data kuantitatif maupun data non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan
lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.”
Menurut Prastowo dan Julianty 2008:60 “Analisa Laporan Keuangan merupakan suatu proses membedah-bedah laporan keuangan ke dalam komponen-
komponennya. Penelaahan mendalam terhadap masing-masing komponen dan hubungan diantara komponen-komponen tersebut akan menghasilkan pemahaman
menyeluruh atas laporan keuangan itu sendiri”. Berdasarkan pengertian tersebut bahwa kegiatan analisa laporan keuangan
berfungsi untuk mengkonversi data berasal dari laporan sebagai bahan mentahnya menjadi informasi yang lebih berguna dan lebih tajam dengan teknik tertentu.
Secara rinci konversi data menjadi informasi dapat dilihat pada Gambar 1.1.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1.1
Konversi Data Menjadi Informasi
INPUT
OUTPUT Sumber: Sofyan Syafri Harahap, Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan
2008.
Menurut Harahap 2008:194 menyebutkan bahwa analisa laporan keuangan memiliki sifat-sifat:
1. Fokus laporan keuangan adalah laba rugi, neraca, arus kas yang
merupakan akumulasi transaksi dari kejadian histories, dan penyebab terjadinya dalam suatu perusahaan.
2. Prediksi, analisa harus mengkaji implikasi kejadian yang sudah
berlalu terhadap dampak dan prospek perkembangan keuangan perusahaan di masa yang akan dating.
3. Dasar analisa adalah laporan keuangan yang memiliki sifat dan
prinsip tersendiri sehingga hasil analisa sangat tergantung pada kualitas laporan ini. Penguasaan pada sifat akuntansi, prinsip
akuntansi, sangat diperlukan dalam menganalisis laporan keuangan.
Pengukur kinerja keuangan berdasarkan analisis laporan keuangan yang
sering digunakan menurut Harahap 2008
:299
yaitu: 1.
Rasio Likuiditas Laporan Keuangan
Data Lain
Metode dan Teknik Analisa Laporan Keuangan
Informasi yang Berguna untuk Pengambilan
Keputusan
Universitas Sumatera Utara
Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Rasio-rasio ini dapat
dihitung melalui sumber informasi tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva lancar dan utang lancar. Beberapa rasio likuiditas ini antara lain:
rasio lancar, rasio cepat, rasio kas atas aktiva lancar, rasio kas atas utang lancar, rasio aktiva lancar dan total aktiva, serta rasio aktiva lancar dan
hutang.
2. Rasio Solvabilitas
Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kewajibannya apabila
perusahaan dilikuidasi. Rasio ini dapat dihitung dari pos-pos yang sifatnya jangka panjang seperti aktiva tetap dan hutang jangka panjang. Rasio
sovabilitas ini antara lain: rasio utang atas modal, rasio pelunasan utang, dan rasio utang atas aktiva.
3. Rasio RentabilitasProfitabilitas
Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melaui semua kemampuan dan sumber yang ada,seperti kegiatan
penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. Beberapa jenis rasio ini antara lain: margin laba, aset turn over, return on
investment, return on total aset, basic earning power, earning per share, dan contribution margin.
4. Rasio Leverage
Rasio ini menggambarkan hubungan antara utang perusahaan terhadap modal maupun aset. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan
dibiayai utang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal equity. Rasio ini terdiri dari: rasio hutang
terhadap modal, rasio kecukupan modal, dan rasio capital formation.
5. Rasio Aktivitas
Rasio ini menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahan dalam menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian dan
kegiatan lainnya. Rasio ini antara lain: inventory turn over, receivable turn over, fixed aset turn over, dan total aset turn over.
6. Rasio Pertumbuhan
Rasio ini menggambarkan persentasi pertumbuhan pos-pos perusahan dari tahun ke tahun. Rasio ini terdiri dari: rasio kenaikan penjualan, rasio
kenaikan laba bersih, earning per share, dan rasio kenaikan deviden per share.
7. Rasio Penilaian Pasar
Rasio ini merupakan rasio yang lazim digunakan di pasar modal yang menggambarkan situasikeadaan prestasi prusahaan di pasar modal. Rasio
ini terdiri dari: price earning ratio dan market to book value ratio. 8.
Rasio Produktivitas Rasio ini menunjukkan tingkat produktivitas dari unit atau kegiatan
yang dinilai, misalnya rasio karyawan atas penjualan, rasio biaya per karyawan, rasio penjualan terhadap space ruangan, rasio laba terhadap
karyawan, rasio laba terhadap cabang, dan lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Dari delapan rasio tersebut, yang berkaitan langsung dengan analisis kinerja keuangan yang diteliti adalah rasio solvabilitas dan profitabilitas Didalam
dua rasio resebut, peneliti hanya menggunakan Debt To Equity Ratio DER, Return On Asset ROA, Return on Equity ROE, dan Net Profit Margin NPM
sebagai alat analisa utama indikator penilaian kinerja.
2.1.3 Corporate Social Responsibility Tanggung Jawab Sosial